Bosan.
Ya satu kata yang mewakili mood-nya hari ini.
Setelah perkataan dokter Rieke, Adam mengatur jadwalnya sebaik mungkin, ia tidak mau kecolongan lagi terkait keadaan kandungan istrinya.
Dan sudah satu minggu Caca berada di rumah.
Caca sudah menonton semua koleksi drama korea dari yang romance sampai action.
"Sudah makan?"
Caca menoleh ke arah pintu saat mendengar suara yang tidak asing di telinganya.
"Sudah."
Adam melihat tumpukan kaset berserakan di meja.
"Nonton lagi?"
"Ngapain juga."
Adam masuk ke dapur, ia melihat potongan buah masih utuh tanpa tersentuh.
Ia menghampiri Caca yang sedang berbaring miring dengan mata masih fokus menonton.
"Buahnya kenapa nggak di makan?"
"Nggak selera," sahut Caca malas.
Caca bingung melihat Adam yang duduk di sofa sebelahnya dengan melonggarkan dasi, biasanya setelah mengecek keadaannya, Adam langsung balik ke kantor.
"Ada yang sakit?" tanya Adam memperhatikan Caca dengan seksama.
"Enggak."
"Mau mas pijitin?"
Caca mendongak ke atas tanpa mengubah posisi tidurnya.
"Em, boleh," sahutnya pelan, karena dari tadi ia merasa pegal di pinggangnya, mungkin karena ia kelamaan duduk.
"Duduk dulu."
Caca menurut, ia duduk membelakangi Adam dengan kaki di luruskan.
Adam menyibakkan dress yang dikenakan Caca dan memperlihatkan punggung putih mulus istrinya.
Ia menelan ludahnya saat pemandangan indah di depannya terpampang menggoda imannya.
Ia mulai memijat pelan punggung istrinya dengan baluran minyak telon, menekan pelan membuat Caca nyaman dan rileks dengan sentuhan Adam.
Caca tidak tau bagaimana Adam berusaha mengendalikan sisi lelakinya yang sudah bergejolak.
"Buka aja mas bajunya, biar pijatannya merata."
Adam memejamkan matanya, menggeleng beberapa kali untuk mengusir bayangan liar dalam kepalanya.
"Mas."
Adam tersentak dengan panggilan Caca.
"Iya?"
"Ck, kelamaan." Caca melepaskan dress-nya, namun tangan Adam berhasil menahan tangan Caca.
"Di kamar aja, jangan di sini."
Caca memalingkan kepalanya ke belakang.
"Sama aja, kan nggak ada orang lain di sini."
Adam mengerjap, iya juga, batinnya.
Tapi ia malah menarik pelan tangan Caca dan membawanya ke kamar.
Caca berbaring telungkup, tubuhnya yang polos tertutup selimut.
Tiga bulan, bukan waktu yang singkat bagi seorang Adam saat ia berusaha untuk tidak menyentuh istrinya.
Karena keadaan mereka dulu yang saat itu tidak baik, karena selalu ada ke salah pahaman.
Melihat tubuh polos istrinya yang dibalut selimut membuat Adam berulang kali menelan ludah.
"Lama banget," Caca berbalik saat ia tidak merasakan pijatan Adam dan melihat Adam bengong masih berdiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/176039242-288-k265134.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA BERSELIMUT TASBIH ✔
RomanceJUDUL AWAL ISTIKHARAH CINTA Harga novel 80.000 PART SUDAH TIDAK LENGKAP KARENA KEPENTINGAN PENERBIT. Bulan dan bintang tidak pernah menyatu, tetapi mereka selalu beriringan. Namun kita? Tidak bisakan engkau menjadi bintang yang selalu berada di sisi...