Part 8

778 56 0
                                    

Kriiing.. Kriiing

Bel masuk berbunyi, para santri memasuki ruangan kelas mereka masing-masing dan memulai pelajaran selanjutnya.

"Mi, jangan melamun lagi, nanti di tegur lagi sama Ustadz" Ucap Aban yang mengingatkan Azmi.

"Iya Ban"

"Tapi tadi kamu kenapa kok melamun sih?"

"Gak papa kok"

"Ish! Cerita dong, aku kan penasaran"

"Maksa banget sih kamu"

"Ya kan aku penasaran apa yang kamu pikirin tadi"

"Ke.."

Saat Azmi mengucapkan sesuatu pada Aban, tiba-tiba seorang pria datang sambil mengucap salam, akhirnya ucapan Azmi pun terpotong karena ia harus menjawab salam pria tersebut.

"Assalamu'alaikum" Ustadz Faiz.

"Waalaikumsalam" Jawab para santri dengan kompak.

"Kita mulai ya pelajarannya"

"Baik Ustadz"

Mereka pun memulai pelajaran yang berikutnya. Tak lama setelah 2 jam pelajaran berlangsung, bel pulang pun berbunyi.

Kriiing.. Kriiing..

"Assalamu'alaikum" Ucap Ustadz Faiz sambil meninggalkan ruangan kelas.

"Waalaikumsalam" Jawab para santri.

•••

Jam menunjukkan pukul 13:30 Azmi pun pergi ke taman sembari membawa tasbih
yang ia beli saat di Singapura.

"Mendingan aku ke taman aja kali ya, kali aja ketemu sama ukhti Aisa disana" Batin Azmi.

"Mudah-mudahan ukhti Aisa lagi ada di taman.. Amiin" Lanjut batin Azmi.

Azmi pun pergi ke taman dengan membawa sebuah kotak berwarna biru yang berisikan sebuah benda indah nan cantik yang akan ia berikan kepada salah satu makhluk ciptaan Allah yang begitu indah nan cantik baik luar maupun dalam.

"Azmi duduk sini aja deh, siapa tau pas ukhti Aisa lewat dia lihat aku disini"

"Mana ya ukhti Aisa kok gak lewat-lewat sih, apa dia gak ke taman kali ya"

"Aduuuh, aku udah bosan nih disini sendirian, mana lama banget nungguin ukhti Aisa. Apa Azmi pulang aja kali ya, mungkin dia gak kesini hari ini. Coba aja aku punya nomor hp dia pasti aku bisa chat dia.. Huft"

Azmi kembali ke kamar meninggalkan taman, namun di tengah perjalanan Azmi teringat satu tempat yang pernah membuat dirinya dan ukhti Aisa bisa dekat.

Ya, pohon rindang nan besar. Tempat dimana ia pertama kali bisa ngobrol berdua dan memberikan sebuah permen yang dibelakang bungkusan permen tersebut terdapat sebuah tulisan yang mewakili isi hatinya.

Ia pun pergi ke tempat tersebut, berharap disana ia bisa bertemu dengan sosok yang ia harapkan.

"Aku duduk sini aja deh, siapa tau nanti ukhti Aisa kesini" Ucapnya sembari duduk dibawah pohon tersebut.

"Mudah-mudahan bisa ketemu ditempat ini.. Amiin"

Azmi pun setia menunggu di bawah pohon yang rindang nan besar itu.

Cinta Dalam Istikharah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang