"Kayaknya Azmi mau beli makanan aja buat oleh oleh Abah, Ummi, Dek Nauval dan Dek Rara. Soalnya kalau baju atau barang lainnya udah sering, Ummi juga bilang katanya bawa oleh olehnya jangan banyak banyak biar aku gak repot bawanya"
"Oh" Jawab Aban dan Ahkam.
Mereka pun lanjut keliling toko tersebut untuk belanja yang mereka inginkan, hingga akhirnya mata Azmi pun tertuju pada sebuah benda yang sangat indah nan cantik.
"Tasbihnya bagus juga ya, warnanya juga Azmi suka" Batin Azmi sambil melihat tasbih itu.
"Menurut kalian tasbih ini bagus gak?" Azmi pun bertanya pada Ahkam dan Aban.
"Bagus Mi, memang buat siapa? Buat kamu?" Kata Aban.
"Bukan Ban, tapi buat seseorang yang Insya Allah hatinya seindah dan secantik tasbih ini" Ujar Azmi sambil tersenyum.
"Perempuan atau laki-laki?"
"Perempuanlah"
"Ummi? Dek Rara? Atau Ukhti cantik idamanmu?"
"Kepooo"
"Ish Azmi mah, giliran kamu nanya saran aku jawab, tapi giliran aku yang nanya kamu jawabnya gitu" Aban pun kesal dengan Azmi yang main rahasiaan dengannya.
"Lagian kamu sih Ban, udah tau Azmi beli tasbih itu buat ukhti idamannya masih aja ditanya" Ucap Ahkam.
"Kak Ahkam sok tau nih" Ucap Azmi.
"Tapi memang benar kan itu buat ukhti Aisa?"
"Hehe"
"Kalau kamu senyum berarti benar"
"Udah dong kak jangan ngomong begitu, Azmi kan jadi malu"
"Kak Ahkam sendiri ngapain pegangin Al-Qur'an terus dari tadi, kakak mau beli?" Lanjut Azmi.
"Iya, soalnya warnanya bagus jadi kakak suka"
"Warnanya sama kayak tasbih ini, warna putih lambang kesucian"
"Iya Mi, makanya kakak suka"
"Tapi kan kakak udah ada Al-Qur'an, kok beli lagi?"
"Memangnya kamu doang yang buat seseorang, kakak jugalah"
"Seseorang siapa kak? Kok Azmi sama Aban gak pernah tau. Curang nih kakak, giliran Azmi aja selalu terbuka tentang perasaan Azmi tapi kakak sendiri gak pernah terbuka"
"Kepooo"
"Ish kakak mah, itu kan ucapan Azmi buat Aban tadi, kenapa sekarang kakak malah ikut-ikutan" Azmi pun memasang muka cemberutnya.
"Biarin wleee" Ujar Ahkam sambil menjulurkan lidahnya.
"Udah-udah kalian kenapa jadi ribut sendiri" Kata Aban.
"Jadi itu buat siapa kak Al-Qur'an nya?" Tanya Aban yang penasaran dengan seseorang yang dimaksud Ahkam.
"Ada deh rahasia"
"Ihh mainnya rahasiaan"
"Tau nih kak Ahkam, kita kan jadi kepo ya Ban" Sahut Azmi.
"Tapi enak banget sih kalian udah punya seseorang yang mengisi hati kalian.. Sedangkan aku gak ada" Ujar Aban dengan wajah melasnya.
"Ah masa gak ada, Aban kan santri paling ganteng di Pesantren Nurul Qodim" Ledek Azmi.
"Ngeledek nih! Tapi memang benar sih, aku kan memang udah ganteng dari lahir.. Tapi aku bukan orang paling ganteng sepondok tapi se-Indonesia Mi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Istikharah [On Going]
RomanceSemua berawal dari seorang santri yang jatuh cinta kepada santriwati.