NOTE; sebelumnya maaf, gue insert video lagu gabisa terus. Jadi gue saranin yang punya lagu RadioRomance by. NCTU, dengerin aja ya. Ngefeel banget soalnya, seriusan.
Di Minggu pagi ini, gue dikejutkan dengan kedatangan Kino. Gue mendengus.
"Apa?"
"Olahraga pagi." Kino senyum.
Gue melihat jendela yang memang masih gelap.
"Cepet ganti bajunya, Dahyun."
Mama menyimpan air putih di meja. Gue menatap Kino yang terus tersenyum pada Mama, pun sebaliknya. Dasar Kino si snake.
"Maleeeees, Maaaah."
"Ya, emang kamu mah males terus, Day. Kapan enggak males, sih?" gue meniup udara kesal. "Lucas aja udah berangkat."
"Kan Lucas emang rajin olahrga buat ikut akpol ntar, Daday kan enggak mau ikut itu."
Kino tertawa, lantas membuat gue menengok ke arahnya dan memelototinya.
"Emang olahraga itu buat yang ikut begituan doang? Kamu mau ntar perutnya buncit?" mendengar itu, gue langsung mengelus perut. "Badan kamu jadi banyak lemak dibanding otot."
"Mama jangan bawa kerjaan kesini, deh." gue tau pasti Mama mau nyerempet ngomongin obesitas dan antek-anteknya.
"Kan sebelum orang lain yang sehat, diri sendiri dan keluarga harus lebih sehat, dong."
Serius, gue benar-benar pengen ngegaplok Kino yang kayaknya mau mencuri hati Mama. Tuh, liat aja Mama yang sering ketawa sambil mengangguk.
"Chanwoo jahat atau kamu yang pengen berduaan sama dek Kino?"
"IIIIHH APAAN, SIH?!" Gue buru-buru naik tangga dan masuk kamar.
Emang dasar Kino sialan, dia memang lebih pintar dari Chanwoo. Iya, pintar ngalus maksudnya. Mama aja sampai terbuai.
Udah, fix. Gue dijadiin anak tiri karena Mama lebih sayang Lucas, Chanwoo, dan Kino, atau Mama aja yang kegatelan?
Astaga, Daaay, dia Mama lo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jadi sekarang gue sama Kino lagi di taman komplek yang emang dipakai buat tempat olahraga. Iya, berdua. Soalnya tadi Mama teriak manggil-manggil Chanwoo, terus dijawab sama ayah Yunho kalau Chanwoo udah pergi sama Lucas barengan.
Kino tiba-tiba berhenti dari jalan santai, buat gue jadi ikutan dan noleh.
"Paan, tuh?"
Kino cuma senyum sambil ngeluarin... Tali? Hah? Buat apa, anjir?