Bagian 11 (a)

413 86 7
                                    

Sebenarnya pas kemarin Kino kirim Whatsapp, gue cuma read aja, terus enggak lama bilang kalau mau jemput sekolah. Makanya sekarang gue udah sangat siap, padahal masih jam setengah tujuh!

"Dahyun, dimakan dulu sarapannya jangan mantengin hape terus."

"Nunggu kabar doi, Ma." gue mendelik ke Lucas.

"Apaan, sih." gue minum air dulu, baru makan. "Tuh, Ma. Lucas udah pacar-pacaran aja, padahal masih minta duit ke Mama."

"Daday boong, Ma. Liat aja idungnya jadi panjang."

Mama ketawa. "Sama Kino?"

Gue melotot, Lucas ketawa.

"IH, MA!!! KOK JADI KINO?!"

"Ma, Kak Kino pinter tau, Ma." gue menendang kaki Lucas dari bawah meja, tapi omongannya masih dilanjut. "Mana gentle banget, masa ngebelain Daday sampe begitunya."

"Ngebelain apa emang?"

Gue menyimpan sendok. "Ma, udah, deh. Lo juga, Cas, jangan bawel."

"Jadi, Ma, ini ceritanya cinta kotak. Maksudnya cinta segi empat. Daday, kak Kino, kak Chanwoo, sama siapa, ya satu lagi?"

Udah tau arah ceritanya gimana dan sifat Lucas, gue mengela napas. Mengecek ponsel, masih belum ada balasan dari Kino.

"Kayaknya nih, dari sudut pandang Lucas, kak Kino suka sama Daday. Sedangkan Daday hatinya lagi terombang-ambing, udah move on belum lu?"

Enggak menjawab, gue cuma memutarkan bola mata.

"Oh, iya. Dahyun kan suka sama Chanwoo, ya?"

Gue refleks menjawab pertanyaan mama. "Udah enggak."

Dan mama gue juga senyum. Oh, tau. Mama gue, kan konsultan jadi sering recall pasiennya kalo lupa abis makan apa sampai ada penyakit.

Lucas membulatkan mulutnya sembari mengangguk. "Naaaah, tapi, Ma. Kayaknya kak Chanwoo baru nyadar kalo suka sama Dahyun."

"Oh, iya? Terus masalahnya apa?"

"Berangkat lo, bego. Udah jam berapa ini?" Habis itu gue mencebikkan mulut karena mama udah melotot, gara-gara ngomong bego.

"Masa Mama enggak nangkep?" Lucas cemberut, emang ular dia. "Kak Kino sama kak Chanwoo emang musuhan di akademik, tapi mereka berdua suka sama Daday. Terus cewek yang Lucas lupa namanya itu suka kak Chanwoo. Tinggal kak Daday doang yang belum jelas."

"Lho, bukannya Dahyun sama Kino lagi di tahap PDKT?"

Mama gue memang paling andal urusan beginian, mana Lucasnya juga ember banget. Jadi kalau bohong sering ketahuan, kecuali masalah gue yang di sekolah.

"Kata siapa PDKT, deh." gue memutarkan bola mata sembari mengambil anggur hijau.

"Kino sendiri kemaren yang bilang ke Mama," gue terdiam, Lucas udah heboh sendiri. "Minta restu katanya."

"TERUS MAMA RESTUIN, KAAAAN?"

Gue menarik napas panjang, beban udah kerasa padahal masih pagi.

"Mama, sih, yes."

"Lucas juga yes."

"Daday no."

"HEEEEE? KENAPA?!" Gue menutup kuping karena Lucas dan mama sama-sama teriak.

Mereka berdua udah ribut, gue enggak peduli dan lebih memilih untuk menghubungi Kino, tapi enggak diangkat.

Dia lupa apa kesiangan?

Paradoks | 98 Liners ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang