Bagian 23

181 50 19
                                    

Kalo kalian tanya gue lagi dimana, jawabannya akan selalu ruang ekskul IPA. Udah beberapa hari, gue selalu diculik bergantian oleh Chanwoo dan Kino. Seenggaknya tiap jamkos atau pulang sekolah gue selalu ada disini, nemenin mereka dan berakhir dibikin kesal sama Kak Jaehyun.

Jaehyun? Iya! Kontribusi dia sebagai Ketua yang harus ngebimbing anak OSK cuma sekitar dua puluh persen, sisanya sukses bikin tensi darah gue naik. Kak Jungkook aja sampe nenangin gue mulu.

"Apa? Udah sana lo kerjain lagi soalnya." kata Kak Jaehyun pas ngeliat Chanwoo yang mengangkat kepala.

"Mau tanya gue."

"Tumben nanya."

Gue menatap Kak Jaehyun sebal. Tau gue, maksud dia apaan. Biar ngeganggu guenya enggak keganggu sama Chanwoo.

"Nih, nomor ini." Chanwoo menunjuk angka empat pada kertas soal, gue ikut membacanya sambil mengernyit enggak paham.

"Respirasi sel merupakan proses katabolisme bagi organisme aerob yang menghasilkan energi dengan cara memecah makromolekul sehingga menghasilkan ATP. Em.. Dibagi jadi 3 proses fase utama; glikolisis, siklus krebs dan transpor elektron."

Gue baca dan dengar Kak Jaehyun aja udah kunang-kunang mau pingsan. Enggak, deh. Hiperbola banget.

"Menurut lo yang mana?" kata Kak Jaehyun yang matanya masih fokus menatap lembar soal.

Gue melihat Chanwoo yang mukanya masih datar. "Kan gue tanya sama lo, Kak. Enggak tau?"

"Udah dapet, kok jawabannya." gue berdesis saat muka Kak Jaehyun jadi tengil ngerendahin. "Sini, Day gue bisikin jawabannya biar enggak dicontek Chanwoo."

Sebenarnya gue menolak, udah geleng-geleng kepala sambil jauhin badan tapi tetap aja dibisikin. Pilihannya B. Lalu Kak Jaehyun senyum.

"Sekarang coba lo tebak mana yang bener, Chan."

"Makin hari makin nyebelin aja lo, Kak." Mendengar ujaran Chanwoo, jelas Kak Jaehyun ketawa. Udah, emang stress banget dia. Heran gue. "Jawabannya B, kan? Setiap pelepasan CO2 selalu bareng dengan pembentukan NADH."

Gue tersenyum senang, tapi Kak Jaehyun malah membulatkan mulutnya kayak sok kaget.

"Iya, iya. Pasti lo tau, sih. Lo enggak ada niatan buat tanya kan sebelumnya?"

"Ya, emang." Chanwoo tersenyum miring. "Kemampuan kita kan sama. Pengetahuan lo di bidang ini enggak beda jauh sama gue."

Raut Kak Jaehyun yang tadi senyum ngejekin, sekarang berubah datar. "Mau ribut?"

Panik, dong. Gue pegang lengan Kak Jaehyun. "Kak, apaan sih?"

Kak Jaehyun menatap gue. "Apanya yang apaan? Si Chanwoo di diemin malah makin ngelunjak."

"Ngelunjak darimananya sih, Kak?!" kata gue sedikit mendayu. "Harusnya lo dong yang sadar, tiap hari makin ngeselin aja tingkahnya."

Badan Kak Jaehyun yang tadi menghadap penuh ke Chanwoo, sekarang berhadapan dengan gue. "Loh? Gue ngeselin? Enggak salah?"

Gue mendengus. "Kok ada, sih cowok kayak lo?"

"Hah?"

"Udah ngeselin, enggak terima salah, enggak mau minta maaf, doyan ribut. Enggak sadar apa?"

Bahu gue ditepuk Chanwoo, kepalanya mengangguk. "Udah, lo jangan ikutan emosi."

"Yaa, abis kesel banget! Nih, Kak. Abis OSK kelar, jabatan lo juga kelar. Coba lo minta kesan pesan lo selama ngejabat gimana, gue yakin mereka pasti bilang kalo lo terlalu ketat.

Paradoks | 98 Liners ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang