Bagian 10 (b)

427 81 13
                                    

Sekarang sudah jam sepuluh pagi dan karena ketidaktahuan Lucas tentang masalah kita berempat–yang gue aja masih enggak paham–adek gue ini malah ngajak kita makan di cafe komplek tanpa ganti baju, bau asem gila!

"Buset, garing amat, ya, kita."

Gue mendelik ketika mendengar Lucas ngomong. Yang suka bacot disini cuma Lucas sama Kino, gue juga, sih, tapi karena tau situasi ini jadi gue lebih memilih untuk diam.

"Kayak kerupuk ini, Cas." Kino menggigit kerupuk hingga berbunyi, habis itu membelah dua kerupuknya. "Mau enggak, Day? Buat makan siang nanti."

"Kino 1990."

Tuh, kan, yang rusuh cuma Kino sama Lucas aja. "Maaf, Kin. Gue alergi kerupuk."

Kino mengejek gue dengan memajukan bibirnya lalu mengangguk. "Enggak apa-apa, deh kalo alergi kerupuk. Asal jangan alergi sama gue aja."

Posisi gue memang ditengah Kino dan Lucas, jadi gue menyampingkan badan buat noyor kepalanya.

"Dilan cocok buat ngegombal, dia ganteng. Lo cocoknya ngegembel, noh, disana!" gue menunjuk jalan.

"Gue dukung, Kak." Lucas mengangkat jempolnya. "Kayak Atta Halilintar, kali aja nanti jadi kaya."

"Abis gitu gue bilang ashiaaaaap." gue mengernyitkan alis, suara Kino mirip kucing kejepit. Kesal aja gue dengarnya.

Karena telinga gue penuh dengan perkataan enggak berguna milik Kino dan Lucas, akhirnya gue mengambil ponsel yang sedari tadi kesepian. Lagi asik main Instagram, tau-tau ada Whatsapp.

Chan❤
Suruh kino diem, bersisik banget tau ga

Hah? Gue menatap bingung Chanwoo yang ada didepan gue, terus beralih ke sampingnya, Yoojung daritadi cuma menundukkan kepala. Takut potong gue. "Ngomong langsung aja kenapa, sih?"

Semuanya jadi menatap gue, yang gue rasain sekarang Kino ikutan natap Chanwoo.

"Lo kenapa, sih, Day?" Lucas menginterupsi gue. "Lo cemburu, ya, liat Kak Chanwoo bareng ama cewek padahal kemaren-kemaren dia upload foto lo di IG?"

Kenapa, sih, gue punya adek bego begini?

"Kak Chanwoo ada klarifikasi enggak? Daday lagi pdkt sama kak Kino, Kakak juga, kan, pacaran sama Yoojung."

Malah diterusin, tapi gue enggak bisa menyangkal padahal mulut gue gatal ingin bilang; GUE ENGGAK LAGI PDKT, SEDOTAN CHATIME!

"Yang bilang pacaran siapa, sih?"

Gue sama Kino diam, karena kita, kan, sudah tau kalau Chanwoo mau manfaatin Yoojung. Tapi seingat gue, Chanwoo pernah bilang kalau mereka saling suka cuma enggak pacaran saja. Gue mengecap lidah dan enggak sengaja menatap Yoojung yang kaget dengan pertanyaan Chanwoo.

"Lah, Kak?" Lucas menatap bingung Chanwoo dan Yoojung bergantian. "Temen doang, nih? Jadi lo bertepuk sebelah tangan?" kayaknya Lucas menangkap ekspresi Yoojung makanya dia nanya gitu, gue juga penasaran.

Hening. Sumpah, walaupun gue pernah ngajak ribut Yoojung tapi kasihan juga, sekarang tersudut banget, enggak tau mau ngomong apalagi.

"Kak Chanwoo bilang mau komitmen."

Mas-mas datang bawa ramen yang kita pesan beserta minumannya, setelah Kino bilang makasih keadaan sunyi lagi.

"Tapi gue kaget pas Kak Chanwoo posting itu."

Gue mengangguk karena yah, gue aja kaget pas disodorin itu sama Eunbi. Bahkan gue enggak membalas komenan anak-anak kelas yang sengaja tag gue.

Paradoks | 98 Liners ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang