10. Mischance

389 45 6
                                    

Decitan ban mobil terdengar didepan sebuah pub. Pria yang keluar dari mobil itu berlari tergesa-gesa menuju dalam pub. Maniknya meneliti semua tempat disudut ruangan itu. Itu dia, gadis yang ia cari. Segera ia melangkahkan kakinya menuju si gadis. Tapi tunggu, bersama siapa gadis itu berbincang. Tidak, bukan sekedar berbincang lagi. They have some kiss.


Jimin. Pria itu berdiri kaku melihat apa yang gadisnya suguhkan didepan matanya. Sungguh? Seyeon benar-benar melakukan ini padanya?

Gadisnya itu bahkan tak memperdulikan keberadaannya. Manik Seyeon menatap Jimin sebentar kemudian beralih lagi pada pria dihadapannya dan melayangkan kecupan pada pria itu.

Baiklah, anggap saja apa yang dilihat Jimin tadi adalah sebuah salam perpisahan untuk hubungan mereka. Seyeon benar-benar mencampakannya, setelah hampir tiga tahun bersama. Bukan apa-apa, ini mungkin hanya kenangan kisah cinta sekolah Jimin.

***

Sudah satu jam sejak Mina membuka matanya. Ia masih memandang Jimin yang tertidur pulas disofa seberang ranjangnya. Lihatlah pria itu, ia terlihat berkali-kali lebih baik saat tidur dibanding saat terjaga dan melayangkan beberapa kata kejam.

Tunggu, ini sudah hampir enam bulan Mina bekerja di Shinhan Grup. Itu artinya ia tak menemui kakaknya selama setengah tahun. Pikiran Mina kembali memikirkan hal-hal mengenai kakaknya. Ia sungguh khawatir.

"Kau sudah bangun?" Pertanyaan retoris dari Jimin dilayangkan pada Mina.

Pupil pria itu masih menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata kecil miliknya. Sinar pagi di rumah sakit menyambut hari Jimin.

"Seperti yang kau lihat," jawab Mina sarkas.

Jimin langsung berdiri dan mengambil makanan dimeja. "Makanlah. Ini makanan yang diberikan oleh rumah sakit jadi kurasa akan sedikit hambar."

Tangan Mina mengulur menerima mangkok berisi sup. Mina menatap sup itu sebentar,

Sungguh tak menggugah selera, batinnya.

Mina mendongak. "Apa aku bisa mendapatkan makanan yang lain?"

Kekehan keluar dari mulut Jimin. Tangan Jimin terulur untuk sekedar menyentil dahi gadis didepannya itu. "Setelah kau makan itu, aku akan mentraktirmu."

Mendengar ucapan Jimin, mata Mina membelalak. Ia segera menghabiskan sup tanpa rasa itu.

"Hei makan dengan benar," tegur Jimin.

Dan benar saja, Mina tersedak begitu Jimin menyelesaikan kalimatnya. Pria itu segera mengambil tisu dinakas dan mengulurkannya pada Mina.

"Terima kasih."

***

Yoongi sungguh khawatir setelah mendengar jika Mina jatuh pingsan dan dirawat. Sebenarnya ia akan menemui Mina tadi malam, tapi diurungkan. Salahkan saja pada bertumpuk-tumpuk berkas yang harus ia pelajari.

Posel Yoongi berbunyi dan memunculkan notifikasi. Tampak nama Mina muncul dari aplikasi obrolan.

"Aku baik-baik saja, Yoon.
Dokter bilang hanya telat makan."

Kekhawatiran pria itu sedikit hilang setelah membaca pesan yang dikirim Mina. Tapi begitu mengingat bahwa Mina disana bersama Park sialan Jimin -Yoongi sendiri yang memberi julukan ini- rasa cemburunya semakin menjadi.

LIE〈Park Jimin x Myoui Mina〉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang