1. Hole

1.4K 121 13
                                    

Seorang gadis berjalan menatap nanar jalanan didepannya. Orang-orang di sekitarnya menatapnya dengan heran, bagaimana bisa di cuaca dingin seperti ini ia hanya menggunakan pakaian balet tipis.

Sesekali ada pemuda yang menggodanya, tapi ia hanya terus berjalan tanpa melihat sekitarnya. Sampai saat ada pria setengah tua yang kelewatan hampir melecehkannya, ia berusaha memberontak tetapi tenaganya kalah dengan lelaki itu. Untung saja ada seseorang yang menolongnya.

"Hati-hati lain kali, Myoui-ssi."

Myoui, Myoui Mina. Ia adalah gadis yang hampir dilecehkan tadi. Hidupnya rumit, sungguh. Ia tinggal jauh dari keluarganya. Ia hidup di Korea seorang diri-awalnya ia tinggal bersama kakaknya, Myoui Nara. Tetapi kakaknya kabur dari Korea meninggalkan setumpuk hutang padanya. Ayahnya sendiri bangkrut, dan ibunya meninggal sembilan bulan yang lalu. Dan ia baru saja memergoki kekasihnya yang selingkuh dengan temannya sendiri.

"Direktur Park?"

Pria yang dipanggil Park itu adalah Park Jimin, seorang direktur perusahaan besar yang ditipu oleh kakak Mina.

"Terima kasih telah menolongku."

Jimin hanya mengangguk. Ia memperhatikan Mina beberapa saat. Pantas saja Mina digoda oleh pria mabuk itu, dengan pakaian balet yang sedikit terbuka dan tubuh atletis Mina berhasil membuat pria tergoda.

Jimin melepas coat miliknya dan memasangkab ditubuh Mina. "Udaranya dingin, harusnya kau memakai pakaian hangat bukan pakaian tipis seperti itu."

"Te-terimakasih sekali lagi," ucap Mina sambil menggigil.

"Sama-sama."

Mina memutuskan kembali ke flat sewaannya. Hari ini sangat berat baginya. Demi apapun, Mina tidak sanggup bertahan lagi. Tapi, jika ia tidak mengingat pesan ayahnya,

"Berjanjilah, kau kembali dengan sukses."

Ia mungkin sudah bunuh diri, ia tidak akan mati-matian berjuang di negeri orang seperti ini.

Mina menjatuhkan tubuhnya ke ranjang. Ia menatap langit-langit kamarnya sambil menaruh lengan dikeningnya. Bodoh, kenapa Mina masih terbayang-bayang adegan yang ia lihat tadi. Saat kekasihnya berciuman dengan temannya sendiri, itu sangat melukainya.

Ada seseorang yang mengetuk pintu, Mina menatap kearah pintu. Ia bangun dan berjalan kearah pintu.

"Seokjin oppa?"

Seokjin, Kim Seokjin. Ia anak pemilik flat yang disewa Mina.

"Ibu menyuruhku memberimu sup ini, cuaca dingin akhir-akhir ini, ibu khawatir padamu."

Bibi Kim, ibu Seokjin memang menganggap Mina seperti anaknya sendiri. Terkadang Mina mampir ke toko roti milik bibi Kim, untuk sekedar berbincang.

"Terimakasih oppa, maaf merepotkanmu," ucap Mina.

"Kau itu sudah kuanggap seperti adikku sendiri, kenapa berpikir kau merepotkanku," ucap Seokjin sambil mengacak rambut Mina.

"Ya sudah, aku pamit dulu. Makan supnya ya," pamit Seokjin.

Mina menutup kembali pintunya. Ia meletakkan rantang yang berisi sup tadi dimeja. Tidak ada niatan untuk membuka rantang dan memakan supnya. Ia tidak bernafsu sama sekali.

Mina kembali merebahkan dirinya ke ranjang, ia hanya ingin hari esok segera datang.

"Ayah, aku rindu," ucap Mina sebelum matanya terpejam dan masuk ke alam mimpinya.

***

"Bawakan aku berkas perjanjian Myoui Nara." Suruh Jimin kepada salah seorang asisten pembantu.

LIE〈Park Jimin x Myoui Mina〉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang