BETRAYAL (2)

1.1K 167 34
                                    

.

.

Pagi ini terasa berbeda, walau sinar matahari selalu menyapa dengan cahaya yang sama.

Pagi ini terasa berbeda, walau udara pagi selalu menyegarkan dengan hamparan yang sama.

Pagi ini terasa berbeda, walau kaki ini masih bisa berdiri dengan nafas yang sama.


Seongwu berdiri mematung memandangi ramainya kendaraan yang lalu lalang dari balik jendela kaca kamar tempat di mana dia dirawat.

Pandangannya terasa kosong, dengan raut muka yang datar. Seakan sebuah lamunan terlalu kuat telah menenggelamkan jiwanya, menjauhi raganya.

Telapak tangan kanan memegangi jendela kaca, menahan beban badannya sendiri agar tidak goyah. Sedangkan tengan kiri memegangi tongkat infus yang terhubung langsung dengan pembuluh vena di lengan kirinya.

Tubuh ringkih Seongwu terbalut piyama Rumah Sakit dengan dalaman sweter hitam turtle neck menutupi penuh lehernya. Tampak dari luar tubuh Seongwu memang tidak ada luka lecet yang berarti, tidak menunjukan tanda-tanda dirinya terluka parah.

Tapi jangan sekali-kali buka bajunya, sungguh itu bukan perbuatan manusiawi. Jika semua baju tersingkap, ada luka lebam dengan warna menggelap di kedua bahunya, belum lagi sekeliling lehernya, punggungnya, sampai dada kurusnya yang penuh dengan kissmark-kulit putih seongwu dalam semalam berubah. Seakan di sekujur tubuhnya telah dipenuhi tato.

Nyeri di sekujur tubuhnya sungguh terasa terutama bagian 'selatan'nya.

Sebenarnya untuk berdiri di depan jendela seperti ini saja seongwu sungguh kesulitan. Badannya remuk redam tak nyaman. Belum lagi hatinya yang porak poranda belum sempat dia menata ulang, pikirannya kacau!

Kejadian semalam yang begitu cepat! Begitu menyakitkan...

Semalam Seongwu tak dapat mengelak dari terjangan alfa beraura gelap.


Awalnya seongwu dan jonghan ingin menjemput mate-nya masing-masing di bandara. Pergi dengan pengawalan Jisung-kakak tertua di klan mereka yang notabene adalah seorang beta. Tapi tiba-tiba mobil tua Jisung mogok di tengah jalanan yang sepi. Maklum saja klan yoon memang tinggal berkelompok di tengah hutan, jauh dari kata keramaian membuat mobil tua itu lelah mengantar kegiatan Jisung yang padat sebagi seorang dokter spesialis jantung di salah satu rumah sakit milik klan-nya sendiri. Perjalanan mereka termasuk sangat jauh. Jarak rumah sampai jalan raya saja bisa menghabiskan waktu satu jam lebih, belum lagi untuk menuju bandara. Mobil tua Jisung benar-benar perlu istirahat.

Sambil menunggu Seongwu dan Jisung memperbaiki mobilnya, Yoon Jonghan duduk di bahu jalanan sambil terus berkomunikasi dengan mate-nya. Terlalu asyik menggunakan mind link-nya, sampai tidak tahu ada dua alfa yang diam-diam mendekatinya perlahan. Kemudian tanpa sepengetahuan kakak-kakaknya, Jonghan diseretnya paksa masuk kedalam sebuah bangunan tua di sekitar wilayah yang tak jauh dari mobil mogok Jisung berhenti. Yang jelas wilayah ini bukanlah merupakan wilayah kekuasaan klan yoon, yang artinya lonceng bahaya kini tengah mencekik tubuh Jonghan perlahan.

Sedikit informasi, siapa yang tidak tahu kecantikan seorang Yoon Jonghan? Semua klan menginginkannya untuk di jadikan mate. Hampir semua alfa male tergila-gila dengan jonghan yang memiliki pheromone red rose itu. Walau sebenarnya rata-rata dari mereka semua tahu si primadona sudah memiliki mate, tapi pesonanya membutakan para alfa hanya untuk sekedar melihat dia sudah ada yang punya, sungguh mereka tak bisa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BETRAYAL [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang