BETRAYAL (4)

968 157 25
                                    

.

.

Pheromone sang alfa menggoda, menguar ke seluruh isi kamar mencari perhatian sang omega dihadapannya.


Seongwu memejamkan mata dengan kasar, memutus tautan mata dengan alfa didepannya. Buru-buru dia mengambil nafas panjang, dan dikeluarkannya paksa secara cepat. Dia berniat menenangkan pikirannya sendiri, mengambil kembali semua fokus amarahnya sebelum pheromone anjing Samoyed membuatnya sampai hilang kendali.

Jangan sampai itu terjadi!

"Ikut aku!" perintah Seongwu yang langsung membalikan badannya tanpa memandangi alfa didepannya.

"with pleasure, honey" jawab si alfa dengan enteng. Tapi entah mengapa hanya dengan kata-kata seperti itu saja, bulu kudu seongwu meremang. Seakan suara husky itu telah menggelitik pori-pori kulitnya.

"Kurang ajar memang si alfa berengsek yang satu ini!" gumam Seongwu dalam hati. Jemarinya terus mengepal kuat, menahan diri untuk dilemparkannya saat itu juga.

Terdengar kekehan dari belakang, "Terimakasih loh pujiannya, manis."

"BERHENTI MEMBACA PIKIRANKU! IKUTI SAJA AKU!" bentak Seongwu tanpa menolehkan wajahnya.


Seongwu berjalan menuju rooftop Rumah Sakit, si alfa dengan setia mengekorinya.

Si Alfa pemabuk yang sekarang sedang tidak mabuk itu mulai bertanya-tanya tantang keberadaannya mengekori si omoga,

"Mau apa kesini? Mau bercinta di atap? Mending kita balik ke kamar tadi, lebih hangat... yeah... walau tubuhku lebih hangat untuk kau peluk---

Tanpa aba-aba, Seongwu menyerangnya dengan belati, beruntung dia sigap menangkap lengan Seongwu untuk merebut belati itu dari tangan Seongwu.

Seongwu tak kalah sigap, kakinya terjulur sampai membuat si alfa tersandung dan kemudian terhuyung ke depan. Keseimbangan si alfa tak kalah hebat, dia berputar dan kembali berdiri sambil memegang belati yang telah direbutnya dari Seongwu.

Si alfa memberikan senyum miringnya sambil menggeleng-gelengkan kepala. Dia merasa bahwa bela diri Seongwu memang tidak ada apa-apanya ketimbang dirinya. Kemudian dia berlari cepat mengelilingi tubuh Seongwu. Terlalu cepatnya hampir kasat mata, hampir tak bisa tertangkap oleh mata telanjang Seongwu.

Seongwu mencoba menghentikan pergerakan si alfa dengan menendang salah satu bayangan si alfa yang muncul tiba-tiba dihadapannya. Tapi lagi-lagi si alfa lebih cepat, dia mampu menghindarinya. Dan melanjutkan aksi pamer kemampuannya.

Kaki Seongwu perlahan memundur beberapa langkah, mengambil kuda-kuda di kaki kanannya untuk bersiap melemparkan tendangan kaki kirinya 45 derajat ke arah samping. Mata tajamnya bergerilya mencoba memperediksi pergerakan si alfa. Dan satu kali tendangannya berhasil memukul telak lengan si alfa, sampai dia tersungkur ke belakang.

Melihat si alfa meringis kesakitan sambil memegangi lengannya, berusaha berdiri dari sungkurannya. Entah mengapa tangan Seongwu terulur. Tangannya bergerak sendiri tanpa perintah dari otaknya, memberikan sebuah bantuan. Hatinya berdenyut sakit saat melihat si alfa meringis kesakitan.

"Untuk kedua kalinya aku akui, kau sangat kuat untuk ukuran omega berpenampilan alfa" senyumnya di antara ringisan sakitnya.

Seongwu menarik lengannya sendiri dengan paksa. Dia kali ini benar-benar bingung akan tingkahnya sendiri yang dirasa diluar kendali.

Bukankah Seongwu menginginkan si alfa brengsek itu terluka?

Bukankah Seongwu menginginkan si alfa brengsek itu mati?

BETRAYAL [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang