BETRAYAL (12-2)

1.3K 168 79
                                    

POV = Ong Seongwu.

.

.

AKHIR

.

.

"Tuan, sepertinya ada pengendara motor yang mengikuti kita" seorang supir taxi yang tengah sibuk menyetir, melirik spion depan mobilnya.

Seongwu menoleh ke belakang badan taksi, memicingkan matanya untuk mendapatkan pandangan yang jelas.

"Daniel?"

"Anda kenal tuan?" mata sopir taxi begitu sibuk mondar mandir antara jalanan dengan spion mobilnya.

Seongwu menggeleng, "tidak... ehm, bisa lebih cepat? Saya ada urusan mendadak!"

"Baik!" supir taksi itu menginjak gas mobilnya dengan kecepatan penuh. Taxi yang dikendarainya membelah jalanan dengan cepat.

Tapi tak lama di tengah perjalanan...

DEG!!

Seongwu kembali memutar badannya. Melihat ke arah belakang badan mobil.

"Daniel?"

Hati Seongwu mendadak berdenyut sakit. Jantungnya berdegub sangat kencang. Sebuah firasat tak enak memenuhi mind linknya.

Mendengar dengungan lirih Seongwu, supir taxi bingung. Dia kembali melirik penumpangnya dari spion depan. Raut muka penumpangnya tanpak kacau.

"Ada apa tuan?"

"Aku... Aku..." Seongwu meremas jemarinya sendiri dengan bergetar hebat, "firasatku tidak enak."

Supir taxi mengernyitkan dahi, merasa terganggu dengan kecemasan penumpangnya.

"m-maaf bisa putar balik?" tanya Seongwu ragu.

Tanpa banyak suara, supir taxi menurut untuk memutar kembali mobilnya. Dia melajukan kendaraan sesuai keinginan penumpangnya. Walau ada rasa kesal didalam hatinya.


Detak jantung Seongwu kian menggebu. Secemasan menyelimuti aura seongwu. Bibirnya terus komat-kamit memanggil nama seseorang,

"Niel... niel... Ada apa?"


"Kita tidak bisa jalan, tuan. Sepertinya ada kecelakaan di depan sana." Supir taxi menatap kemacetan di depannya. Di ujung jauh sana terlihat kerumunan orang berserta berjubel kendaraan terparkir asal.

"K-kecelakaan?!" Seongwu dibuat panik mendengar kata-kata itu, pikiran negatifnya hinggap tanpa permisi. Rasa cemasnya semakin mengukung perasaan takutnya kuat-kuat.

Taxi Seongwu berhenti. Lalu lintas dalam beberapa menit langsung lumpuh sebagian badan jalan. Karena gerombolan orang dan mobil mengelilingi sebuah kejadian yang di duga sebagai kecelakaan.

"Aku turun disini saja, terimaksih." Seongwu memberikan uang sesuai argo. Kemudian dia turun dari taxi. Berlari ke tempat kejadian. Rasa penasaran, rasa ketakutan, bercampur jadi satu.

"Bukan Daniel... Bukan!" gumamnya mengeyahkan pikiran negatif akibat firasat tak enak yang dirasakannya sejak duduk di taxi tadi.

Seongwu mempercepat langkahnya untuk memastikan sendiri apa yang sebenarnya terjadi.


Seongwu terperosok jatuh, setelah membelah kerumunan. Manik membolanya menangkap sosok Daniel dengan lelehan darah. Daniel tengah di gotong petugas ambulance ke atas mobil.

BETRAYAL [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang