BETRAYAL (6)

901 141 24
                                    

Tanpa banyak bicara, Minhyun memilih memutar kursi rodanya. Berniat untuk pergi meninggalkan ruang OT.

Namun niatnya itu justru malah mempertemukan pandangannya dengan Seongwu. Mata Minhyun menyanyu entah apa artinya. Sulit untuk Seongwu dapat mencerna maknanya dengan keadaan kekangan dari mate betrayalnya.

"Aku milikmu, Kang Daniel" rayu Seongwu dalam mind link-nya.

"Aku bisa pegang itu?!"

"Tentu"

"Kalau begitu, aku percaya padamu"

Seongwu perlahan menggerakan kakinya, melangkah menemui Minhyun sambil bergumam dalam hati, "Tubuhku seutuhnya milikmu, Kang Daniel. Tapi kumohon biarkan hatiku mencintai yang lain"

"TUNGGU!!" lagi-lagi Daniel memberi perintah melalui mind link-nya, menghentikan langkah kaki seongwu untuk bergerak maju. "ikuti aku!!" lanjut Daniel yang kemudian dirinya bergerak cepat, keluar dari ruang OT diikuti seongwu mengekorinya dari belakang.

Minhyun hanya dapat menatap punggung keduanya menghilang dari pandangannya.


Daniel menghentikan langkahnya setelah berada di rooftop Rumah Sakit, berbalik dan mendekati Seongwu dengan cepat.

PLAKK!!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Daniel. Seongwu dengan sekuat tenaga meremas dadanya sendiri lantaran mendadak berdenyut sakit setelah menampar mate betrayalnya.

"Berani-beraninya kamu menamparku?" Daniel menahan emosinya

"Kenapa tidak? Membunuhmu pun aku berani?!" tantang Seongwu

"benarkah? Kamu bisa membunuh mate mu? Bukankah ikatan mate sangat kuat?!" sindir Daniel

Seongwu hanya mengertakan gerahamnya. Jemarinya yang mengepal penuh emosi. Dia enggan untuk menjawab perkataan Daniel. Dirinya masih mengendalikan pikirannya sendiri agar Daniel tetap tidak tahu rencananya untuk kembali dengan minhyun dan membunuhnya perlahan.

"Sekarang aku mate mu! Seongwu, ingat itu!" ancam Daniel setengah berbisik

"Aku mungkin sok tahu, tapi aku yakin alasan mate terdahulumu melakukan betrayal pasti karena kepribadian burukmu!" Seongwu menyunggingkan senyum miring.

Daniel terdiam mematung, giginya menggertak pelan.

"Kau tidak lebih dari rogue yang tak tahu bagaimana mencintai mate-nya! memangnya kamu siapa?! Berani-beraninya merusak hubunganku dengan Minhyun?!" cerca seongwu mengeluarkan semua isi hatinya, menampar Daniel menggunakan kata-katanya.

Daniel tidak dapat berkata-kata lagi, tubuhnya terdiam mematung tak bergerak. Wajahnya perlahan tertunduk mengalihkan pandangannya dari tatapan membunuh Seongwu.

Seongwu berbalik arah dan melangkah pergi.

"Maaf!" Daniel buka suara, menghentikan langkah Seongwu sesaat.

"Aku baru tahu rogue bisa meminta maaf juga" sindir Seongwu sinis.

Ddrrreeeeddd...

Handphone Seongwu bergetar dari dalam saku celananya, terlihat nama Jonghan ada di layar. Tak menunggu lama sambil berjalan menghindari Daniel, Seongwu mengangangkat panggilan itu.

"Mwo? Pelan-pelan ngomongnya Jonghan." kaget Seongwu mencerna ucapan Jonghan yang terisak di sambungan teleponnya.

Langkahnya benar-benar terhenti untuk sekedar menajamkan telinganya, berkosentrasi penuh menerima infomasi mengejutkan dari Jonghan. Sebuah masalah tengah mereka hadapi.

BETRAYAL [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang