OngNiel FAMILY

1.7K 174 71
                                    

Bagi bidan atau siapapun yang tahu tentang ginekologi... mohon koreksinya...

.

.

OngNiel FAMILY

.

.

"Besok Dongho hyung yang jemput?" Seongwu sibuk mondar mandir mengepak pakaian dan semua barang milik Daniel, untuk di masukinya ke dalam koper.

Seminggu sudah Daniel bangun dari koma panjangnya. Daniel terlihat lebih sehat sekarang. Besok dia sudah diperbolehkan pulang.

"Iya, ini barusan dia kirim pesan." Daniel meletakan ponselnya di nakas samping ranjang pasien.

Daniel lamat-lamat melihat Seongwu yang aktif mondar mandir disekeliling tempat tidurnya. Seongwu-nya tetap terlihat indah, meski tubuhnya membesar hampir tiga kali lipat dari sebelumnya. Sesekali Seongwu meregangkan punggungnya, memijat perlahan area itu.

Bagi omega male, kehamilan adalah hal yang sangat sulit untuk mereka hadapi. Terutama perubahan bentuk tubuh. Tak hanya bagian perut saja yang membesar, dari mulai bagian dada yang mulai membesar, sampai ke area bawahnya yang perlahan-lahan beradaptasi membentuk sebuah jalan lahir yang nyaman bagi sang bayi untuk keluar nantinya. Belum lagi perubahan hormone yang kurang lebih bisa mempengaruhi mood-nya.

Dunia tak akan lagi mudah bagi seorang omega male, jika sudah dalam keadaan mengandung.


"Kenapa kamu ngga cuti saja mulai besok? Jadi kan kamu dan aku bisa istirahat sama-sama dirumah."

"Lima minggu lagi, aku bakal cuti kalau hamilku sudah 38 minggu." Seongwu merundukan badan dengan susah payah, menarik laci bawah nakas, mengambil berbagai peralatan seperti tissu, sisir, kaca dan lain-lain. Kemudian berdiri tegak dengan sebuah hembusan nafas panjang keluar dengan cepat. Dia sempat tercekat lantaran perut besarnya.

"Kamu cepat sehat, biar bisa kuliah lagi terus nyusul Mingyu cari kerja."

Daniel memanggut-manggutkan kepala, mengingat dia harus cuti satu semester kerena komanya. Mingyu sendiri sudah wisuda sekarang dan sedang disibukan mencari kerja.

"Nanti kamu tinggal di rumahku kan?"

"Ya, seharusnya sih begitu." Seongwu masih lalu-lalang membereskan benda-benda yang dirasa milik Daniel untuk segera masuk koper.

"Jadi mulai besok kamu akan pulang ke rumahku?"

"Kayanya sih aku bakal canggung. Tapi tidak ada tempat lain. Aku hamil... dan ya... aku harus segera keluar dari klan yoon." Seongwu mengedikan kedua bahunya. Kemudian kembali menarik beberapa baju untuk dilipatnya.

Daniel tersenyum senang, "sayang..." panggil Daniel lirih, tapi sepertinya seongwu terlalu sibuk dengan aktivitasnya, dia masih menjejalkan pakaian ke dalam koper.

"Seongwu, sayang..."

"Eh? Aku?" Seongwu menoleh sambil menunjuk mukanya sendiri.

"Emang ada orang lain di sini?" Daniel menahan tawanya sambil melebarkan kedua tangannya, sebuah sinyal untuk meminta sebuah pelukan hangat.

Seongwu terseyum, melempar baju Daniel asal di atas tumpukan baju lainnya yang belum masuk koper. Perlahan mendekati Daniel dan duduk di sampingnya.

"Ga bosen minta peluk melulu?" Seongwu menempelkan tubuhnya dengan hati-hati memeluk Daniel.

Daniel menggeleng dalam pelukannya, "aku masih tidak percaya, kamu memilik ku sekarang."

Seongwu mencium bahu Daniel, "Ong Seongwu sekarang dan selamanya milik kang Daniel."

BETRAYAL [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang