usai makan malam tadi, changbin memutuskan mengundang felix ke rumah dengan alibi bertanya pendapat soal lagu barunya.
padahal jatinya, pemuda seo hanya ingin memastikan kembali apakah hanya dia saja yang bisa mendengar suara penuh umpatan itu.
suara kerap dia dengar sekitar jam 7 malam dan baru berhenti 8 jam kemudian atau sekitar jam 2 pagi.
berarti felix harus bersama changbin sebelum jam 2 pagi agar bisa mendengarnya.
"lo lulus kuliah lebih cepet tiap hari kerjaannya bikin lagu doang?" tanya felix begitu lagu baru changbin selesai dia nikmati.
"masalah? gua dapet uang aja, kok lo ribet."
"dapet uang?" netra felix berbinar, "kok bisa?"
"kepo, kaya dora." ujarnya, membuat felix merengut, "btw gimana lagunya?"
"bagus sih, cocok sama selera gua."
"jelek. pantes omongan lo jelek orang pikiran lo sudah ancur. lagu sampah yang lo bikin beneran bikin gue mau muntah."
"lix, lix, lo denger?!" seru changbin.
"denger apaan?"
"suara, suara barusan! suara yang jelek-jelekin gua!"
pemuda lee mengernyit, "hah?? mana ada?? gua ga denger apa-apa tuh?"
"beneran?"
"gua cuma denger suara lo, suara lagu, udah."
changbin seketika melengos kecewa.
ternyata benar, hanya dia sendiri yang bisa mendengarnya.
felix
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] voices annoy me ✓
Fanfiction[TELAH DIBUKUKAN.] suara itu benar-benar mengusik changbin. ft. changbin. est. 2019 ⚠️ murder, harsh words, lowercase, unrevised