double up! kalo belum baca part
sebelumnya, balik duluu
setelah mendapat alamat rumah seoyeon, di sinilah changbin sekarang. duduk di ruang tengah rumah hyunjin bersama hwang bersaudara, jisung, chaeyeon, dan ryujin.
omong-omong, ryujin adalah ekhm kekasih hyunjin yang tidak tahu bagaimana ceritanya bisa menjadi kekasih pemuda super lebay itu.
yang mereka tahu, tiba-tiba saja hyunjin datang sambil merangkul ryujin dan mengatakan jika mereka berpacaran beberapa bulan yang lalu.
selanjutnya hyunjin tentu terus-terusan menempel pada gadis shin seolah dia tidak rela berpisah satu menit saja dengannya.
namun entah mengapa untuk kali ini, mereka justru tampak saling mengacuhkan.
"diem-diem aja love birds, putus?" komentar pemuda han.
chaeyeon lantas menyikut jisung, "mulut lo serampangan banget, anjir."
"orang biasanya nempel mulu, lah ini jauh-jauhan?"
hyunjin menghela napas, "lagi ngambekan, bukan putus."
"dikit-dikit ngambekan, dikit-dikit nempel lagi." yeji ikut angkat suara, "biasa lah mereka, mirip banget ngalahin gue sama si bibir. si bibir manja abis keluar rs, ryujinnya juga ikut manja. baku hantam deh jadinya."
chaeyeon dan jisung serempak membulatkan bibir seraya mengangguk mendengar kalimat yeji.
"hhh kok malah bahas gue sama ryujin?? terus ini pada ngumpul di rumah gue mau ngapain?"
"tawuran." jawaban tak berotak oleh changbin, tetapi berhasil membuat hyunjin melotot, "bercanda, mau talking-talking masalah gue."
"oh, suara yang bikin gue ketembak??"
changbin mengiyakan, "kok tau?"
"diceritain mba chaey. suara seoyeon, kan? sinting ya itu cewek dari dulu. kok lo mau sih sama dia, bang???"
dengan cepat pemuda seo menoleh kepada chaeyeon, "chaey, lo secepet apa nyebarin beritanya?"
"secepet kilat, biar lo banyak yang bantu."
tolong ingatkan changbin untuk mentraktir chaeyeon selama mungkin setelah masalah ini selesai.
"gue jadi ngerasa bersalah 'kan gak bantu waktu kembarannya jisung datengin lo...." changbin memasang muka memelas, "maaf ya...."
di situ hyunjin menggeleng ricuh, "ck, ck, ck makanya bang lo tuh harus berjiwa besar kayak gue. orang gue rela nemenin chaey sampe pagi, sampe ikutan diteror juga. payah lo😤"
"berisik, gue ga ngomong sama lo."
"ya udah, terserah bang changbin yang penting aku ganteng."
chaeyeon membuang napas, "lo udah dapet alamatnya seoyeon, abis ini mau gimana?"
"alamatnya seoyeon? seoyeon ke sini lagi? dulu dia pindah keluar kota, kan?" bingung yeji.
pemuda seo mengangguk sebagai balasan, "dia pindah ke sini lagi, satu gedung sama jeongin."
"jeongin? terus lo mau ngapain habis ini?" lontar hyunjin.
"maunya ya dateng ke sana, tapi...."
"tapi?"
"takut...hehe,"
selanjutnya yang bisa kita dengar adalah ribuan hujatan untuk seo changbin.
"ya udah gue temenin lo ke sana, deh!" putus hyunjin.
"berdua doang?"
"gak, sama jisung juga."
jisung mengernyit, "kok gue ikutan?????"
"sung," pemuda hwang menepuk pundak kanannya sembari memasang muka menggelikan, "jadi teman harus setia kawan, ya?"
"t-terus jeongin??? kan masih ada jeongin, ada seungmin, ada kak chan juga, felix sama bang lino lagi sakit, berarti itu bang woojin juga ada! kenapa harus gue????"
"jisung,"
"y-ya??"
"aku peluk atau ikut nemenin bang changbin?"
"i-ikut deh ikut...hehe."
kalian bosen engga?
soalnya partnya bakal sampai 40 lebih🤪
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] voices annoy me ✓
Fanfic[TELAH DIBUKUKAN.] suara itu benar-benar mengusik changbin. ft. changbin. est. 2019 ⚠️ murder, harsh words, lowercase, unrevised