"gapapa nih kita tinggal? lo 'kan manggil buat tanya-tanya? gak perlu bantuan buat cari siapa pemilik suara yang ganggu lo?"
mendengar lontaran berturutan oleh chaeyeon, changbin sekedar menggeleng kecil.
dengan tambahan satu langkah, pemuda itu mendorong keempatnya pelan agar segera pergi dari rumahnya.
"gak perlu, kalian pulang aja. tar juga ilang sendiri." lugas changbin. "takutnya kalo dicari, dia makin seneng."
"yakin?"
"iya, lo yakin bang? kali aja beneran suara setan nyuruh lo biar rajin sholat xixi." celoteh hyunjin.
"asem."
sebenarnya, changbin sendiri tidak yakin jika suara itu akan hilang sendirinya. ingat tidak apa yang pernah changbin katakan sebelumnya?
semakin ke sini suara itu semakin jelas di telinganyaㅡitulah yang membuat changbin tidak yakin.
"apalagi dia bikin kaki lo berdarah...iya gak, sih?" tambah felix.
hyunjin membelalak, "loh, jadi bukan gara-gara bang changbin stress terus ngelukain kaki sendiri?!"
changbin mengangkat bahu.
terkesan mustahil sekali jika suara itu yang melakukanya.
dari soal kaki changbin yang ditarik sampai soal kamar yang mendadak berantakan di pagi hari.
bukankah begitu ganjil sebatas suara mengganggu bisa melakukan itu semua?
"gua juga gatau...."
yang changbin takutkanㅡhampir seperti kata hyunjin.
changbin takut suara itu hanya berasal dari kepalanya sendiri sebagai efek penat akibat dia yang terlampau sering begadang untuk mengurus lagu-lagunya.
changbin takut kalau pada kenyataannya, dia sendiri yang membuat kamarnya berantakan dan melukai kakinya dengan gunting.
"tapi tenang, gua gapapa kok. tar kalo makin parah gua minta bantuan lagi."
semoga saja suara itu benar-benar berasal dari kepala changbin sendiri.
changbin tidak ingin membuat teman-temannya repot hanya gara-gara dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] voices annoy me ✓
Fanfiction[TELAH DIBUKUKAN.] suara itu benar-benar mengusik changbin. ft. changbin. est. 2019 ⚠️ murder, harsh words, lowercase, unrevised