Twentythree 🍭

703 40 0
                                    

Farisya bangun dengan masih mngenakan jaket milik rifan. Farisya kebingungan, apa yang terjadi semalam? Farisya langsung Bergegas mandi dan segera menanyakan kepada Mama atau papa nya.

Farisya bertanya setelah sarapan " Mah pah Semalem aku pulang jam  berapa? Kok aku masih pake baju seragam sekola sih?"

Jawab Robby dengan sangai "Jam setengah 8 kamu dianterin pulang sama rifan dengan kondisi tidur Dan Kamu digendong rifan sampe kamar kamu"

Farisya Kagett " hah? Ah pasti papa becanda kan ah gak lucuu garing"

"Nih anak kalo dikasih tau yang bener malah ngeyell" robby geleng geleng kepala dan meminum Susu nya.

Dengan penasaran Farisya bertanya kepada riri "Masa si mah rifan yang gendong aku sampe kamar?"

Riri hanya mengangguk dan tersenyum.

Robby berjaalan ke arah dapur dan bilang " Kamu skrang dianterin aya ya sama pak joko mobil kamu masih dibengkel"

"Yahhh papa, yaudah skrang farisya berangkat deh takut telat" sedikit kecewa tapi farisya Langsung pergi

Farisya mencium tangan papa dan mamanya . Lalu berangkat sekolah dengan diantar pak joko supir pribadi Robby.

Farisya sudah Ada didalam kelas dengan Keempat sahabatnya sedang ngobrol.

Rifan, ali, gusni dan firza sama anak cowo yang lainya suka dateng Siang sekitar Bel udah bunyi merka baru sampe kelas. Ya begitu kali kebiasaan cowo mah ya:v

Satu persatu Masuk kelas dan duduk dibangku masing masing. Gusni masuk nya belakangan nah Karina ,farisya ,clarissa ,dan nadira melihat kedatangan gusni dipintu menuju bangkunya.

Karina yang sedari tadi memperhatikan gusni dan langsung melirik Nadira dan bertanya " Raa gusni lo suruh Gak nanya ya kalo lagi disekolah?"

Nadira Mengerutkan dahi nya dan Menjelaskan dengan greget nya"Ya nggak lah justru gue tuh berharap dia senyum ke gue, nyapa guee, lah ini mah kan boro boro"

Farisya Menengok ke arah gusni dan kembali berhadapan dengan Nadira " Iyaa Gue perhatiin juga dia kalem kalem aja gt, pernah gak si lo Sekali atau dua kali ditanya atau giman gt sama gusni?"

Nadira sejena berpikir lalu ia menjawab " Pernah sih waktu semester satu, dia ngajak gue sholat waktu gue lagi duduk di deket pintuu"

Tanya karina yang Menompang dagu nya "Terus lo ikut sholat?"

Nadira membenarkan posisi duduknya " ya nggak lah ya kali, gue jawab aja iya nnti gt terus dia pergi"

Farisya mendekat dan melotot " Sekali kalinya gt doang? Astagfirullah"

Nadira menyimpan tanganya di meja mencoba menerangkan kembali "Nggak juga sih Dulu gue chat dia, gue paksa dia buat Nanya ke gue, dan bener pagi nya dia nanya gini sama gue RAA sambil senyum canggubg gt"

Karina bergumam sangsung menyandarkan tubuhnya kekursi "Yeee itumah bukan nanyaa, gitu mah Manggil doang kamvrett"

" oiyaa mksd gue gitu hehe" nadira mengaruk Pipinya yang gak gattal

Farisya semakin penasaran " Terus Kok bisa ya lo Nyaman sama dia?  Dan Akrab nya cuma di chatting doang pas Muka temu muka kayak yang gak kenal gt, Bingung deh gue sama pikiran lo raa"

"Lo juga binggung kan?, ya apalagi guee syaa haha" Nadira sebari cengengesan

" Hadeuhhhh parah bangat sih inimah, sabar aja ya" Ujar karina yang senyum meringis

Clarissa yang sejak tadi Memakai Erophone dan membaca Komik dihadapan karina, lalu mencopot satu Erophone nya dari telinga dan bertanya sambil mengangkat satu halisya " Lagi ngomongin apa sih dari tadi kayak nya serius banget?"

DI WAKTU YANG TEPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang