day 3

128 30 3
                                    

Hari ini rencana nya minhyun akan mengajak jaehwan jalan-jalan keliling pantai, tapi ketika melihat jaehwan yang keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan kemeja putih kepanjangan. Ia urungkan niat nya, minhyun terbelalak kaget dan sedikit meneguk air liur nya. 👀

Jaehwan yang melihat tingkah aneh minhyun seperti itu hanya bisa bergidik ngeri, ia langsung cepat ke dapur. Tanpa menghiraukan tatapan minhyun yang semakin aneh menurut nya.

" Ada apa dengan pandangan nya, mengerikan ". Ucap jaehwan sambil mengambil air minum dari dalam kulkas.

" Jae- ".

Jaehwan menoleh ke sumber suara, ternyata itu suara minhyun.

" I-iya Hyung, ada apa " jawab jaehwan.

" Kau lapar " tanya minhyun.

" Eummm seperti nya ya Hyung " jawab jaehwan.

" Kau ingin makan apa " tanya minhyun lagi.

" Eummm, aku ingin belanja saja Hyung. Lagian aku senang memasak, sudah lama aku tak berbelanja ". Jawab jaehwan.

" Tak usah, biar Hyung saja yang berbelanja. "

" Kenapa, Hyung ayolah . Kau seperti menyekap ku disini hyung, Apa aku tak boleh pergi kemana-mana. "Ucap jaehwan

" Kau itu terlalu seksi jae, aku tak ingin orang-orang di luar sana menatap mu senang " . Ucap minhyun sedikit cemberut.

" Hahahaha.. jadi itu alasan Hyung tak mengizinkan ku keluar untuk berbelanja,. Hyung aku akan mengganti pakaian ku, Hyung tenang saja " . Jaehwan terus tertawa karena mendengar alasan minhyun barusan.

" Jangan ganti pakaian mu, pakai kemeja itu saja hingga nanti sore" ucap minhyun.

" Kau gila hyung, aku akan masuk angin jika terus memakai kemeja ini. Apa lagi tanpa celana, celana Hyung itu sangat besar di tubuh ku. "

" Maka karena itu, kau pakai saja kemeja itu terus kalau bisa hingga besok pagi. " Minhyun tertawa.

" Hyunggg !! " Jaehwan langsung
Pergi dari dapur meninggalkan minhyun yang masih menertawai jaehwan.

" Jae, bagaimana dengan bahan belanjaan nya. Apa saja yang ingin kau beli. Biar Hyung berangkat sekarang " ucap minhyun.

" Tidak jadi Hyung, aku sudah tidak lapar " ucap jaehwan ketus.

Minhyun hanya tersenyum melihat tingkah jaehwan barusan. Dan minhyun segera
Mengambil jaket nya untuk pergi berbelanja di supermarket.

.
.
.
Saat di dalam supermarket, minhyun menuju bagian sayuran dan buah-buahan. Iya hanya memandang nya bingung,

" Aishhhh.. jika saja jaehwan ikut, aku pasti tak akan kebingungan sendiri seperti ini. " Kali ini minhyun hampir mengambil semua sayuran, buah-buahan, dan bahan lain nya.

Sesampainya di dalam apartement.

" Jae Hyung pulang, hyung bingung harus membeli apa. Jadi Hyung membeli semuanya " ucap minhyun saat masuk ke dalam apartement nya.

Jaehwan pun datang sambil membawa dua gelas susu hangat dan satu toples biskuit.

" Astaga Hyung, kau yakin membeli semuanya. Kau membeli untuk persediaan satu tahun. Terlalu banyak dan bahkan sangat banyak Hyung, kita tinggal disini belum tentu lama. " Ucap jaehwan kaget.

" Hehe Hyung tidak mengerti masalah berbelanja bahan untuk memasak, jika berbelanja barang kebersihan Hyung nomor satu. Kita akan tinggal lebih lama disini jae, " ucap minhyun.

" Lalu bagaimana dengan kuliah ku, kau pikir aku ke Seoul hanya untuk jalan-jalan. Hufhh " wajah jaehwan terlihat cemberut.

" Hanya untuk beberapa hari saja, hey tenang lah. Kau akan segera menyusul nya " ucap
minhyun sambil mengusap pelan rambut jaehwan.

" Aku hanya bingung dengan masalah ku saat ini. Sebenarnya apa yang sedang terjadi di antara kita Hyung, kenapa Hyung sampai menculik ku dan membawa ku kemari " ucap jaehwan sambil menatap wajah minhyun.

" Jae, jika Hyung beri tau alasan kenapa semua ini terjadi. Apa kau siap mendengar nya, kau berjanji tak akan meninggal kan Hyung. Kau janji akan selalu ada di samping Hyung " ucap minhyun yang kini sudah berada di samping jaehwan

" Hyung itu sangat aneh, kenapa Hyung tiba-tiba langsung menyukai ku. Tiba-tiba Hyung tertarik pada ku, kita kan laki-laki Hyung . Aku rasa ini salah " jaehwan tertunduk.

" Apa salah jika Hyung menyukai pria manis seperti mu, apa hanya  pria bergigi kelinci itu saja yang boleh menyukai mu dan tertarik pada mu. Hyung juga punya hati jae, Hyung punya perasaan untuk mencintai seseorang. Dengar jae, bagaimana pun dirimu dan bagaimana pun cara kita bertemu saat itu. Hyung tidak perduli, karena Hyung benar mencintai mu saat pertemuan pertama kita " minhyun memandang lekat manik jaehwan, berkata dengan tulus.

" Tapi hyu-" belum sempat jaehwan bicara minhyun segera membungkam mulut jaehwan dengan bibir nya🌚 ehhh bukan guys. Maksudnya dengan tangan nya, ihhhhhh nggak boleh pagi-pagi main cium-cium bae. 😆

" Ssssstt.. sudah lah, tak usah di pikirkan lagi. Lebih baik sekarang segera minum susu hangat nya , keburu dingin jae " ucap minhyun sambil tersenyum manis pada jaehwan.

Jaehwan hanya mengangguk setuju dengan ucapan minhyun.

.
.
.
.
.
Kini jihoon dan woojin sedang berada di kantin kampus. Namun, tak sengaja mata jihoon melihat sosok lelaki yang kemarin malam di temui nya.

" Guanlin " ucap jihoon pelan.

" Hah , siapa. Lilin " ucap woojin

" Guanlin woojin, ya tuhan jangan sembarangan mengubah nama orang, jika di dengar oleh orang nya langsung kau akan tau rasa " bisik jihoon. Namun, kini yang lebih mengejutkan, guanlin sedang menuju tempat jihoon saat ini.

" Hay " sapa guanlin

" H-hay Guan " jawab jihoon

" Apa aku boleh bergabung " tanya guanlin

" Sebenarnya tempat duduk lain banyak yang kosong, " itu bukan jihoon tapi woojin.

" Woojin, " ucap jihoon

" Tak apa Guan, silahkan saja. " Jihoon mempersilahkan guanlin duduk dan tersenyum manis.

" Woahhh.. pada guanlin saja tersenyum sangat manis. Tapi padaku kau hanya marah-marah tak jelas " woojin kesal.

Pletakkk.. jihoon menjitak kepala woojin

" Hey park woojin yang buluq, aku tak pernah marah pada mu. Kau saja yang selalu mengganggu ku di setiap saat setiap waktu " ucap jihoon.

Woojin hanya memutar bola mata nya malas.

Kembali lagi pada guanlin yang saat ini duduk di sebelah jihoon.

" Eummm ji-, ada yang ingin aku bicarakan padamu. " Ucap guanlin

" Bicaralah, " ucap jihoon sambil memasukan makanan nya kedalam mulut.

" Tapi bukan disini " tambah guanlin

" Wae, tak apa bicaralah. "

" Ada teman mu, " ucap guanlin.

" Ahhh.. woojin, " mata jihoon melirik woojin sebentar.

Woojin menatap sedikit tak suka , karena tak di hiraukan oleh jihoon.

" Kau ingin bertemu dimana, " tanya jihoon

" Aku minta nomor mu saja, akan aku kirim kan lewat pesan nanti. Aku hanya takut jika ada yang menguping pembicaraan kita " ucap guanlin,

" Heh kau pikir aku yang akan menguping pembicaraan mu , dasar idiot. Jihoon, aku ke kelas sekarang saja. Jika dosen masuk akan ku beri tau, puas kan kau bicara pada tiang listrik mu ini. " Woojin berlalu pergi dari kantin.

Makin gaje yah guys, uhhh nggak PP deh hehehe.. aku udah nepatin janji kan yah kalo aku bakalan update secepat mungkin. Tapi ya meskipun nggak cepet² bet. Tapi aku udh update kn sekarang. Makasih banyak yah buat kalian yang masih setia buat nunggu cerita ini. Jangan lupa votement nya, karena votement dari kalian tuh nambahin semangat buat aku. Thank you all. 😘🤗

Fox Man# MinhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang