He is Hwang minhyun

420 67 16
                                    

Malam itu, menurut jaehwan begitu dingin. Bahkan, menggunakan selimut yang tebal saja tak cukup menutupi rasa dingin nya.

"Aghhhhh.. mengapa malam ini dingin sekali. Ya ya ya, baiklah-baiklah aku akan tidur lebih awal saja. besok aku harus bangun pagi-pagi sekali" gerutu jaehwan.

Namun, acara tidur nya terganggu karena jendela yang tiba-tiba saja terbuka dan angin masuk membuat jaehwan semakin kedinginan.
Jaehwan segera bangun dan berjalan menghampiri jendela. Ia di kejutkan dengan lampu yang mati dengan sendiri nya.

"Aghh ya ampun, kenapa malam hari ini begitu sial untuk ku." Jaehwan berusaha menghampiri arah jendela dengan keadaan yang gelap dan
tiba-tiba saja ia menabrak sesuatu. Nampak nya seorang yang tinggi.

'ohh tuhan, siapa orang ini. Aku sangat takut' ucap jaehwan dalam hati.

"Aku tak akan menyakiti mu, aku hanya ingin tau nama mu. Kumohon bersikap lah lebih tenang" suara itu memang suara lelaki. Namun jaehwan tak tau lelaki itu siapa.

"Na-aa-nama ku jaehwan, Kim jaehwan. Darimana kau bisa masuk ke dalam apartement ku" ucap jaehwan sedikit gugup dan takut.

"Kau tak perlu tau itu, terimakasih  kau telah memberitahukan namamu. Ku harap kita bertemu lagi" lelaki itu memeluk jaehwan dan mencium bibir jaehwan sekilas.

Lihat saja bagaimana reaksi jaehwan saat ini. Wajah yang gugup tadi tergantikan dengan wajah yang penuh malu. Pipi jaehwan seketika berubah merah tomat saat lelaki itu tiba-tiba mencium nya. Meski dalam keadaan lampu yang tak menyala sekali pun. Wajah jaehwan dapat terlihat jelas jika ia sedang malu

'Anduweeeee.. my first kiss .. siapa lelaki gila ini. Berani-berani nya mengambil ciuman pertama ku' gerutu jaehwan dalam hati. Jaehwan sangat kesal sekali.

" Ckk, see you. Kim jaehwan" lelaki itu pergi meninggalkan jaehwan sendiri di kamar yang masih dalam keadaan gelap.

"Yakkk.. siapa kau, " jaehwan terkejut ketika lampu tiba-tiba menyala kembali. Dan lelaki itu sudah tak ada di kamarnya.

"Ohh Tuhan, kenapa seharian ini aku selalu mendapat kesialan yang berlipat ganda" jaehwan berucap sedikit kesal.

Jaehwan memang mengalami beberapa hal yang membuat nya kesal, entah itu telur yang tiba-tiba pecah dengan sendiri nya, tv yang tiba-tiba mati dengan sendiri ketika jaehwan sedang membuat teh. Dan banyak lagi kejadian-kejadian yang menyebalkan menurut nya.

Tak lama kemudian ia tersadar ada sebuah kertas tertempel di bahu nya. Kertas itu berwarna pink, dan ada sebuah tulisan.

", woahhh apa ini, imut sekali. Ehh kenapa ada tulisan.hanya sebuah inisial H.M" jaehwan mengernyitkan dahi nya karena bingung.

                               🦊🦊🦊🦊

Hari ini jaehwan bangun pagi-pagi sekali, ia harus berada tepat waktu di kampus barunya. Ia tak ingin dapat hukuman dari senior nya karena keterlambatannya.

Sesampainya di kampus baru jaehwan, awalnya ia sangat gugup sekali. Ia tak punya kenalan di kampus ini, bahkan seorang teman pun ia tak punya. Tapi, Dewi Fortuna ada di pihak jaehwan saat ini, ada seorang lelaki imut mendekatinya.

" Haii, apa kau juga mahasiswa baru di sini. Perkenalkan, nama ku
Park jihoon, panggil saja jihoon. Namamu" ucap lelaki itu sambil mengulurkan tangan nya.

"Kim jaehwan, iya aku mahasiswa baru. Apa kau di sini sendiri" jaehwan berusaha bertanya pada lelaki imut itu.

"Ahhh Ani Ani.. aku bersama dengan teman-teman ku. Mereka ada di sana, kajja ikut aku. Kau bisa bergabung dengan kami" ucap jihoon sambil menarik tangan jaehwan.

Jaehwan pun mulai memperkenalkan dirinya pada teman-teman barunya.
"Selamat pagi, namaku Kim jaehwan, senang bertemu kalian"

" perkenalkan, aku park woojin. Aku Akan menjadi lelaki tertampan di kampus ini kelak" ucap salah satu teman jihoon yang mempunyai gigi ginsul nya.

"Yakkk ... Kau ini, dasar buluk" ucap jihoon. Menjitak kepala woojin,

"Aku kang Daniel, senang bertemu dengan mu." Ucap lelaki yang tersenyum dengan gigi kelincinya.

"Ahh ya, terimakasih" jaehwan membungkuk.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Akhirnya mereka berempat dan mahasiswa baru yang lain nya berkumpul di tengah lapangan, untuk melakukan kegiatan penerimaan mahasiswa baru. Senior-senior pun datang dengan wajah datar dan mengerikan bagi para junior. Namun, tidak bagi jaehwan. Ia hanya menatap sebentar dan kembali menunduk.

" Heyy, jae-, kenapa kau menunduk. Kau akan di hukum jika tak mendengarkan senior" ucap jihoon.

"Akhh. Aku hanya malas saja, melihat tampang mereka." Jaehwan kembali menunduk.

Tiba-tiba,

" Lelaki di ujung sebelah kanan yang menunduk, maju ke depan sekarang!!" Ucap salah satu senior yang tubuh nya tinggi putih dengan poni rambut yang di tata belah sebelah kiri.

"Jae- kau di panggil ke depan. Sudah aku bilang bukan, kau masih saja tak menghiraukan aku" ucap jihoon.

'Malas sekali rasanya hufhh' jaehwan berucap dalam hati.

Jaehwan terkejut senior yang ada di depan nya ini, ia adalah seseorang yang di tabrak nya kemarin ketika di supermarket. Sehingga menjatuhkan semua barang belanjaan nya..

" Siapa namamu" ucapnya.

"Kim jaehwan".

"Apa kau tau kesalahan mu apa"

Jaehwan berpura-pura tak tau dan menggeleng kan kepala nya.

"Ikut aku ,, kau harus dapat hukuman atas tindakan mu" ucap senior yang entah siapa nama nya itu.

"Tap-ta-pi.. bukan kah, ..." Belum sempat jaehwan berucap lelaki yang bergelar senior itu menarik tangan jaehwan dan pergi dari keramaian mahasiswa.

"Kau urus mereka, aku akan urus dia"

"Baik Hyung" ucap salah satu senior lain nya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Heyy kemana kau akan membawa ku,  kau bisa menghukum ku di lapangan tadi. Mengapa harus repot-repot kau membawa ku kesini" jaehwan terlihat kesal.

Sebuah ruangan besar namun terlihat sangat kosong tak ada orang, hanya tumpukan-tumpukan kursi tak terpakai yang ada di ruangan ini. Ini seperti sebuah gudang.

Tiba-tiba

Greebb

Lelaki itu memeluk jaehwan dan mendekatkan jarak antara wajah mereka, jaehwan dapat merasakan deru nafas lelaki itu. Dan..

Chupp..

Berhasil

Lelaki itu mencium tepat di bibir jaehwan.. hanya menempel saja,

"Kau terlalu banyak bicara" ucap nya dingin. Dan berhasil membuat wajah jaehwan tersipu malu.

"Aa-a-apa an ini semua..  kau berani berbuat seperti itu padaku. Memang nya kau siapa, ayah dan ibu ku saja tak pernah melarang ku untuk terus bicara" ucap jaehwan gugup.

"Kau menjatuhkan barang-barang ku kemarin" ucap nya sambil duduk di sebuah kursi lipat.

"Yakkk.. ini kampus, kau seenaknya saja menghukum ku hanya gara-gara ke tak sengajaan ku kemarin di depan supermarket. Masalah luar di masukan di kampus" jaehwan benar-benar sangat kesal.




Hello guys.. maafin ya klo masih banyak typo nya. Hehe semoga kalian masih setia menunggu kelanjutan ff ini. Jangan lupa votement ya

Fox Man# MinhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang