jaehwan and minhyun

355 55 13
                                    

Lelaki manis yang masih bergelut dengan selimut nya terbangun karena bunyi alarm yang berbentuk Teddy bear🐻.

Tringggggg

tringggggg

tringggggg

tringggggg

"Sialan" dalam keadaan mata setengah terbuka jaehwan pun terbangun dengan malas nya, jaehwan segera mandi dan bersiap berangkat ke kampus nya.

.
.
.
.
.
.
.
.
"Hey apa kau melihat jaehwan" ucap jihoon salah satu teman jaehwan yang berparas imut itu bertanya pada woojin.

Dan dari arah belakang, datang lah seorang lelaki bernama Daniel dengan ciri khas gigi kelincinya menghampiri kedua teman nya itu.

"Kau tau, tadi malam jaehwan pulang sendirian jalan kaki." Ucap Daniel.

"Hah! Kau bercanda" ucap woojin

"Tidak, aku tak bercanda." Daniel menaikan jari telunjuk dan jari tengah nya✌️.

"Lalu bagaimana, kenapa tak kau antar saja, arghhh lelaki manis itu kasihan jika pulang malam-malam jalan kaki" ucap woojin.

Akhirnya seorang lelaki manis sedang berlari dengan tergesa-gesa ke arah tiga temannya.

"Hah hah hah.." anggap lah semacam itu nafas jaehwan ketika sedang berlari.

"Jae-, agrhhh akhirnya kau datang. Aku kira kau tak datang hari ini ke kampus" ucap daniel

"Apa apaan Niel, ya pasti saja jaehwan akan datang. Jika ia tak datang, maka ia pun tak akan bertemu si senior berwajah dingin itu" ucap woojin salah satu teman jaehwan bergigi ginsul itu.

Dan berhasil mendapatkan jitakan dari jaehwan.

" Yakkk kalau bicara jangan
mengada-ada, dasar buluk" jaehwan kesal dan pergi meninggalkan ketiga teman nya tadi.

" Rasakan kau buluk, enak bukan mendapatkan sebuah jitakan termanis dari jaehwan,hahahaha" jihoon tertawa puas.

                           🦊🦊🦊🦊🦊

Prov Minhyun

Dua lelaki tampan sedang berada di tengah keramaian kantin kampus. Sambil makan.

" Hari ini panas sekali bukan, apa kau merasakan nya Guan" ucap minhyun pada seseorang yang berkulit lebih pucat dari nya, yang sama memiliki darah keturunan manusia setengah  rubah.

" Hyung, apa kau sedang sakit. Ini bukan musim panas Hyung." Ucap guanlin yang merupakan adik kelas nya sekaligus adik sepupu minhyun.

" Guan, hari ini sangat panas. Kau saja tak merasakan nya" minhyun tetap saja keukeuh dengan perkataannya.

"Aku tau Hyung itu kepanasan karena cemburu bukan, sudah lah ngaku saja. Lelaki manis itu sedang bersama orang lain bukan." Guanlin berucap santai sambil memainkan handphone nya tanpa melihat ke arah lawan bicara nya.

" tepat sekali kau Guan, aku sedang terbakar api cemburu saat ini. Aku takut jika terjadi sesuatu pada ku, temani aku ke atap sekarang aku sungguh tak nyaman melihat pemandangan menyebalkan ini" minhyun berdiri dan pergi meninggalkan kantin dan di susul oleh guanlin.

Disisi lain, ada empat lelaki yang sedang bercanda di kantin. Ya seperti saling berpasangan, namun jihoon dan woojin bukan seperti sepasang kekasih. Melainkan sepasang saudara, sedangkan Daniel dan jaehwan, memang seperti sepasang kekasih. Tatapan Daniel seperti penuh arti pada jaehwan.

'kau memang sungguh manis jae, aku pun bingung sejak kapan aku menyadari hal ini.' ucap Daniel dalam hati.

"Niel, apa kau baik-baik saja" jaehwan tersadar kalau ia sedang di perhatikan oleh seorang kang Daniel.

"Sepertinya ia sedang tak baik, benar kan Niel" ucap woojin

Daniel pun tersadar dari lamunan nya.

"Ahh ya, aku baik-baik saja. Sudah lah, jae apa kau tak ingin makan. Kita sudah memesan banyak makanan." Ucap Daniel yang merasa salah tingkah karena ketahuan sedang memperhatikan jaehwan.

"Tidak Niel, aku tak lapar. Sungguh" ucap jaehwan sambil menaikan jari telunjuk dan jari tengah nya✌️.

"Tak ada penolakan jae-, aku tau kau sedang lapar" ucap jihoon sambil memberikan makanan pada jaehwan.

"Aku sungguh tak lapar Hoon, baiklah hari ini aku ada kelas. Dah teman-teman" kemudian jaehwan beranjak dari tempat duduk nya dan pergi meninggalkan teman-temannya.

Ketiga teman nya hanya mengiyakan perkataan jaehwan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" Kau tau Guan, aku belum pernah merasakan cinta sebelum nya. Tapi, ketika aku bertemu lelaki itu. Hidup ku terasa lebih berwarna dari biasa nya. Aku ingin dia menjadi milik ku Guan bukan laki-laki yang tadi menatap nya penuh arti" ucap minhyun dengan nada serius.

" Iya Hyung aku bisa merasakan nya, kau lebih jarang berubah wujud asli mu ketika kau bertemu lelaki manis itu. Awal nya aku heran, akan tetapi itu memang kenyataan nya. Aku mendukung mu Hyung" guanlin menepuk punggung minhyun pelan.

Di lain sisi, jaehwan ternyata tidak ada kelas hari ini. Ia hanya sedikit merasa bosan, dan pergi ke atap untuk menenangkan pikiran nya.

"Ku harap, mereka tak tau aku ada di sini" ucap jaehwan dengan nada malas nya.

Tap..

Tap..

Tap..

Anggaplah itu suara hentakan kaki jaehwan yang kesal.

"Guan, sebentar. Aku rasa ada orang yang akan datang, sebaiknya kita bersembunyi saja" ucap minhyun

Dan mereka pun bersembunyi. Saat itu juga jaehwan datang dengan wajah yang cemberut. Serta bibir yang di majukan nya ke depan.

"Yang benar saja, kenapa hari ini aku merasa sungguh bosan." Gerutu jaehwan." Ini perut, mengapa tak dapat di kompromikan. Bukan kah aku sedang tak lapar saat ini hufhh " ucap jaehwan sambil memegang perut nya.

Dari arah belakang , suara berat seorang lelaki menghentikan kegiatan jaehwan.

"aku punya roti untuk mu. Makanlah, aku tau kau lapar." Ucap minhyun

" K-k-kau, sedang apa kau disini." Ucap jaehwan gugup.

"Aku yang seharusnya bertanya padamu. Sedang apa kau disini, dan jika lapar untuk apa pergi ke atap. Bukan kah aku melihat mu di kantin. Apa kau hanya absen di kantin" minhyun memberikan roti untuk jaehwan.

"Aku hanya tak ingin berada di kantin lama-lama, sekarang. Mengapa kau juga ada disini huh" 👿 jaehwan memandang wajah minhyun dengan kesal.

"Hahahaha.. aku yg lebih dulu berada disini. Benarkan Guan," guanlin pun keluar dari persembunyian nya.

"Benar Hyung, atau mungkin lelaki manis ini sengaja mengikuti kita diam-diam" guanlin menggoda jaehwan.

"Yakkkkk!!!!" Jaehwan menjitak kepala guanlin." Aku bahkan tak tau jika kalian ada disini, baiklah terserah. Apa yang kalian katakan." Jaehwan pun membalikan tubuhnya dan ingin pergi meninggalkan minhyun dan guanlin. Tiba-tiba, tangan minhyun menahan pergelangan jaehwan dan menarik tubuh jaehwan agar lebih dekat dengannya.

" A-a-a-apa yang kau lakukan" jaehwan terbata.

" Jangan pergi dulu, Aku hanya ingin memberikan mu roti. Makanlah, tak ada penolakan. Karena aku tak suka penolakan" minhyun memberikan roti pada jaehwan dan pergi meninggalkan jaehwan sendiri di atap.

" Ckk, dasar. Dia yang mencegah ku jangan pergi. Sekarang dia yang malah pergi " ucap jaehwan.








Haii haii haii guys , sorry ya lama aku update nya. Masalah nya aku kerja guys.  Ini aja aku sempatin waktu luang aku buat update. Jangan lupa votement nya guys..  thanks for the time guys

Fox Man# MinhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang