Sudah tiga hari oriza menitip absen di kuliahnya.
Oriza masih duduk diatas ranjang,menunggu sehun datang.
Sehun belum kembali setelah tiga hari yang lalu,oriza menyuruh adel,ralina dan seha pulang.
Dia membutuhkan waktu sendiri,dan mengatakan bahwa dirinya baik baik saja.
Oriza bangkit dari duduknya,menuju kamar mandi dan tak lama kemudian terdengar suara shower.
Tak butuh waktu lama oriza sudah siap dengan pakaian rapihnya,sepertinya kali ini dia memutuskan untuk mencari sehun setelah tiga hari mengurung diri.
Ting tong!
Suara bel berbunyi,oriza berjalan datar dengan pakaian rapih.
Cklek!
"za?lo kemana aja gue-"
"lo penghancur hidup gue."ucapan daniel oriza potong dan pergi begitu saja,menghiraukan daniel yang terkejut.
Maksudnya apa?
"lo mau kemana?mau gue anter?"
"pergi. Karena lo suami gue pergi."ujar oriza dan berhenti didepan lift.
"su-suami?"daniel terkejut dia diam membiarkan oriza masuk lift.
"jadi oriza udah nikah?dan cowok itu su-aminya?"ujar daniel parau.
Hatinya sakit,dia salah menyimpan hati.
Dia menyimpan hatinya pada wanita yang sudah bersuami,sangat menjijikan.
Itu yang daniel katakan pada dirinya.
🍕🍕
Oriza sudah berdiri didepan gedung pencakar langit.
Memasuki kantor itu dan berhenti didepan meja resepsionis.
"apa sehun ada?"tanya oriza datar.
"ada nona,tapi-"belum selesai berbicara oriza langsung pergi menuju lift setelah masuk dia memencet angka 25.
Lantai 25 dimana ruangan sehun berada.
Oriza keluar dari lift dan disambut sopan oleh sang sekretaris sehun.
"sehun ada didalam?"tanya oriza lagi lagi dengan raut wajah yang tak kalah dingin.
"maaf nyonya,tuan sehun sedang tak mau diganggu"ujar sang sekretaris.
"apa sehun ada didalam?"tanya oriza penuh penekanan.
"tapi-"
"saya istri sehun."ujar oriza dan memasuki pintu besar berwarna coklat tua.
Dihadapan oriza setelah menutup pintu adalah
Botol botol minuman yang berserakan dan kertas kertas yang ntah apa itu.
Ruangan sehun sangat berantakan,dimejanya sehun menidurkan diri menyanderkan pada kursi kebanggaannya.
Dengan ditangannya yang memeluk foto oriza.
Lagi lagi,oriza jatuh terduduk.
Menundukan kepala dan terisak.
"maaf... Aku gak akan ulangin lagi,aku sayang sama kamu,aku-"
"oriza.."ujar sehun parau saat menyadari ada oriza.
"aku gak bisa hidup tanpa kamu hun"isak oriza terus menerus.
Dia tak mau kehilangan sehun.
Sehun bangun dari duduknya,menghampiri oriza.
"jangan nangis,maafin aku. Aku gak bermaksud buat ninggalin kamu za"ujar sehun mengelus pipi oriza.
Keadaan mereka sama buruknya.
Oriza dengan keadaan yang sangat kurus,sedikit demam,dan kantung mata tebal.
Sehun dengan kemeja kusut,bau minuman,dan kantung mata juga.
Sehun merengkuh tubuh oriza agar ada didalam dekapannya.
"kamu kurusan hm"ujar sehun lembuh mengelus surai oriza.
"kamu juga sedikit demam"ujar sehun dan mengecup pelipis oriza.
"ka-mu juga"ujar oriza sesegukan.
Tubuh oriza tidak stabil,dan perlahan kesadaran oriza lagi lagi hilang membuat sehun panik dan langsung membawa oriza ke rumah sakit.
🍕🍕
Sehun terus menunggu oriza diperiksa sang dokter,dia sangat gusar. Takut terjadi apa apa pada oriza.
"keluarga nona oriza"ujar dokter saat keluar dari ruang ICU karena keaadaan oriza yang mengharuskannya masuk ruang ICU.
"saya suaminya dok,apa yang terjadi dengan istri saya?"tanya sehun tak tenang.
"nona oriza mengalami demam dan tingkat stress yang tinggi. Tapi untungnya janin didalamnya sangat kuat,jadi tak menimbulkan efek yang berlebihan"
"istri saya ha-mil?"tanya sehun tak percaya.
"ya istri anda hamil dua minggu"jawab sang dokter.
"saya pamit,sebentar lagi anda bisa menemui istri anda tuan"ujar sang dokter dan pergi meninggalkan sehun.
Ada rasa bersalah dan bahagia dalam diri sehun saat ini.
Bersalah karena membuat oriza stress dan bahagia karena oriza dinyatakan hamil setelah 6 bulan mereka menikah.
Kabar yang bahagia bukan?ya bahagia untuk sehun dan oriza.
Tidak untuk daniel yang memperhatikan dari ujung lorong sana.
🍕🍕
Akumah baik.