Salapan belas 🐑

35 5 3
                                    

"besok aku anter kamu ke kampus"ujar sehun pada oriza.

"gak bisa hun temen aku ngajak pergi bareng lagi"ujar oriza yang masih fokus pada tugas di laptopnya.

"kamu sadar tiga minggu ini kamu nolak aku anterin?dan temen cowok kamu itu selalu ngasih alesan kalo marissa ada urusan bla bla bla"ujar sehun muak.

"dia itu suka sama kamu za! Tanpa kamu sadari kamu ngasih harapan sama dia!"sehun menaiki nada bicaranya.

Oriza menutup laptopnya.

"tapi hun-"

"mereka gak tau kalo kamu udah nikah,dan temen cowok kamu itu anggep kalo kamu cuman single doang! Mereka anggap aku kakak kamu! Kamu juga gak bilang sama mereka kalo kamu udah nikah"bentak sehun.

Oriza hanya menunduk,takut dengan keadaan sehun yang penuh emosi.

"Kalo lo malu nikah sama gue yang lebih tua tujuh tahun dari lo,Kita cerai!"bentak sehun dengan menunjuk oriza.

Dan setelahnya sehun pergi meninggalkan oriza yang terisak memeluk bantal disampingnya.

Oriza terus terisak tak henti dia meraih barang yang ada disekitarnya dan membanting barang itu.

"se...hun"kesadaran oriza tiba tiba menghilang.

🍕🍕

Sehun pergi meninggalkan kediamannya,dia pergi dengan emosi yang tak terkendalikan,bahkan tanpa sadar dia mengatakan hal yang tidak seharusnya dia katakan.

Sehun menjalankan mobilnya diatas rata rata.

Ntah kemana tujuannya saat ini,yang dia pikirkan menenangkan diri jauh dari oriza.

Sehun belum sadar dengan apa yang dia katakan,bahkan untuk pertama kalinya sehun menggunakan kata 'lo-gue' pada oriza.

🍕🍕

"za bangun za"

Pelan pelan oriza membuka matanya melihat kedua sahabatnya ralina dan adel.

"lo kenapa?"tanya ralina.

"sehun... Dimana sehun?"oriza menghiraukam pertanyaan ralina dan mulai turun dari ranjang.

Kamarnya sudah rapih,mungkin adel dan ralina yang membereskannya.

Cklek!

"gimana keadaan oriza?"

"Sehun!"oriza berlari.

"ini kakak za,sehan bukan sehun"ujar sehan.

"kak,sehun kemana?"tanya oriza yang penampilannya bisa disebut orang stress.

"kalian ada masalah?"tanya sehan.

"se-sehun... Pergi..."

Oriza kembali terisak mengingat kejadian tadi.

Apa sehun benar akan menceraikannya?apa sehun akan meninggalkannya?

Jika iya,oriza memilih mengakhiri hidup saja.

Sehun adalah segalanya,sehun hidup dan matinya.

"za mending lo istirahat dulu,mungkin sehun lagi ada kerjaan jadi dia belum pulang"ujar adel menghampiri oriza.

Ralina tidak tega melihat keadaan oriza yang sangat buruk,baru kali ini mereka melihat oriza seperti ini.

Sehan menggendong oriza dan membaringkan oriza kembali.

Oriza kembali tertidur dan terus menyebut nama sehun.

"kakak kenapa bisa tau kalo oriza lagi gak baik baik aja?"tanya ralina pada sehan.

"tadi sehun telfon,nyuruh kakak kesini dan ngasih password apartementnya. Katanya jaga oriza untuk beberapa saat"ujar sehan.

"terus kenapa kakak hubungin kita?"tanya adel.

"karena cuman kalian yang bisa ngertiin oriza dan lebih tau apa yang dibutuhin oriza"jawab sehan yang diangguki adel dan ralina.

"kali ini yang oriza butuh cuman satu orang,yaitu pak sehun."ujar ralina.

"ada masalah apa sampe oriza kaya gini?kita baru pertama kalinya ngeliat keadaan oriza yang terpuruk kaya sekarang"ujar adel.

"yang tau cuman sehun sama oriza aja"ujar sehan.

"kita gak tau apa apa,pas dateng kamar ini udah acak acakan gak jelas dengan oriza yang gak sadarin diri di lantai"ujar sehan menatap oriza iba.

Bohong jika sehan belum melupakan oriza,hati sehan masih sepenuhnya untuk oriza.

"yang harus kita lakuin saat ini tenangin oriza sampe sehun kembali"ujar sehan mendudukan diri di sofa yang terdapat dikamar itu.

🍕🍕

Dek pendekkkk huhuuu

Ngarep[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang