Karena buku ini tercipta

184 11 0
                                    

Menulis adalah sebuah kegiatan melampiaskan rasa, jika merasa ragu pada manusia untuk menceritakannya. Bagiku ini kegiatan yang gila, karena Indonesia sendiri kekurangan orang yang memiliki minat membaca, gilanya aku tetap saja melanjutkannya padahal aku sudah menyadarinya.Teruntuk kamu yang kelak akan membaca buku ini semoga tidak merasakan, yang aku rasakan hari ini.
Apakah aku harus selalu berbagi pemikiran di jejaring sosial?. Terkadang menulis di dunia maya bisa membuatku berinteraksi dengan pembaca, pada kolom komentar. Tulisan yang keluar itu secara spontan, sebagai curahan hati. Yang didasari oleh penolakan dan penolakan sampai sampai memenuhi rongga hati.
Suatu ketika, aku yang mengetahui hobbimu membaca. Timbul niatan untuk menceritakan tentang tawa, rasa, luka, dan kecewa dengan harap buku ini tercipta, kamu akan membacanya. Bermodalkan pecahan pecahan cerita yang terceceran di berbagai jejaring sosialku. Aku gali sampai benar benar tidak ada satu pun cerita yang tertinggal.
Bagiku, bila satu cerita tertinggal maka secara otomatis satu rasa pun menghilang. Aku rangkai cerita cerita singkat itu menjadi kumpulan aksara yang cukup panjang. Kurajut semua cerita yang tak berkorelasi itu, aku tambahkan dengan kisah kisah baru, aku padu padankan, agar ceritanya tidak saling bersinggungan, melainkan beriringan.
Izinkan aku yang mencoba menulis tentangmu, darimu, olehmu, dan untukmu. Meski sampai saat ini pun aku tidak tau apakah ceritanya telah berlabuh ditepi ranjang tidurmu, atau bahkan akan terdampar dibentang ufuk. Semoga kamu tidak tersiksa bila cerita kita, aku abadikan.
Agar aku tidak mudah melupakan bahwa pertemuan dan perpisahan, beserta semua mediasi seperti hujan, malam, senja, dan semua yang tidak bisa aku sebutkan. Pernah mengantarkan kerinduan, teman cerita keliling kota yang tak berakhir cinta.
Kalimat "P E R N A H" ini dipilih, dengan harap dapat menyampaikan alur cerita kepada pembaca. Dimana tiap bab nya menyuguhkan rasa yang berbeda. Dalam buku ini bercerita bagaimana 'aku' sebagai penulis, yang merangkap juga sebagai korban rasa, dan 'kamu' sebagai sebab utamanya.
Perkenalan, kasmaran, patah hati, dan dipaksa mengikhlaskan adalah siklus siklus yang aku rasakan, yang aku coba susun secara kronologis berdasarkan bulan yang berkelanjutan.
Selamat mengisi waktu luang dengan membaca, dan jangan lupa ikut sertakan teman setia saat luka. Secangkir kopi atau teh dan senja.
Ekanurcahyafazrian

" Besok besok, jangan buru buru ingin ikut. jika, memang belum siap kita tunda saja perjalanan ini. Dari pada sudah jauh kita berjalan dan kamu meminta untuk pulang"

P E R N A H Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang