Chap 18 - Disregard

1.7K 203 39
                                    

- Missing You -

** Maaf ya, cuma bisa update pendek kali ini, lagi sibuk banget di dunia nyata. **

"Kurasa dia merasa cemburu."

Taeyeon tergelak dan menggelengkan kepalanya tak percaya. "Cemburu ? Jangan bergurau Hyun, Noah tidak mungkin memiliki perasaan seperti itu."

Seohyun hanya menghela nafas panjang dan menatap datar saudarinya itu, sebagai seorang dokter spesialis anak ia tentu pernah mempelajari hal-hal berkaitan dengan psikologis anak sehingga cukup berani menyimpulkan kondisi dari Noah saat ini. Apalagi sejak kembali dari Tokyo tiga hari yang lalu, bocah berusia lima tahun itu telah sepenuhnya mengabaikan kedua orangtuanya.

"Kau tahu sendiri bahwa Noah adalah prioritas utamaku selama ini." Ujar Taeyeon membela diri.

Seohyun menyandarkan punggungnya di sofa dan bersedekap. "Tidak lagi, terutama setelah kau dan Jiyong oppa memutuskan kembali bersama."

"Omong kosong." Elak Taeyeon.

"Faktanya saat ini kau dan Jiyong oppa berada pada tahap dimana kalian benar-benar ingin merengkuh sebanyak mungkin waktu yang ada untuk selalu berdua, apalagi setelah hal-hal sulit yang kalian alami beberapa tahun terakhir."

"Baiklah, aku tidak menyangkal hal itu. Tetapi tetap saja kau tidak bisa menyimpulkan bahwa aku telah mengabaikan Noah. Sejak Noah masih berada di kandungannya hingga saat ini, aku selalu menempatkan kepentingannya diatas segalanya." Tegas Taeyeon yang mulai merasa tersudut oleh ucapan Seohyun yang begitu tenang namun cukup menyinggungnya.

Seohyun mengangkat bahunya. "Nyatanya anakmu tidak merasakan hal itu lagi, eonni. Aku dan semua orang di rumah ini pun merasakan hal yang sama. Noah bukan lagi prioritas utamamu."

"Aku mengajakmu bicara karena membutuhkan solusi, bukan untuk mendapatkan penghakiman terhadap apa gang sudah terjadi. Aku hanya bertanya, apa yang harus kulakukan ?"

"Kenapa justru kau bertanya padaku, eonni ? Lima tahun kehidupan Noah, dia tidak lepas darimu. Cobalah meluangkan waktu untuk bicara dengan Noah, aku yakin dia hanya ingin memiliki waktu-waktu menyenangkan bersamamu seperti dulu."

Taeyeon menatap Seohyun tak percaya. "Seohyun, kau tahu hanya tinggal empat hari lagi aku dan Jiyong oppa akan menikah. Aku tidak memiliki waktu untuk membujuknya lagi dan aku juga masih harus.........."

Seohyun berdiri seketika dan menatap kecewa pada saudarinya itu. "Tidak memiliki waktu ? Apakah setelah ini kau masih bisa mengatakan bahwa Noah adalah prioritasmu, Choi Taeyeon ?"

Taeyeon ikut berdiri dan menatap Seohyun dengan nyalang. "Jaga ucapanmu Seohyun !" Serunya menunjuk Seohyun.

"Wow, calm down. Take a breath, ladies."

Seruan Minho seakan menyadarkan Taeyeon dan Seohyun jika mereka tidak hanya sedang bicara berdua, melainkan juga ada Minho dan Jiyong diantara mereka. Seohyun memutar bola matanya dengan jengah, melirik sekilas pada Jiyong dengan cukup sinis sebelum meninggalkan ruang tengah.

"Kau mau kemana ?" Tanya Minho.

"Menjenguk Jisoo di rumah sakit." Jawab Seohyun singkat.

"Aku ikut !" Seru Minho.

Sepasang saudara kembar itu pun meninggalkan ruang tengah, menyisakan Taeyeon yang telah menjatuhkan kembali tubuhnya ke sofa sementara Jiyong meregangkan otot tubuhnya yang mendadak kaku setiap kali berhadapan dengan Seohyun, satu-satunya anggota keluarga Choi yang masih belum sepenuhnya menerima keberadaannya.

.

.

.

"Haraboji, ayo kita berangkat !"

Missing You [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang