Missing You [√]

Chap 3 - Parent

- Missing You -

Kwon Jiyong meneguk gelas demi gelas berisi minuman beralkohol yang disiapkan oleh bartender dihadapannya saat ini. Kepalanya sudah berdenyut sejak tadi namun leader Bigbang itu masih enggan menghentikan kegiatan minumnya.

Jiyong benar-benar merasa gila hari ini, apalagi setelah ia mendapati kenyataan yang memukulnya dengan telak. Ia memiliki seorang anak yang saat ini telah berusia lima tahun, seorang anak laki-laki yang dilahirkan oleh wanita yang pernah memberikannya hari-hari terbaik sepanjang hidupnya selama ini.

Apa yang telah ia lakukan selama lima tahun terakhir ? Apa yang ia lakukan saat Taeyeon mengandung dan melahirkan anak mereka ? Apa yang dia lakukan saat Taeyeon merawat dan membesarkan anak mereka ?

Rasa bersalah dan kemarahan membuat kepala Jiyong semakin berdenyut, ia mengerang keras dan memegang kepalanya yang terasa semakin sakit. "AARRGGH...." Teriak Jiyong melampiaskan rasa sakit dan frustasinya.

.

.

.

Jiyong membuka matanya dan menyesuaikan diri dengan sinar matahari yang menerobos masuk ke dalam ruangan. Ia mengamati seluruh penjuru ruangan dan menyadari bahwa ia berada di kamarnya di dorm Bigbang. "Arrggh..." geramnya saat mencoba bangun dan berjalan menuju ke kamar mandi.

Jiyong melepas satu per satu pakaiannya dan berdiri dibawah shower yang mengeluarkan air dingin. Ia mencoba menjernihkan kembali kepalanya dan memikirkan berbagai hal yang harus ia lakukan setelah ini.

"Hyung ! Ada sup di meja makan. Makanlah sebelum pergi. Aku harus berangkat untuk acara pagi. Sampai jumpa !" Teriak Seungri dari balik pintu kamar mandi.
Setengah jam kemudian Jiyong keluar dari kamarnya dengan pakaian yang rapi, ia memakan sup buatan Seungri sebelum kemudian menuju ke suatu tempat dengan mobilnya.

Tujuan Jiyong adalah butik milik Kwon Dami, satu-satunya saudari yang ia miliki sekaligus tempat baginya untuk membagi masalahnya. Dengan langkah cepat, Jiyong berlari naik ke lantai dua dimana ruang kerja Dami berada.

"Noona !" Panggil Jiyong begitu membuka pintu ruangan Dami.

"Jiyong, ada apa ?" Tanya Dami yang langsung beranjak dari tempat duduknya.

Jiyong masuk ke dalam ruangan Dami dan mengunci pintunya. Ia mendekati Dami dan berucap pelan. "Apa yang harus kulakukan, Noona ?"

Dami mengerutkan keningnya dengan heran. "Memangnya apa yang terjadi ?" Tanyanya.

Jiyong menarik nafas panjang dan matanya menatap Dami dengan intens. "Aku memiliki seorang anak laki-laki. Usianya lima tahun. Namanya Noah."

Dami memukul kening Jiyong dengan bolpoin di tangannya. "Kau mabuk ya ?"

Jiyong menggeleng. "Taeyeon melahirkannya lima tahun yang lalu. Itulah alasan kenapa dia menghilang selama ini."

"Jangan bergurau."

"Aku tidak bergurau. Aku benar-benar memiliki seorang anak, Noona. Usianya lima tahun." Ujar Jiyong dengan suara bergetar.

Jiyong mungkin akan jatuh jika Dami tidak menahan tubuhnya dan memeluknya dengan erat. "Aku memiliki anak, tapi aku tidak pernah menyadarinya. Aku benar-benar bodoh !" Sesalnya dalam pelukan Dami.

"Tenanglah, Jiyong. Kita harus membicarakannya dengan kepala dingin." Ujar Dami yang kemudian menuntun Jiyong untuk duduk di sofa panjang yang ada di ruangannya.

Selama beberapa menit, kakak beradik itu hanya saling terdiam. Dami tampak memijat kepalanya yang mendadak sakit sementara Jiyong menunduk dalam tanpa tahu apa yang harus dilakukannya.