Happy?

577 68 11
                                    

Jisoo menjalani hidupnya seperti sedia kala, meskipun dia belum kembali ke kampus, Jinyoung masih melarangnya karena dokter mengatakan bahwa Jisoo harus pemulihan selama beberapa bulan dulu pasca kecelakaan, tulang rusuk dan tulang belakangnya belum sepenuhnya pulih.

Seperti yang biasa dia lakukan di rumah, dia hanya akan menghabiskan waktunya di dapur, kali ini dia tidak sendiri karena sudah ada pembantu, Jisoo semakin giat belajar memasak karena sudah ada orang yang mengajarinya.

Jinyoung kembali dari kantor lebih awal lalu menghambur menuju dapur. Jisoo yang melihatnya datang langsung menyambutnya hangat karena Jinyoung langsung meminta pelukan dan ciuman, membuat pembantu mereka jadi salah tingkah melihat pemandangan ini.

"apa yang kau masak?" tanya Jinyoung penasaran sambil mencium aroma makanan dari dalam panci.

"kepiting saus Korea kesukaanmu"

"jinja.......???" sahut Jinyoung tidak percaya.

Jisoo mengambil sendok lalu menyodorkannya pada Jinyoung, dia menyuruh untuk mencicipi masakannya.

"buka mulutmu!" ujarnya.

Jinyoung menurut lalu membuka mulutnya, lidahnya bahkan hampir mata rasa karena Jisoo tidak meniup kuah kepiting itu sebelum memberikannya pada Jinyoung, membuat Jinyoung jadi mangap-mangap karena mulutnya kepanasan.

"panas..... Panas..... " ujarnya berlari mencari air.

Jisoo tidak peduli, dia hanya fokus mengurusi masakannya.

"ganti bajumu, setelah itu turun kebawah dan kita makan siang...!"

Jinyoung mengangguk "baiklah nyonya....." sahutnya meninggalkan dapur.

Seminggu belakangan ini kondisi Jisoo lumayan membaik semenjak dia memutuskan untuk mengambil konseling, Jinyoung juga tak pernah berhenti untuk selalu mendukungnya agar Jisoo sembuh dari trauma dan depresi.

Meskipun belum sepenuhnya sembuh, dia masih kadang menggila ketika tengah malam karena terus mengingat kecelakaan itu, hanya saja akhir-akhir ini sudah mulai berkurang, membuat Jinyoung juga mulai sedikit tenang.

Minggu lalu mereka baru kembali dari Jangho, membuat pikiran Jisoo akhir-akhir ini sudah cukup membaik, dia bahkan hampir lupa bahwa pernah mengandung sebelumnya, dia sepenuhnya ingin melupakan itu.

Psikiaternya menyarankan agar tak ada seorangpun yang akan mengungkit tentang kejadian itu lagi agar penyembuhan Jisoo berjalan baik.

Jinyoung berharap tak ada orang pun yang akan mengungkitnya lagi.

.
.
.
.

Setelah berganti pakaian, Jinyoung kembali ke lantai bawah, hari ini begitu berbeda dari sebelumnya, membuat Jinyoung teringat masa-masa mereka pacaran dulu.

"bagaimana kalau kita mengadakan barbeque malam ini? Aku bisa mengundang yang lain datang ke rumah, bagaimana menurutmu?"

Jisoo berpikir sejenak untuk menyetujui ide Jinyoung "boleh juga, suruh Youngjae datang membawa daging..."

Jinyoung mengangguk lalu tertawa, ada ide konyol lagi dalam pikirannya "kita akan menyuruh Youngjae dan yang lainnya membawa makanan dan bahan-bahannya.... Hahaha, kita tinggal terima beres dan tak perlu repot-repot mengeluarkan uang"

Jisoo hampir tersedak dengan makanannya setelah mendengar ide Jinyoung.

Jinyoung bahkan belum selesai bicara, dia masih melanjutkan "setelah mereka tiba disini, suruh mereka memanggang dagingnya! Nanti kita tinggal makan saja..... " dia bertepuk tangan mengatakan itu lalu menikmati kepitingnya dengan lahap.

BE MY WIFE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang