6

218 32 2
                                        

"Tidak, kau salah, kau lebih kuat dariku dan dari yang kau bayangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tidak, kau salah, kau lebih kuat dariku dan dari yang kau bayangkan."

Renjun hanya diam tertegun mendengar kata- kata Sang Agung.

"Apa kau ingin mencoba kekuatan elemen alamimu?" Tawar Sang Agung kepada Renjun.

"Apa boleh?" Tanyanya antusias.

"Tentu saja, kenapa tidak?" Sang Agung tertawa kecil dan mulai berdiri dari tempat duduknya, Renjun pun juga ikut berdiri karena benar-benar bersemangat.

"Renjun, kau lihat kan disebelahmu ada banyak pepohonan dan tumbuhan yang bahkan kau bisa mengajaknya berbicara." Ucap Sang Agung dan Renjun pun terkejut akan ucapannya itu.

"Fokuskan pikiranmu kepada alam disekitarnya ini, kau bahkan tidak perlu menutup matamu jika ingin." Renjun pun mulai mencoba berkonsentrasi tinggi.

Perlahan dapat ia dengar suara angin yang begitu menenangkan, suara air yang berada didalam tanah, bahkan para tanaman dan pepohonan bernyanyi dengan riangnya. Renjun juga bisa mendengarkan para burung yang ada di atas pohon itu sedang berbicara dengan bahasanya.

'Tunggu, tapi kenapa aku bisa paham bahasa burung?' Ucapnya bertanya dalam hati.

Seakan bisa membaca pikiran Renjun, Sang Agung pun menjawab.

"Itulah kelebihan Elemen Alam, kau bisa berbicara dengan bahasa apapun yang bersangkutan di alam ini jika mau." Renjun sangat takjub.

"Jadi aku benar-benar kau Sang Agung?" Tanyanya lagi untuk memastikan.

"Ya, kau mau coba kekuatanmu yang lain?" Tanya Sang Agung, dan Renjun mengangguk.

"Coba kau berkonsentrasi untuk menggerakkan batu itu tanpa menyentuhnya." Ucapnya.

"Apa kau bercanda? Bagaimana caranya? Batu itu lumayan besar Sang Agung." Jawab Renjun bingung.

"Fokuskan pikiranmu kepada batu itu dan kau harus berpikir bahwa kau bisa menggerakkannya." Ucap Sang Agung sabar.

Renjun tau, kunci dari semua elemen termasuk elemen alam adalah konsentrasi yang tinggi, akhirnya ia memusatkan pikirannya kembali dan berusaha untuk menggerakkan batu yang dimaksud.

1 detik...

5 detik...

10 detik...

"Ini tidak akan berhasil Sang Agung." Ucap Renjum sedih sambil menunduk.

"Kita memang tidak bisa menguasai nya hanya dengan sekali percobaan, kunci dari kesuksesan juga berawal dari sebuah kegagalan. Kau pasti bisa Renjun." Ucapnya menyemangati.

Akhirnya Renjun berusaha sekali lagi untuk menggerakkan batu itu, ia memulai memfokuskan pikirannya dan berpikir bahwa ia harus bisa menggerakkan batu tersebut.

1 detik...

5 detik...

10 detik...

'Apa ini juga tidak akan berhasil?' Tanyanya sedih dalam hati.

Magic Academy | Renjun HuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang