Halo, namaku Maira. Disini, aku ingin membagi kisahku. Berbagai kisah. Mulai dari yang paling bahagia, bahkan sampai dimana aku pernah mengalami titik terpurukku. Aku bersyukur punya orang-orang yang sangat menyayangiku, seperti mamah dan bapakku, dan juga sahabat sahabatku yaitu Almi, Hana, dan Hanum, dan masih banyak lagi orang orang yang keberadaannya dalam hidupku aku sangat syukuri, meski yang hanya menetap layaknya tamu yang berkunjung ke rumah.
Sebenarnya juga aku tidak mau menceritakan kisah ini, karena bagiku, masa lalu adalah yang lalu, yang lalu harusnya disudahi dan tidak perlu diratapi. Tapi, aku menyadari bahwa ada hikmah yang selalu aku dapat dari setiap kejadian yang ada di hidupku. Kebahagiaan maupun keterpurukan, aku ingin membagikan kisahku karena aku ingin menyampaikan pesan-pesan hidup secara tersirat yang aku dapat dan semoga dapat membantu menyelesaikan masalah bagi yang membacanya, setidaknya secara ilusi kisahku ini mendengar dan mengerti semua apa yang pembaca rasakan.
Aku hanya akan menceritakan beberapa bagian yang penting saja, karena bagiku masa lalu adalah hal yang sudah perlu ku tutup lembarannya, meski aku ingin mengabadikannya disini, namun ada beberapa bagian yang cukup aku dan Allah yang tahu. Jika aku menceritakan seluruhnya, akan terlalu panjang dan juga aku tidak ingin terlalu throwback dengan masa laluku. Aku hanya ingin menceritakan bagaimana bahagianya aku waktu itu dan bagaimana aku berjuang melawan perasaanku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweiss
Romance[Based on true story and daily activity, tetapi ada beberapa momen yang fiksi, semua nama orang disini disamarkan, namun selebihnya cerita ini akan mengulik perjalanan seseorang dalam menemukan versi terbaik dari dirinya] Tulisan ini, didedikasikan...
