Chapter 4 - Sudut Pandang Lain

24 0 0
                                    

*Almi*

Hallo! Namaku Almi Tyana. A ku adalah sahabat dekat dari Maira. Awal aku dekat dengan Maira itu semenjak semester 2 waktu kami di tingkat 1 kuliah, dan aku tahu semua tentang kisah percintaannya Maira dan bagaimana Maira menyikapi semua mantannya.

Harus kukatakan, Maira cukup bodoh dalam hal cinta, bukan karena ia tidak tahu apa apa tentang cinta, namun ketika ia sudah cinta, ia buta. Tapi aku banyak belajar dari Maira, ia selalu menyikapi mantannya dengan lapang dada. Meski Maira umurnya lebih muda dariku, namun kedewasaannya sangat aku kagumi, apalagi menyikapi kalau hubungan ia dengan beberapa mantannya ia selalu dipihak yang disakiti, ya karena terlalu sayang.

Maira punya 3 mantan sampai saat ini. Jika kalian menganggap Maira adalah playgirl karena punya beberapa mantan, kalian sangat salah besar dan aku menolak itu. Simak dulu penjelasanku, dan kalian akan mengerti.

Mantannya yang pertama yaitu saat Maira masih tingkat pertama, bernama Nugraha. Ia sefakultas denganku dan Maira namun beda jurusan, ia sejurusan dengan Arian. Aku tau banget kisah mereka karena Maira sering menangis karena Nugraha di depanku, dan butuh waktu lama bagi Maira untuk melepaskannya. Hampir setahun lebih. Mereka dekat dari pas jaman pendaftaran masuk kampus, aku tidak tahu pasti mereka dekat nya gimana, yang aku tahu, Maira sangat sayang sama Nugraha. Sampai akhirnya, Nugraha menemukan sesosok perempuan yang membuat ia memutuskan untuk meninggalkan Maira. Aku tidak tega melihat ia yang selalu menangis kerap kali teringat Nugraha.

Mantannya yang kedua, yaitu Bima. Ia beda fakultas dengan Maira dan beda 4 tahun. Setauku Bima kenal Maira gara-gara klub fotografi di kampus dan yang aku tahu pokoknya karena suatu hal kecil Bima telah mengecewakan Maira, akhirnya Maira memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dengan Bima.

Mantannya yang ketiga, yaitu Dzaki. Ininih mantan dia yang paling bikin aku gedeg dan kesel. Dia adalah kakak tingkat kami, angkatan 2 tahun lebih tua diatas kami. Dzaki kenal Maira karena sering bertemu di rapat karena rapat himpunan profesi kami selalu mengundang senior dan Dzaki bisa termasuk senior kami. Maira sayang banget sama Dzaki. Tetapi disaat Maira lagi sayang-sayangnya, Dzaki memutuskan hubungan mereka dengan alasan ia bosan dan berkata Maira terlalu mengatur. Padahal aku tahu, Maira waktu itu pernah bercerita bahwa Dzaki pernah protes gara-gara Maira tidak pernah cemburu dan kurang perhatian. Maira seperti itu karena memang ia percaya Dzaki tidak akan pernah macam-macam. Tetapi, karena sayang, akhirnya Maira lebih intens memperhatikan Dzaki sampai akhirnya Dzaki memutuskan hubungan. Dan kau tahun? Belum saja 1 bulan, Dzaki sudah menemukan perempuan baru! Betapa jerk nya seorang Dzaki.

Hmm dan sekarang aku tahu Maira sedang dekat dengan Arian. Aku ragu sih. Aku sebenarnya sudah bosan mendengar cerita Maira yang selalu cerita kisah percintaannya, bukan bosan mendengarkan ia cerita, namun aku selalu tau endingnya Maira bakal ditinggalin pas lagi sayang-sayangnya. Aku tidak mau lihat kesedihan di wajah sahabatku yang sangat aku sayangi. Aku selalu kesal. Ya tapi sepertinya Arian mungkin memang orang yang tepat untuk Maira karena aku juga tahu Maira sudah jatuh hati pada Arian pada saat kami Praktik Umum Kehutanan dan aku, Maira, dan Arian memang satu jalur meski beda regu dan memang benar benar gaada yang tahu juga bukan kedepannya Arian ternyata memilik perasaan yang sama kaya Maira. Ya aku haraplah ia bisa membahagiakan Maira.

Ya meski aku belum mengalami apa yang namanya patah hati karena orang yang disayang, namun aku sangat mengetahui karakter Maira. Dari awal Maira bersama Nugraha pun, Maira tidak pernah ada niat untuk melirik atau bahkan berpindah hati karena sekali ia sudah menyayangi satu orang itu, ia pasti akan lakukan apapun. Namun hidup harus terus berjalan bukan? Karena Maira tahu bahwa cinta itu tidak bisa dipaksakan, dan melepaskan orang yang dia sayang meski itu membuat dirinya sakit adalah keputusan terbaik. Maira pun akhirnya mencari kebahagiaan baru yang bisa membantunya melupakan Nugraha, lalu Bima, lalu Dzaki and she found Arian. So i really hope that Arian will be her last partner.

EdelweissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang