Chapter 10 {curhat(a)}

61 17 6
                                    

Lissa tak menjawab pertanyaan dari Reno dan langsung mengalihkan pembicaraan.

"Em itu nggak penting." Lissa menghapus air matanya menggunakan tisu yang ia pegang.

"Gue ke kelas dulu ya, bentar lagi masuk." Lissa berdiri hendak pergi namun ditahan oleh Reno.

"Please cerita sama gue!" Reno mencekal lengan Lissa pelan sambil mendudukkan Lissa lagi

"Itu nggak penting buat lo. Tolong jangan paksa gue buat cerita." Lissa melepas cekalan Reno dengan halus dan tersenyum simpul.

"Pipi lo masih sakit?" Reno memegang halus pipi Lissa.

"Aww...eh nggak ini paling bentar lagi juga sembuh!" elak Lissa sambil memegang pipinya sendiri.

jika lissa mau jujur dia pasti akan bilang sangat sakit.karena memang bekas tamparan rendra sangat sakit.jika lissa adalah cewek yang lemah pasti dia sudah menangis merintih kesakitan.

"Nggak nggak. Nggak mungkin, ini pasti sakit banget untuk cewek. Lo tunggu bentar ya." Reno pergi meninggalkan Lissa menuju ke arah kantin.

Setelah 3 menit, Reno sudah kembali dengan air hangat dan sapu tangan berwarna biru.

"mana sini biar gue bantu kompres" reno mengarahka sapu tangan itu ke pipi lissa yang lumayan biru.

"adududuh pelan pelan dong" lissa mengaduh kesakitan.

"iya ini udah pelan" reno kembali mengompres lebam lissa.

setelah 2 menit.reno sudah selesai mengompres pipi lissa.

"makasih ya ren lo udah baik banget"lissa berucap sambil menyelipkan beberapa anak rambut.

"hm" gumam reno pelan.

"em tapi kenapa tadi lo bilang kalo lo pacar gue?" lissa bertanya sambil mengerutkan keningnya

"kalo nggak gitu tu cowok bakalan ngejawab terus.tapi lo seneng kan" reno tersenyum geli melihat perubahan wajah lissa.

"apaan sih lo udah ah gue mau ke kelas" lissa kembali berdiri dan mulai melangkag.

"eh tungguin gue! ntar kalo lo sendirian dan ketemu sama cowok itu lagi gimana?" reno melangkah mendekati lissa.

"gue bukan cewek lemah kali" lissa menyikut perut reno sehingga reno sedikit meringis kesakitan.

"yeeee mana tau aja kan,udah yuk" reno melangkah namun saat reno menoleh ia mendapati lissa masih diam ditempat.

"woy ayuk" reno menarik lengan lissa pelan.

"ish lepasin gue!" lissa memasang wajah jijik.

setelah itu mereka berjalan menyusuri tiap kordior sekolah.

******

sesampainya di kelas lissa menjadi bahan omongan para siswa siswi.lissa masuk dan duduk di kursinya.

"ssa pipi lo lebam pasti karena rendra tadi" jingga bertanya sambil menyisipkan rambut lissa ke belakang telinga.

"iya" lissa menggerai rambut yang tadi di selipkan jingga untuk menutupi lebamnya.

"liat aja nanti kalo ketemu gue bacok benaran tu orang" jingga memukul mukul meja.

"ish apaan sih lo! udah ah" lissa menonyor kepala jingga pelan.

"ih lo mah gitu orang bela in juga" jingga mengerucutkan bibirnya yang membuat lissa tersenyum geli.

tak lama kemudian bel berbunyi dan guru pun masuk.

CALISSA《COMPLETED✔》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang