Chapter 9 {Rendra?}

71 19 6
                                    

Setelah kejadian kemarin Reno terus mencari asbabunuzul kenapa Lissa bisa keracunan.

"Ren, lo kenapa sih dari tadi bengong mulu?" tanya salah satu sahabat Reno yaitu Agan.

"Nggak." jawab Reno cuek.

"Nggak mungkin, kalo lo nggak ada masalah nggak mungkin mulai dari kelas sampe sekarang ni di kantin lo diem aja." bantah Agan pada Reno.

"Bro cerita dong." bujuk Agan.

"Apaan sih lo." Reno menolak sambil memasukkan sesendok bakso ke mulutnya.

"Ya udah serah lo." Agan menepuk lengan Reno pelan.

Reno terus menyantap makanannya namun cowok itu terus memerhatikan Lissa sesekali dalam diam.

"Eh Sa, lo kemarin kenapa?" tanya Jingga

"Kata Reno gue karacunan makanan." ucap Lissa dengan mulut yang masih mengunyah.

"Emang lo makan apa?" tanya Jingga lagi.

"Gue cuma makan es krim pemberian laras doang." Lissa menjawab kemudian meminum minumannya.

"Laras? Lisa, si Laras kan masih komplotannya Lola, kenapa lo terima, bisa jadi ajakan si Lola kerjasama sama Laras buat ngeracunin lo!" ucapa Jingga sambil menunjuk Lissa dengan garpunya.

"Sstt lo apaan sih suuzon aja sama orang, ya lagian gue mana tau kalau si Laras komplotannya Lola." jawab Lissa dengan dahi mengkerut.

Setelah itu mereka berdua melanjutkan makannya. Namun tiba tiba terdengar suara keributan dari lorong kantin. Suara itu seperti orang yang terkagum kagum.

"Sa liat deh tu ada apa ya kok rame banget?" tanya Jingga sambil menunjuk ke lorong kantin dengan dagunya.

"Iya ya? tapi ya bomat lah." ucap Lissa acuh.

"Liat yuk?" ajak Jingga.

"Ihh nggak ah gue laper tau, kalo mau lo sendiri aja." ucap Lissa santai.

"Ishh lo mah gitu..." Jingga mengrucutkan bibirnya.

Selang beberapa menit kemudian terdengar suara guru yang menarik perhatian orang kantin.

"Mohon perhatiannya sebentar anak-anak, apa ada Calissa Putri disini?" tanya guru itu sambil melihat seisi kantin.

Merasa namanya dipanggil Lissa menoleh dan mengacungkan tangannya.

"Saya Buk, ada apa ya...." ucapan Lissa menggantung kerena melihat siapa yang ada di sebelah guru itu. Kemudian Lissa langsung membalikkan badannya seraya menatap Jingga.

"Nggak nggak ini nggak mungkin!" ucap Lisaa pelan sambil menepuk pipinya berharap ini hanya mimpi.

"Sa lo kenapa?" tanya Jingga karena melihat sahabatnya yang memasang wajah panik bercampur kaget.

"Em terima kasih ya Buk sudah mengantarkan saya." ucap lelaki itu pada guru yang mengantarnya.

"Iya, kalau gitu Ibu tinggal ya." ucap Bu Risma kemudian pergi meninggalkan kantin.

Cowok itu berjalan mendekati tempat dimana Lissa duduk, sedangkan Reno hanya menatap dari kejauhan.

"Lisa!" ucap cowok itu dengan langsung duduk di bangku sebelah Lissa.

"Hey, sayang kamu kenapa?" ucap cowok itu sambil memegang tangan Lissa.

"Nggak usah pegang aku!" ucap Lissa sambil menyentak tangannya dari cowok itu.

Jingga hanya memerhatikan bingung karena ia tidak mengetahui siapa cowok itu.

"Sayang kamu kenapa sih?" ucap cowok itu lagi sambil meraih tangan Lissa.

CALISSA《COMPLETED✔》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang