chapter 22 {kado & kecewa}

57 15 4
                                    

jangan salahkan aku karena perasaan itu muncul dengan sendirinya tanpa seizin aku

€€€

jam menunjukan pukul 06.00 lissa sudah duduk di meja makan dan sudah memakai atribut lengkap sekolah.

ia duduk sarapan bersama arik sambil sesekali berbicara dan tertawa.

"eh rik lo jadi nganterin gue kan?" tanya lissa sambil mengunyah roti dimulutnya.

"iya lah" jawab arik kemudian meminum segelas air hingga setengah.

"ya udah yuk berangkat sekarang gue piket kelas soalnya" lissa membereskan piring kemudian membawanya ke cucian piring.

mulai sekarang hingga 2 minggu ke depan lissa dirumah tanpa pembantu,sebab bik lastri sedang pulang kampung dikarenakan suaminya yang sedang sakit.bik las pergi tadi malam setelah mendapat kabar ia langsung pergi.

setelah meletakkan piring lissa langsung menghampiri arik lagi kemudian pergi untuk ke sekolah.

***

sesampainya di depan gerbang sekolah lissa langsung bergegas untuk keluar mobil.

"eh iya gue hampir lupa" lissa menepuk jidatnya "lo nanti jemput gue kan?" tanya lissa sambil melihat arik dari luar mobil.

"hm" jawab arik singkat kemudian melajukan mobilnya.

lissa hanya mengedikkan bahunya kemudian melangkah cepat untuk ke kelasnya dan melaksanakan piket kelasnya yang jatuh pada hari sabtu.

saat di depan kelasnya lissa menatap dengan tak percaya karena keadaan kelasnya yang sangat kotor dan berantakan.

"apa-apaan ini!perasaan kemarin nggak separah ini...mana yang lain belum datang lagi" lissa mengoceh dengan raut wajah kesal.

dengan gerak cekatan lissa langsung memulai piketnya pertama kali yaitu meluruskan meja meja yang tak beraturan dan kursi yang berjatuhan tak searah.

pada deretan yang ketiga lissa membanting kursi dengan kuat dan suaranya menggema.

"ihh...kenapa berat panget sih!!!banyak dosa kali ni orang" ucap lissa sambil berkecak pinggang dan keringat yang mulai jatuh.

lissa terus melakukan kegiatannya sendiri karena teman piketnya belum ada satu pun yang datang dan kelasnya pun masih sepi.

"kenapa belum datang juga sih mereka?apa guenya yang kecepatan datang?" lissa terus ngedumel tak jelas hingga tak sadar sudah ada orang yang berdiri di depan pintu kelasnya.

"mau di bantu nggak?" ucap reno sambil melipat tangannya didepan dada.

"eh lo!! nggak deh lagian ini jatah piket gue" tolak lissa namun tetap dengan bekerja.

tanpa persetujuan lissa reno membantu menyusun bangju dan meja yang belum dibereskan lissa.

"ehhh...ngapain nggak usah" ucap lissa sambil menarik kursi yang dipegang reno.

"udah nggak pa-pa mending lo hapus papan tulis aja" reno mengambil alih menyusun meja.

"benaran nih?" tanya lissa dengan wajah bersalah.

"hm" jawab reno singkat.

lissa pun langsung menuju kearah depan dan menghapus papan tulis hingga bersih.

selang beberapa menit reno selesai dengan kerjaannya dan bertepatan juga dengan lissa.

setelah itu lissa langsung menghampiri tasnya yang ada didekat meja guru begitu juga dengan reno.lissa mangambil minumnya kemudian meminumnya.

CALISSA《COMPLETED✔》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang