chapter 27 {keren 1}

46 14 5
                                    

Mentari bersinar dengan cahaya oranye kemerah merahan di langit timur menyapa sejuknya pagi hari yang masih di selimuti embun embun jernih dan bersiap membangunkan para insan tuhan yang masih terlelap akibat kejamnya malam.
memberikan semangat yang baru untuk membuka lembar harian yang baru.

di sebuah rumah bercat biru langit dan lis putih serta dihias oleh tumbuhan berbunga yang amat cantik disana ada lissa yang sudah siap dengan seragamnya sedang menikmati sarapan paginya bersama sahabat atau lebih tepatnya TTM.

"ssa gue mau nanya sama lo,boleh?" ucap arik di sela sela kunyahan nasi goreng nya.

"hm"

"lo pacaran sama reno?" tanya arik yang seketika membuat lissa yang sedang memakan sarapannya tersedak.

ukhuk
"pacaran?,kenapa emang nya?" tanya lissa balik yang sebenarnya kaget sekaget kagetnya mendengar pertanyaan arik namun ia mencoba bersikap biasa saja.

"ya..nggak papa sih,cuma gue kepo aja tapi kalau lo nyaman sama dia gue nggak papa kok". ucap arik dengan muka murungnya.

lissa tidak menjawab ia hanya diam dan menikmati sarapan paginya.

"hm oh iya nanti lo nggak usah jemput gue ya soalnya nanti gue mau pergi ke rumah teman dan paling baru pulang malam" tutur lissa seraya menunjuk arik dengan garpu.

"mau ngapain ka rumah teman?" arik mengintrogasi lissa.

"mau main doang" lissa mengakhiri sarapannya dengan meminum susu yang ia buat sendiri.

"udah ah yuk capcus ntar telat upacara lagi" lissa berdiri dan meraih tas warna biru tua nya dan berlanjut melangkah ke luar yang diikuti arik.

***

sesampainya di depan gerbang sekolah lissa langsung turun dari mobil arik.

ia berjalan menyusuri beberapa lorong sekolah untuk mencapai kelasnya dan pada saat dikelas ia meletakkan tasnya dan melangkah lagi untuk menuju ke toilet.

di toilet ia menghadap wastafel dan menatap dirinya,kemudian mengeluarkan kucir berwarna biru putih dan memakaikan pada rambutnya sehingga yah...kali ini ia menguncir satu rambutnya.

saat hendak keluar dari toilet tiba tiba ada yang masuk dan menutup pintu dengan cukup kuat.

"bisa nggak sih cukup gue bilangin sekali doang,mau pakai cara yang lebih kasar?" lola berbicara dengan nada yang tinggi dan bergerak menuju ke lissa.

"paan sih" lissa yang merasa kaget plus bingung pun tak tau harus merespon apa.

dari jawaban lissa itu lola terkekeh sinis "jangan belagu sok polos deh lo!! apa perlu gue pasang spanduk besar di rumah lo?".

"nggak ngerti gue lo ngomong apa" lissa memperbaiki bajunya lalu bergerak untuk pergi namun ia tethenti saat tangnnya di cekal oleh lola.

"gue belum selesai" lola menarik tangan lissa untuk menuju ke wastafel. "coba lo liat diri lo pantes nggak buat saingan ama gue" ucap lola lalu menelan ludahnya sendiri karena jujur lissa lebih cantik dari dirinya 'lebih.cantik.' itu adalah pemikirannya.

lissa menaikkan sebelah alisnya "saingan buat apa? gue nggak ngikut kontes kecantikan kok! gue juga nggak ikut miss indonesia jadi kalau lo takut saingan sama gue,tenang aja itu nggak akan" lissa menatap dirinya dengan PD.

"lo emang nggak tau atau pura pura nggak tau sih" lola menggeprak wastafel cukup kuat hingga lissa sedikit mengerutkan dahinya.

CALISSA《COMPLETED✔》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang