Chapter 45 {Epilog]

79 8 10
                                    

Ku Mo Nyeloteh Dulu:(
Jadi kan cerita ini udah end ya ceritanya buakan aku😆
Ku mo ngasih tau sama kalian kalo kemungkinan ceritanya akan ku Revisi bertahap dan mungkin gak selesai dalam waktu dekat.
Jadi mon maap kalo masih banyak typo ok😩

Sedih woy gua😢
Dah lah yang penting Kasih Vote dan Share cerita ini ke temen, pacar, ortu, kakek,nenek, buyut. semuanya dah okeoke.

Happy Reading!!
*
*
*

Hubungan Lissa dan Reno sudah berjalan kurang lebih hampir setahun, dan berjalan dengan di warnai sedikit masalah tapi masih bisa di atasi mereka lah.

Dan sekarang pun mereka sudah kelas Dua belas dan sebentar lagi akan menghadapi berbagai ujian untuk kelulusan mereka.

Hari ini mereka sedang weekend bersama. Reno menggandeng Lissa, Agan dan Jingga, Andit dan Iren, Kalmal sebagai sopir dan Arik sebagai kenek. -Hehe kaga ding dia gak jadi kenek cuma biar ada posisi aja gitu, karna dia tidak ada pacar sampai sekarang, kalo Kamal, dia LDR an.

"Kemana dulu kita?" Lissa membuka suara duluan.

"Cari sarapan dulu yuk. Laper gue!" Arik mengelus perutnya sambil menampilkan ekspresi lesu.

"Gimana?" tanya Lissa meminta persetujuan yang lain.

"Ikutin aja, jangan sampe kena mag kronis, cukup jones nya aja yang kronis." ucap Jingga yang mengundang tawa keras dari seisi mobil tersebut.

"Heh apaan dah!" Arik memukul kaca mobil untuk menghentikan tawa mereka.

"Heh Jingga, gue kasih tau ya, gue itu gak jones. Banyak cewek yang mau sama gue, gue nya aja yang nggak mau!" bantah Arik.

"Alah...paling juga yang mau tu tante tante girang kalo nggak cewek jadi jadian!" perkataan Jingga barusan kembali memunculkan tawa dari mereka semua kecuali Arik.

"Udah-udah, kasian anak orang!" kata Kamal yang membuat tawa mereka mulai redah meskipun masih ada yang ketawa ngakak, contohnya Andit.

"Ketawanya di pending dulu okey, ini udah sampe, ayo buruan!" lanjut Kamal.

Di dalam Restoran itu, Kamal meminta pelayannya untuk menggabungkan meja supaya muat untuk mereka semua.

Sembari meunggu pesanan mereka berbincang-bincang persoalan sekolah mereka.

"Oh ya, btw kalian mau kuliah di mana?" tanya Iren.

"Gue sih di Indo aja, nggak minat ke luar." jawab Agan.

"Gue sama, takut ribet kalo hidup mandiri." Jingga berucap sambil menatap gatged nya.

"Gue sih pengennya di Singapura, pengen mandiri dari muda!" Arik melontarkan keinginannya.

"Atau jangan-jangan lo keluar negri bukan buat mandiri ya. Lo pindah itu karena nggak ada cewek yang mau kan sama lo, jadi lo mau ngincer yang di luar. Haduh kasian banget sih lo!" cerca Jingga sambil menatap Arik.

"Sembarangan kalo ngomong!" bantah Arik.

"Bener kan?" Jingga menatap Arik.

"Eh udah deh, kenapa jadi ke sana lagi sih pembahsannya!" Lerai Iren.

"Lanjut Lissa, Reno. Kalo kalian?" sambung Iren.

"Gue sih pengen masuk UI, tapi liat aja ntar!" jawab Lissa.

"Gue sama kayak Lissa!" sahut Reno.

"Dasar lo. Mentang mentang bini nya disono lo ikutan." Sambung Agan.

CALISSA《COMPLETED✔》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang