Part 6

3.8K 334 5
                                    

Sorry for typo and happy reading

Keesokan harinya
Kapal pesiar menepi kepelabuhan, dan terlihat orang-orang berjalan meninggalkan kapal. Begitupun dengan suzy dan myungsoo yang terlihat berjalan bersama, layaknya sepasang kekasih yang baru menghabiskan kencan romantis selama 2 hari 1 malam

"Apa mau ku antar?" Myungsoo menawarkan tumpangan pada suzy

"A..ani, temanku akan menjemput" suzy menolak sambil mengibaskan tangan

Sejenak Suzy menatap cincin yang terpasang dijari manisnya, kemudian melepaskan cincin itu dan menyerahkannya pada myungsoo kembali "Ini. semoga cincin ini, akan segera menemui pemilik yang sebenarnya" tutur suzy tulus

Myungsoo mengambil cincin dari tangan suzy, dan menyimpan dalam saku celananya

"Ahh.. kalau begitu, aku duluan supirku sudah menunggu" myungsoo berpamitan, sebenarnya ia tak enak hati meninggalkan suzy sendiri. Ia berjalan menjauh sesekali menoleh pada suzy, dapat ia lihat suzy melambaikan tangan kearahnya dan tersenyum manis saat ia menoleh. Manis... ya menurutnya senyum suzy sangat manis, ia membalas lambaian tangan suzy dan ikut tersenyum

"Andai aku lebih dulu bertemu denganmu suzy, aku mungkin akan jatuh cinta" bisik hati myungsoo
.
.
.

1 bulan kemudian
Kantor tempat suzy bekerja sedang sibuk menyiapkan rapat bersama kim company besok. Membicarakan kim kompany, suzy teringat kejadian sebulan lalu "myungsoo" gumam suzy dengan raut wajah sulit diartikan rindu, bahagia jika mengingatnya.

"Suzy.." panggil jieun membuyarkan lamunan suzy

"Hmm"

"Kau tau katanya besok yang akan menghadiri rapatnya langsung adalah CEOnya . Wah... betapa terhormatnya kantor kita yang tak seberapa ini didatangi langsung oleh CEO kim company" jieun mengajak suzy bergosip, namun suzy lebih memilih diam dan mendengarkan jieun tanpa menanggapi apapun, kepalanya sedang pusing sekarang.

"Suzy... kau mendengarku tidak" jieun merasa tak ditanggapi pun merasa muak atas sikap suzy

"Ne... jieun-ah aku dengar. Tapi minggu-minggu ini kepalaku sering pusing" ucap suzy

"Sepertinya kau harus kedokter, dan aku lihat kau memang tampak pucat. Atau anemia mu kambuh" saran jieun

"Mungkin. Kau benar aku harus kedokter, heok.." ujar suzy namun tiba-tiba merasa mual "aku ketoilet sebentar" suzy meninggalkan jieun, berlari ketoilet
.
.
.

Ditoilet
"Heok...heok..heok" suzy mual tapi saat akan memuntahkan tidak ada yang dimuntahkan, namun ia merasa lemas
.
.

Dikediaman keluarga kim. Terlihat sang nenek mengintrogasi sang cucunya
"Myung ini sudah sebulan. Katanya kau akan membawa kekasihmu kehadapanku, bukankah kalian sudah melakukan hubungan yang seharusnya dilakukan suami istri. Kapan kau akan menikahinya? Atau mungkin dia sudah hamil" cecar sang nenek

"Nek.." myungsoo hendak mesela ucapan neneknya

"Apa? kau mau mengelak lagi. Aku punya rekaman apa yang kau lakukan dikamar itu myung, wanita itu bukan sojungkan?" Ujar neneknya lagi. "Baguslah kau sadar, dan mencari orang yang mau punya anak denganmu. Bawa wanita itu dalam minggu ini, jika tidak nenek sendiri yang akan mencari wanita itu dan langsung menikahkan kalian" sambung sang nenek

"Aihh... nenek, bagaimana dengan sojung, aku sangat mencintainya nek"

" No... nenek tidak mau dengar apapun, jadilah cucuku yang penurut myung" bantah sang nenek

Myungsoo meninggalkan neneknya dengan perasaan marah, kesal dan kecewa.
.
.
.

Suzy sedang dirumah sakit. pulang kerja ia langsung kerumah sakit memeriksa keadaannya selain pusing, mualnya dari tadi belum juga reda walaupun sedikit berkurang.

"Nona suzy giliran anda" panggil perawat

Suzy berjalan keruang periksa. Dan duduk dihadapan sang dokter

" apa keluhanmu nona" tanya dokter tersebut

"Minggu-minggu ini saya sering pusing dok dan tadi pagi saya mual" jawab suzy

"Baik. Silahkan berbaring, saya akan memeriksa" ucap dokter yang suzy akui tampan. Suzy berbaring diranjang dan dokter itu pun mengarahkan stetoskop untuk memeriksa suzy

"Aku tidak terlalu yakin ini benar atau tidak, kita akan melakukan pemeriksaan karena saya bukan dokter kandungan. Tapi menurut saya anda sedang hamil" ujar sang dokter membuat suzy syok "hamil" pikir suzy

"Anda bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut setelah ini keruang dokter park" ujar dokter lagi

"Ba..baik dok" jawab suzy masih syok
.
.
.
Suzy sampai pada ruang pemeriksaan bertulis ruang kandungan, dr. Park Chanyeol bersama perawat tadi yang menuntunnya.

"Permisi dok ada pasien" ucap perawat

"Oh... silahkan duduk" jawab sang dokter ramah. Suzy pun duduk

"Jadi... kau mau memeriksa kehamilan nyonya" tanya sang dokter masih ramah

"baik. Silahkan berbaring di ranjang, kita akan lakukan USG" lanjut dokter

"N..ne" suzy berbaring diranjang. Chanyeol pun menyingkapkan baju suzy memperlihatkan perut suzy yang kalau dilihat seksama sudah sedikit menonjol, dan kemudian mengoleskan gel merata diperut suzy.

Dimonitor dapat suzy lihat ada sesosok nyawa masih berbentuk gumpalan darah yang ada dirahimnya. Serta dapat ia dengar detak jantung makhluk ciptaan tuhan dirahimnya itu

"Sepertinya usianya baru 1 bulan nyonya dan pertumbuhannya juga bagus" kata chanyeol selesai memeriksa suzy

"Ah.. khamsamida dok"

"Surat pemeriksaannya akan dikirim pihak RS besok. Jadi silahkan isi nama serta alamat lengkap anda" lanjut chanyeol menyerahkan kertas untuk diisi

Selepas kepergian suzy, chanyeol sedikit tersenyum melihat pasiennya kali ini. Cantik... pikir chanyeol
.
.
.

Pagi hari
"Heok...heok...heok"
Ny. Bae mendengar suara anaknya muntah

"Suzy... neo wae? Kau baik-baik saja?" teriak ny. Bae sambil berjalan hendak menuju kamar suzy. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu

"Siapa pagi-pagi yang bertamu" ujar ny. Bae mengurungkan niatnya kekamar suzy berlalu membukakan pintu

Kret...
"Ada apa?" Ny bae melihat orang yang mengetuk pintu dari tadi

"Saya kurir surat nyonya, ini.. silahkan tanda tangan" petugas surat menyerahkan amplop berlabel Rumah sakit, ny. Bae tanda tangan dan petugas surat langsung pergi setelah menyerahkan amplop.

"Siapa yang sakit? Apa sakit parah sampai harus kerumah sakit" gumam ny. Bae membuka amplop RS dan membaca isi dari amplop tersebut, disana tertulis nama bae suzy dan POSTIF yang berhuruf tebal.

"SUZY..." teriak ny. Bae syok dan marah. Ny bae berjalan kekamar suzy, dia melihat putrinya keluar dari kamar mandi dengan keadaan lemas

"Wae? Kenapa eomma berteriak dipagi hari" jawab suzy lemas habis muntah

"Siapa ayahnya?" Bentak ny. Bae tak tahan pada putrinya

"Siap ayah dari anak yang kau kandung?" Wajah ny bae memerah meluapkan rasa marah, kesal dan kecewanya. Kepala ny. Bae seketika teramat nyeri, namun ia berusaha menahannya

TBC

Jangan lupa vote dan komen 😉

My Cool Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang