Sorry for typo and happy reading
.
.
Seperti pagi sebelumnya suzy dan myungsoo masih saja sarapan dengan hanya berdiaman, myungsoo merasa tak nyaman dengan suasana seperti ini, biasanya istrinya ini akan menyapa dan tersenyum dipagi hari. Tapi ini suzy diam dan hanya fokus pada sarapan, sampai dering telpon rumah mengema menandakan ada telpon masuk. Myungsoo bangkit dari duduk berjalan kearah telpon dan mengangkat telpon
"Yeobseo""Yeobseo, benar ini kediaman nenek kim hyen mi"
"Ne, benar"
"Kami dari pihak rumah sakit seoul mengabarkan jika nenek anda mengalami kecelakaan pesawat menuju seoul, dan sekarang kondisi nenek kim sedang kritis" myungsoo syok mendengar neneknya kritis, dia langsung menutup telpon dan berlari kekamar mengambil dompet dan ponselnya. Suzy mengerutkan dahi melihat myungsoo tampak panik, suzy menyudahi sarapan ikut masuk kekamar melihat myungsoo tampak panik. "Ada apa?" Suzy bertanya pada myungsoo yang saat ini memasang jas dengan cepat.
"Nenek mengalami kecelakaan pesawat. Dan sekarang kritis, dia ada dirumah sakit seoul" myungsoo terdengar lirih"Mwo?" Suzy jatuh terduduk dikasur dengan syok, setitik air mata sudah keluar dari matanya "tunggu aku, aku mau ikut" lanjut suzy ketika myungsoo hendak pergi keluar.
.
.
Suzy dan myungsoo duduk dikursi tunggu depan ruang ICU, sekali lagi suzy harus berjumpa ruangan ini, pertama adalah ibunya dan sekarang nenek kim yang sudah suzy anggap neneknya sendiri, suzy merasa trauma dia takut jika nenek kim akan pergi meninggalkannya juga seperti ibunya..
.
.
Setelah setengah jam menunggu dokter keluar dari ruang ICU. Suzy dan myungsoo beranjak mendekati dokter "bagaimana nenek saya dok?" Tanya myungsoo cemas begitupun suzy terlihat wajahnya sangat cemas."Nenek anda ingin bertemu dengan kalian didalam, silahkan masuk"dr. Mempersilahkan myungsoo dan suzy masuk membimbing menuju ruangan tempat nenek kim berada.
Disana nenek kim berbaring dengan segala macam selang yang melekat ditubuhnya. Nenek kim menatap suzy dan myungsoo sayu
"Nenek. Hiks" suzy memeluk ringan tubuh nenek kim yang berbaring, isak tangis sudah tak terbendung lagi oleh suzy. Myungsoo yang melihat keadaan sang nenek dan juga istrinya yang menangis tak kuasa juga ikut menitikkan air mata, nenek kim mengusap kepala suzy dengan tangan yang bebas selang infus.
"Suzy jangan menangis. Kasihan cicitku" suzy bangkit dari memeluk nenek, menatap sang nenek berbicara."Myungsoo" panggil nenek kim, myungsoo mendekatkan diri pada neneknya. Nenek kim mengambil tangan suzy dan myungsoo, menyatukannya didepan nenek kim. "Myung, jagalah istrimu dan juga cicitku. Dan suzy jadilah istri yang baik, semoga rumah tangga kalian tetap rukun sekalipun aku sudah tak ada lagi" suara nenek kim memberat, hela nafaspu sudah abnormal. Mata nenek kim mulai terpejam, bunyi monitor disebelah ranjang sang nenek memekakan telinga dan memaparkan garis lurus. Dokter masuk dan menangani nenek kim, tapi terlambat sudah nenek kim sudah tak bisa diselamatkan.
Suzy jatuh terduduk dilantai, menangis keras saat melihat tubuh nenek kim ditutup selimut putih. Myungsoo tak ikut menanangis, ia harus tegar meskipun hatinya sangat teramat sedih.
.
.
Setelah selesai dengan prosesi pemakaman nenek. Myungsoo berdiam diri dikamar memandang lurus kearah langit-langit kamar, sementara suzy tengah menyiapkan makan malam didapur. Ia membiarkan suaminya beristirahat, suzy tau jika myungsoo sekarang butuh ketenangan.
Ting
Tong
Suara bel berbunyi, pelayan yang ada didekat suzy berlari menuju pintu, membukakan pintu."Selamat malam, nona sojung?"
"Myungsoo ada?" Sojung nyelonong masuk dan berjalan kearah kamar myungsoo tanpa dipersilahkan terleboh dahulu. Sang pelayan hanya menghela nafas dan kembali ke dapur.
"Siapa bi?" Tanya suzy masih berkutat dengan masakan
"Emm.. nona sojung, nyonya" jawab pelayan ragu. Suzy terdiam beberapa saat dan kembali melanjutkan pekerjaannya, bukankah bagus jika ada sojung setidaknya myungsoo akan senang pikir suzy.
.
.
Didalam kamar sojung tengah memeluk tubuh myungsoo, myungsoo yang tampak lelah dan hatinya sedang bersedih menerima saja pelukan sojung karena sekarang ia butuh sandaran. Tanpa memikirkan perasaan suzy karena tak memikirkan hal lain. Myungsoo membalas pelukan sojung dan mengeratkannya, saat ini ia butuh sandaran dan sojung mendatanginya dengan memberinya sandaran.
.
.
Suzy membuka pintu kamar myungsoo, kembali dia harus sakit hati melihat suaminya sedang berpelukan dengan kekasihnya.
"Maaf mengganggu. Tapi makan malam sudah siap" sojung dan myungsoo melepas pelukkan mereka mendengar suara suzy. Sojung menoleh pada suzy menelisik dari atas sampai bawah, suzy yang ditatap seperti itu merasa tak nyaman dibuat. Sementara myungsoo menatap suzy dengan tatapan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Husband [END]
RomanceSinar senja menebus melalui cela gorden dari kamar pasangan yang telah usai bercinta disiang hari. Namun bisa dilihat sang lelaki masih sesekali mengecup bibir sang wanita "Sayang..." panggil myungsoo menciumi bibir suzy dengan mata terpejam "Hmm...