Sorry for typo and happy reading
.
.
.
4 tahun kemudianDikanada tampak suzy sedang masak makan malam didapur, pergi meninggalkan korea dan hidup jauh dari myungsoo bukan berarti ia sudah lupa dengan laki-laki itu justru sebaliknya membesarkan jisoo tanpa bantuan sang suami, melihat tumbuh kembang jisoo yang kian mirip dengan myungsoo justru semakin mengingatkannya pada myungsoo.
"Eomma.. apa appa akan pulang hari ini?" Jisoo berlari dari kamar menghampiri suzy kedapur.
"Molla...wae? Apa jisoo merindukan appa chanyeol?" Sejak jisoo mulai bicara jisoo selalu memanggil chanyeol dengN sebutan appa, sebenarnya suzy pernah menjelaskan dengan pelan pada jisoo jika chanyeol bukanlah appa jisoo kandung. Respon sang anak membuat hati suzy terkelu sedih saat sang anak menanyakan dimana ayahnya kandung jika chanyeol bukanlah ayah biologisnya, bahkan anaknya menanyakan apa ayah kandungnya tak menginginkannya sehingga ayahnya tak mau membesarkan dirinya.
"Ne, apa appa chanyeol akan pergi seperti appa jisoo juga?" jisoo mendudukan dirinya dikursi makan dengan susah payah dengan wajah murung.
"Jisoo, appa chanyeol sedang kerja sayang. Dia ada dinas dijepang, seharusnya malam ini appa chanyeol sudah sampai atau mungkin besok" suzy memberi pengertian pada jisoo dan membawa piring berisi hasil masakan ke meja makan "cah... kita mulai makan" suzy bersiap duduk setelah mengisi nasi dan lauk pauk dipiring jisoo, anaknya ini sangat mandiri sekarang saat makan jisoo sudah tak mau lagi di suapi.
.
.
"Ehm..apa aku ketinggalan?" suara chanyeol terdengar dari ujung meja makan tanpa disadari saat suzy dan jisoo akan beres-beres meja makan"Appa...." jisoo berlari kearah chanyeol dan minta digendong
"Aigoo.. anak appa tampan ini sudah semakin berat" chanyeol menggendong jisoo berjalan kearah suzy
"Kau pasti belum makan, kan? Aku akan mengambil lauk yang baru" suzy berjalan kedapur mengambil lauk yang untung saja suzy bagi 2 tadi.
.
.
.
KoreaSejak kepergian suzy, myungsoo menyibukkan diri dengan bekerja sebagai peralihan agar tam teringat selalu dengan suzy namun saat ia ada dirumah myungsoo kembali akan mengingat bayang-bayang suzy. Myungsoo serasa dihantui eh rasa bersalah yang ia buat. Jika waktu bisa diputar maka myungoo sangat ingin tetap mempertahankan pernikahannya bersama suzy dan membesarkan anaknya. Memikirkan anak myungsoo membayangkan bagaimana anaknya sekarang, apa anaknya akan mau bertemu dengan dirinya jika suatu saat mereka bertemu.
.
.
.
Kanada"Appa.. apa appa akan pergi kejepang lagi?" Malam ini jisoo memilih tidur dengan chanyeol dibanding suzy, suzy dan chanyeol sempat bersi tegang karena jisoo selalu akan melupaka suzy jika sudah bersama chanyeol.
"Ani. Pekerjaan appa sudah selesai" chanyeol mengusap kepal jisoo sambil berbaring bersama "apa selama appa tinggal kau menyusahkan ibumu saat bekerja?" Lanjut chanyeol bertanya
"Tidak. Aku menjadi anak yang pintar selama appa tak ada" jisoo menjawab dengan mata yang sudah berat dan suara pelan "bagus, itu baru anak appa" jawab chanyeol pelan melihat jisoo sudah memejamkan mata dan tertidur pulas.
.
.
Keesokan harinya, semuanya dalam kondisi sibuk. Chanyeol yang sibuk bersiap kerja karena dia bangun kesiangan hari ini, jisoo yang merengek pada suzy mau segera sarapan karena takut sang ibu akan meninggalkannya. Sementara suzy yang masih memasak sarapan untuk mereka dan menenangkan jisoo untuk sabar, tak lama terdengar suara chanyeol yang menanyakan kaos kaki kerjanya dimana. Itu membuat suzy kian pening dipagi buta ini."Suzy, apa kau lihat kaos kakiku? Aku sudah mencarinya tapi tak ada" chanyeol kini sudah didapur
"Eomma.. apa masih lama masakannya matang?" Rengek jisoo ikut-ikutan
"Huh...apa kalian tak bisa tak merengek dipagi hari? Kalian tak lihat aku sibuk dan belum bersiap sama sekali untuk bekerja" suzy menarik nafas kesal lalu mematikan kompor dirasa masakan sudah masak " dan kau chanyeol, cari yang benar. Kaos kakimu ada dilaci bawah dilemarimu" chanyeol tertunduk berbalik kembali kekamar setelah kena oceh suzy di pagi hari. Suzy membawa sepiring kecil nasi goreng dihadapan jisoo, yang ikut menundukan kepala takut jika ibuny juga akan mengomel padanya "makan lah sayang. Ibu tak akan meninggalkanmu bekerja tanpa mengajakmu, ibu akan mandi dulu. Makan pela-pelan" suzy mengusap kepala jisoo sayang. Tingkah jisoo yang seperti itu menundukkan kepala takut jika ia akan mengomel kembali mengingatkan suzy pada myungsoo. Rasa rindu pad sang suami kembali terasa.
.
.
"Myung, lusa kita akan mengadakan rapat mengenai rancangan properti kita sekaligus penanda tanganan persetujuan atas kontrak kerja sama dikanada"seungho melapor pada myungsoo mengenai schedule kerja lusa"Arra. Kau siapkan saja penerbangan menunju kanada" jawab myungsoo masih menanda tangani berkas tanpa melihat lawan bicara.
Sementara seungho mengaruk kepala yang tak gatal meliahat tanggapan myungsoo begitu saja. Lalu berlalu begitu tak ada lagi yang ingin dibicarakan pada myungsoo.
.
.
Suzy terlihat sibuk menguris berkas kerja sama propertinya dengan rekan kerjanya yang akan ia temui hari lusa, rekan kerja yang akan ia temui suzy lusa yang suzy ketahui berasal dari korea bernama Kingdom's company. Suzy tak pernah tau perusahaan itu dikorea mungkin perusahaan baru pikir suzy, bahkan nama rekan bisnisnya di email pengajuan kerja sama hanya tertulis L saja, suzy berfikir orang bernama L pasti orang pelit dari segi nama saja sudah pelit.Disofa juga terlihat jisoo yang memperhatikan ibunya begitu sibuk mondar-mandir sana-sini sedari tadi sambil memakan snack yang ibunya beli saat dijalan menuju kantor tadi. Tapi dia tak mau mengganggu ibunya atau dirinya akan kena omelan sang ibu.
MCH
Pendek ya part ini, soalnya lagi males ngetik panjang
Jangan lupa vote dan komennya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Husband [END]
RomanceSinar senja menebus melalui cela gorden dari kamar pasangan yang telah usai bercinta disiang hari. Namun bisa dilihat sang lelaki masih sesekali mengecup bibir sang wanita "Sayang..." panggil myungsoo menciumi bibir suzy dengan mata terpejam "Hmm...