Part 18

3.9K 335 11
                                    

Sorry for typo and happy reading
.
.
Sudah seminggu suzy berada di kanada bersama chanyeol menmpati sebuah rumah minimalis tak jauh dari pusat ibukota kanada-ottawa. Dari pagi tadi suzy merasakan mulas diperutnya yang kadang kadang reda, namun kali ini rasa mulas diperutnya kian menjadi "Chanyeol...akh.." suzy memanggil chanyeol sambil memegang perutnya berjalan ke kursi mendudukan diri.

"Wae?wae?" Chanyeol berlari keluar dari kamar menghampiri suzy. Sejak pagi tadi suzy mengeluh jika perutnya sudah mulas, kebetulan saja dia belum masuk bekerja. Jadi dapat siaga menjaga suzy yang akan melahirkan.

"Akh.. sakitnya makin terasa" suzy meringis ketika perutnya rasa diremas dan diputar.
"Tunggu.. kita akan kerumah sakit. Aku ambil kunci mobil dan gardigan untukmu dulu" chanyeol berlari kekamarnya mengambil kunci mobil dan gardigan miliknya, tak ada waktu lagi jika harus mengambil punya suzy. Chanyeol kembali ketempat suzy dan memasangkan gardigan pada suzy, kemudian menuntun wanita itu menuju mobil.
.
.
Dikorea

Myungsoo selalu kekantor dengan wajah kusut dan juga mata panda, sejak kepergian suzy hidupnya serasa mati rasa. Tak ada senyuman istrinya dipagi hari, tak ada wanita yang akan berbaring di sebelahnya. Myungsoo sudah menugaskan orang suruhannya untuk mencari suzy tapi sampai dengan saat ini belum juga ada kabar yang memastikan suzy dimana, suzy bagai  hilang ditelan oleh bumi.
.
.
.
"Tolong cari, lelaki yang menjadi kekasih sojung. Terus ikuti kemanapun sojung pergi" minho mematikan telpon dari orang bayaran untuk mencari pria yang sampai-sampai dapat menjadikan sojung sampai saat ini tak mau menerima dirinya.
.
.
Dirumah sakit kanada

Diruang bersalin suzy tampak sedang mengedan berusaha mengeluarkan sang anak, dengan beberapa kali ia mengedan suara tangis bayi terdengar suzy menghela nafas lega. Seketika ia meneteskan air mata melihat bayinya yang masih digedong sang perawat untuk dibersihkan mengingatkannya pada myungsoo, harusnya myungsoo menemaninya disini.
.
.

"congratulations,mrs. suzy.  Your child is a boy" dokter menyerahkan sang bayi yang sudah bersih pada suzy. Suzy membenarkan tidurnya menjadi setegah duduk bersandar pada ranjang menerima saat dokter mengulurkan anaknya.

Chanyeol masuk kedalam ruangan, begitu perawat tadi memeberitahu jika bayi suzy sudah lahir dan berjenis kelamin laki-laki.Chanyeol mendekati suzy, dengan senyum bahagia yang ikut ia rasakan "chukkae.. kau sekarang sudah menjadi eomma" chanyeol mencium puncak kepala suzy lalu beralaih mencium pipi gembul bayi suzy.

"Gomawo chanyeol,  terima kasih kau mau menemaniku disaat aku hanya seorang diri" suzy kembali menangis, tapi tangisnya kali ini bercampur haru. Sekarang ia harus lebih kuat demi sang anak yang akan ia besarkan tanpa ada sosok ayah.

"Jadi, siapa nama jagoan kita ini?" Tanya chanyeol menatap suzy dan bayinya bergantian

"Hmm.. jisoo, kim jisoo" jawab suzy tersenyum. Chanyeol sebenarnya sangat iri, ia sangat ingin jika dialah menjadi sosok ayah jisoo sebenarnya .

"Ne, anyyeong jisoo" chanyeol melambai-lambaikan tangan jisoo pelan.
.
.
Korea

Minho mendatangi perusahaan myungsoo terburu-buru menuju ruangan myungsoo, tanpa melapor pada sekretaris myungsoo. Minho membuka pintu ruangan myungsoo tanpa permisi dan ia lihat sekarang sojung tengah memeluk myungsoo. Myungsoo memaksa melepaskan pelukan sojung darinya melihat rekan bisnisnya minho, bertamu dengan tak sopan tanpa menegetuk pintu. Sementara sojung memasang wajah terkejut meliahat minho berada diperusahaan myungsoo.

"Ada apa minho? Apa anda ada keperluan?" Myungsoo berjalan kearah sofa, dan minho ikut mendudukan diri didepan myungsoo. Sementara sojung masih berdiri didepan meja kerja myungso tam berani untuk mendekat.
"Apa anda bertengakar dengan istri anda tuan kim? Dan istri anda pergi dari rumah?" Tanya minho membuat myungsoo mengerutkan kening, kenapa minho ingin tau sekali urusan rumah tangganya.

"Apa maksud anda?"

"Apa karena soojung rumah tangga anda hancur?" Minho malah membalas dengan pertanyaan.

"Anda mengenal sojung?" Myungsoo melirik sojung dan minho bergantian. "A...ani, ak..aku tak kenal dia myungsoo" sojung mengelak dengan nada gugup.

"Dia tunanganku yang waktu itu aku ceritakan myungsoo" jawab minho berbeda. Sojung kini jalan mendekat kearah minho dan myungsoo "itu tak benar.. myung.. dia..dia bohong, kau percaya padaku,kan?" Sojung memelas pada myungsoo, sementara myungsoo dibuat bingung jadinya tak tau harus percaya siapa.
"Dia hanya mengaku-ngaku myung" sojung mencoba menyakinkan myungsoo.

"Ani, myungsoo. Kali ini kau harus merasakan dengan baik mana yang benar, tepat sekitar 9 hari yang lalu aku melihat sojung menemui istrimu, suzy. Dan sojung mengatakan jika kau dan dia akan menikah pada istrimu, sojung yang membuat istrimu pergi. Dan harus kau tau 10 bulan yang lalu sojung keparis bukan karena pekerjaan tapi karena acara pertuanangan kami" jelas minho panjang lebar

"Apa itu benar sojung?" Tanya myungsoo dingin pada sojung yang sudah menundukkan wajahnya takut "JAWAB SOJUNG!!! Apa benar kau penyebab dari ini semua, suzy bahkan pergi meninggalkan aku" pekik myungsoo depan wajah sojung.

"Mianhe myung, aku melakukannya karena aku mencintaimu" sojung menangis, myungsoo sekarang memandang sojung dengan benci dan jijik. Bagaimana bisa pikr myungsoo selama ini ia mencintai wanita yang salah, dan sekarang apa yang harus ia lakukan bahkan keberadaan suzy ia tak tahu.

"Mianhe.. myungsoo, aku akan membawa sojung kembali keparis" minho mengulurkan tangan pada myungsoo dengan enggan myungsoo menyambut uluran tangan minho "gomawo... jika bukan karenamu, aku pasti belum tau kebusukan wanita ini" myungsoo menyesal pernah mencintai sojung seharusnya ia sadar jika suzy lah wanita yang ada dihatinya dan tulus padanya.
.
.
Pulang kerja myungsoo pergi ke club dengan ditemani seungho untuk mabuk berharap dapat menghilangkan stressnya, ia kehilangan istrinya sekarang dan tak tau kemana. Bagaimana istrinya sekarang dan bagaimana anaknya sekarang? Myungsoo melanggar amanah nenek keladanya, ia merasa bukan suami dan ayah yang baik.

Seugho menghela  memerhatikan myungsoo yang sudah setengah mabuk " keterlambatan selalu datang diakhir" gumam seungho meminum wine digelasnya.
.
.
Kanada

"Terima kasih myung, setidaknya ada jisoo sebagai kenangan yang sangat indah dihidupku yang kau tinggalkan. Aku akan merawatnya dengan baik" suzy meneteskan air mata memperhatikan wajah jisoo yang terlelap di ranjang bayi disebelah ranjangnya.
.
.
Klek. Chanyeol membuka kamar rawat suzy pelan takut membangunkan jisoo, ia membawa kantong plastik berisi buah-buahan untuk suzy.
"Banyak sekali?" Suzy menatap kantong plastik itu

"Ne, kau ibu menyusui jadi harus banyak makan buah. Agar kau dan juga jisoo sehat"

"Aigoo.. arra eomma" suzy memanggil chanyeol dengan sebutan eomma sambil terkikik. Pembicaraab chanyeol barusan layaknya ibu-ibu menasehati anaknya.

"Eis..aku ini masih doktermu. Walau kau sudah tak hamil" gerutu chanyeol

"Suzy.." kali ini nada bicara chanyeol berubah lebih serius "apa kau sudah bisa membalas perasaanku? Aku bisa menerimamu dengan kondisi ada jisoo, aku akan memperlakukan jisoo layaknya anakku sendiri, suzy" Tanya chanyeol

"Mianhe... chanyeol. Aku tak bisa, saat ini aku akan fokus pada jisoo dulu"

"Arra aku mengerti. Aku akan menunggu sampai kau siap" jawab chanyeol sebenarnya kecewa namun ia tutupi.

MCH

Jangan lupa vote dan komennya😉

My Cool Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang