Sorry for typo and happy reading
"Aku ikut bahagia saat kau tersenyum, walau bukan aku sumber dari senyummu itu"
-bae suzy
.
.
Semenjak pembicaraan semalam, esok harinya mereka berdiaman, bicara hanya seperlunya selebihnya mereka berusaha menghindar satu sama lain.
.
Bahkan saat sarapan seperti ini suzy dan myungsoo berdiaman. Nenek kim heran melihat tingkah mereka
"Apa kalian sedang bertengkar?" Nenek kim buka suara"Aku selesai" yang direspon myungsoo meninggalkan meja makan menuju kamar mengambil tas kerja. Suzy hanya diam menundukan kepalanya, sungguh sakit hatinya.
"Bertengkar itu biasa untuk suami istri, tapi jangan terlalu lama dan cepat berbaikan" nasehat nenek kim hanya pada suzy yang masih duduk, "aku sudah selesai, habiskanlah makanmu, kasian cicitku kelaparan. Dan jangan terlalu dipikirkan myungsoo, dia memang begitu" nenek kim beranjak dari ruang makan meninggalkan suzy sendiri. Suzy menoleh melihat myungsoo turun tangga dengan menenteng tas kerja, berlalu begitu saja keluar rumah tanpa berpamitan seperti yang sering dilakukan myungsoo selama ini
.
.
Myungsoo duduk dikursi kebesarannya, berkutat dengan berkas yang harus dibaca sebelum menanda tanganinya. Sungguh membuat pusing membaca tumpukan kertas yang selalu setiap hari seperti ini, bertumpuk.
.
Waktu sudah mendekati makan siang, myungsoo merasa lapar, namun tumpukan berkas membuat myungsoo sepertinya akan telat makan siang terlebih saat sarapan tadi ia hanya makan sedikit demi menghindari ditanya oleh neneknya.
.
.
"Apa myungsoo ada?" Tanya sojung pada seungho yang entah sejak kapan tanpa seungho sadari sudah didepan mejanya"Oh.. ada...dan.." jawab seungho kemudian terhenti karena sojung meninggalkan seungho begitu saja sebelum selesai bicara.
.
"Hallo... sayang. Aku membawa masakan spesial untukmu hari ini, kau belum makan siang, kan?" ucap sojung setelah masuk keruangan, menenteng rantang makanan menuju sofa lengkap dengan meja yang ada di ruangan myungsoo.Myungsoo berjalan mendekati sojung, dan mendudukan dirinya disofa seberang sojung.
"Apa masih marah?" Tanya Sojung membuka rantang dan menjejerkannya dimeja. Tapi myungsoo hanya diam menatap sojung
"Huu.. rupanya kekasihku ini masih marah" sojung berjalan mendekat dan duduk diatas paha myungsoo kemudian memeluk pria itu.
"Apa seperti ini masih marah?" Myungsoo bertanya disela tekuk myungsoo.
"A..aku rindu.." jawab myungsoo yang sebenarnya bimbang dengan perasaannya untuk sojung atau suzy seutuhnya. Kemudian myungsoo membalas pelukan sojung dan memejamkan matanya
"Aku juga sayang" ujar sojung senang myungsoo membalas pelukannya
.
.
Sementara suzy sedang berjalan menuju ruangan myungsoo membawa rantang makanan. Ia memutuskan memasak makan siang dan mengantarnya kekantor suaminya, karena suzy melihat myungsoo tak menghabiskan sarapan.
.
Suzy tiba didepan ruangan, dia tak melihat adanya seungho dimeja kerjanya, mungkin sedang makan siang. Suzy langsung membuka pintu ruangan myungsooTar
Bunyi rantang jatuh dari tangan suzy, dia dikejutkan dengan pemandangan yang menyakitkan suaminya sedang memeluk kekasihnya.
.
Myungsoo terperanjat mendengar bunyi, langsung melepaskan pelukan begitu juga sojung langsung turun dari pangkuan myungsoo dengan santai. Myungsoo amat terkejut melihat sosok istrinya berdiri di daun pintu, memandangnya dengan tatapan sedih, kecewa, marah yang tak dapat dijelaskan."Siapa ya?" Tanya sojung pada suzy
"Ah.. maaf saya menumpahkan makananya, saya asisten rumah tangga dirumah tuan myungsoo. Saya kemari nenek menyuruh mengantar makanan, tapi malah saya tumpahkan" jawab suzy menunduk menyembunyikan wajahnya "saya akan membersihkanya" suzy hendak berjongkok membersihkan makanan yang tumpah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Husband [END]
RomanceSinar senja menebus melalui cela gorden dari kamar pasangan yang telah usai bercinta disiang hari. Namun bisa dilihat sang lelaki masih sesekali mengecup bibir sang wanita "Sayang..." panggil myungsoo menciumi bibir suzy dengan mata terpejam "Hmm...