Part 8

3.6K 342 6
                                    

Sorry for typo and happy reading

Suzy dan myungsoo tengah duduk didepan ruang ICU. dengan myungsoo yang memeluk erat tubuh suzy sesekali mencium puncak kepala suzy berharap suzy dapat tenang dan menghentikan tangisnya, sedari tadi suzy menangis sampai kini pun isakan kecil masih terdengar.

Sementara didalam ruang ICU para dokter dan perawat tengah menangani ny. Bae

"Tenanglah, ibumu pasti akan baik" myungsoo masih memeluk erat suzy menenangkan
.
.
Setelah 20 menit menunggu, dokter yang menanggani ny. Bae keluar

"Keluarga ny. Bae" panggil dokter

"Saya dok" jawab suzy bangkit dari duduknya

"Sabar ya nak... dan mohon maaf ny. Bae tidak bisa diselamatkan" ucap dokter sambil menebik-nebik bahu suzy menguatkan "ny. Bae mengalami serangan jantung, dan mungkin ny. Bae telah pingsan dengan rentang waktu yang lama. Sehingga ny. Bae terlambat mendapat penanganan dan tidak bisa diselamatkan" papar dokter menjelaskan pada suzy

"Hiks... eomma... eomma" melihat jenazah sang ibu didorong dari ruang ICU tangis suzy pecah, perasaannya bercampur aduk tak dapat dijelaskan

"Eomma... kenapa kau meninggalkan ku hiks.. maaf semuanya karena salahku..hiks eomma. Seharusnya aku saja yang mati hiks... eomma.. hiks.. hiks" tangis suzy menyesali perbuatannya yang mengecewakan ibunya
.
.
Keesokan harinya
Ny. Bae telah dimakamkan, kini suzy tengah menatap foto sang ibu, suzy sudah tidak bisa menangis rasanya air matanya sudah kering. Suzy menyesali selama ini dia belum mampu membahagiakan ibunya, terlebih ibunya meninggalkannya dalam keadaan kecewa atas perbuatannya yang membuatnya benci akan dirinya.

"Suzy, makan lah. Kau belum makan dari semalam" myungsoo membawakan bubur dan segelas air putih dan meletakkannya di hadapan suzy

"Aku tidak berselera" jawab suzy dingin

"Makanlah sedikit, setidaknya perutmu terisi" myungsoo menyodorkan sesuap bubur kemulut suzy. Tapi ditepis suzy, membuat sendok terpelanting

"SUZY" bentak myungsoo meradang

"Wae? Jangan kasihan padaku. Aku tidak butuh kasianmu dan berhenti seolah kau perduli padaku" pekik suzy dihadapan myungsoo

"Suzy.. setidaknya fikirkan janin dirahimmu, ayo makan" bujuk myungsoo kembali melunak dan membujuk suzy

"Aku tidak perduli dengan janin ini. Seharusnya dia tidak tumbuh, dan ibuku pasti masih ada saat ini. Aku benci... aku benci" suzy frustasi sambil memukul perutnya berkali-kali

Myungsoo menghentikan pukulan tangan suzy diperutnya. Menggenggam tangan suzy dan menarik tubuh suzy kepelukannya

"Ayo.. menikah" ucap myungsoo kian erat memeluk suzy "ayo menikah dan besarkan anak kita bersama" lanjut myungsoo dengan lirih

Suzy mendongak menatap mata myungsoo dan myungsoo balas mentasp, suzy memastikan myungsoo tidak berbohong. Namun tidak ada pancaran kebohongan dari mata myungsoo, yang ada pancaran mengatakan keseriusan menikahinya.
.
.
Keesokan harinya.
Myungsoo membawa suzy kerumahnya, kediaman keluarga kim. Myungsoo dan suzy masuk kedalam disambut oleh pelayan  dirumah myungsoo, namanya bibi song
"Selamat pagi tuan dan nona" bungkuk hormat bibi song kearah suzy dan myungsoo "nyonya besar sudah menunggu di meja makan" lanjut sang bibi

Myungsoo berjalan didepan suzy menuntun kearah ruang makan, suzy merasa takjub dengan yang disebut rumah oleh myungsoo ini. Baginya ini bukan rumah tapi istana, sambil terus mengikuti langkah myungsoo ia menatap seluruh isi rumah.

Tiba-tiba langkah myungsoo terhenti, didepan meja makan yang luas mungkin muat 15 orang. Disana telah duduk wanita tua namun masih berpenampilan elegant

"Nenek" panggil myungsoo

"Eoh.. kau sudah datang myung, mana calon istrimu?" Timbal nenek myungsoo

Myungsoo mengeser tubuhnya, dan terlihatlah suzy dibelakang tubuhnya tengah tetunduk gugup dan cemas. Myungsoo menarik sebelah tangan suzy untuk mendekat padanya, lalu menggenggam tangan mungil suzy yang dapat myungsoo rasakan begetar dan dingin.

"Ayo duduk sayang... kita sarapan bersama" nenek mempersilahkan duduk dengan begitu ramah, membuat gugup dan rasa cemas suzy sedikit berkurang

Suzy dan myungsoo duduk berdampingan. Sepanjang sarapan hanya deting sendok dan garpu yang beradu dengan piring yang terdengar, mungkin keluarga myungsoo tidak membiasakan bicara saat makan pikir suzy
Setelah usai sarapan, dan pelayan sudah membereskan meja. masih duduk diruang makan nenek, myungsoo dan suzy. Myungsoo terlihat befikir memilah kata yang pas untuk memulai bicara

"Nek.." myungsoo memulai percakapan dirasa kata yang akan diucapkan sudah pas
"Aku dan suzy akan menikah minggu depan" ucap myungsoo mantap

Suzy yang mendengar penuturan myungsoo sangat syok. Bagaimana bisa secepat itu.. suara dari batin suzy

"Wae? Kenapa terburu-buru" respon sang nenek"  "apa suzy sedang mengandung keturunan kim?" Tebak nenek dengan nada dingin. Membuat suzy tertunduk takut sekaligus malu

"Ne... suzy tengah hamil anakku" jawab myungsoo ikut menunduk, menebak jika nenek pasti akan memarahinya. Ada jeda cukup lama di pembicaraan mereka, sampai sang nenek mengebrak meja membuat suzy dan myungsoo kaget

"Kau hebat myung. Sekali tembak langsung jadi hahaha.." ujar sang nenek disambung tawa bahagia

"Nek. Nenek tidak marah?" Myungsoo memastikan

"Tentu tidak cucuku yang luar biasa hebat ini. Aku bangga padamu, akhirnya kau meninggalkan sojung dan mencari wanita secantik suzy. Dan membahagikannya kalian langsung tancap memberiku cicit" ucap sang nenek panjang lebar dan senyum terus merekah diwajah sang nenek "dan suzy kita harus memeriksa lagi kandunganmu. Ne" sambung nenek

"Satu lagi, kau mulai hari ini cucuku yang cantik. Harus tinggal dirumah ini, agar myungsoo dapat menjagamu" ucap nenek sebelum berlalu pergi dari ruang makan
.
.
Myungsoo mengantarkan suzy kekamarnya yang tepat disebelah kamar myungsoo
"Istirahatlah" ujar myungsoo

"Emm.. myungsoo. Apa tidak sebaiknya aku pulang terlebih dahulu mengambil barang dan pakaian"

"Tidak perlu. Nanti aku akan menyuruh pak nam dan pelayan mengambil barang yang kau perlukan serta pakaian." Larang myungsoo
"Istirahatlah, nanti sore akan ada dokter kandungan yang akan memeriksamu. Aku harus bersiap kekantor" sambung myungsoo kemudian nerlalu keluar pintu kamar suzy

Apa dongeng cinderella itu sungguh ada. Aku seperti tokoh cinderella yang akhirnya bertemu sang pangeran, tapi apakah myungsoo akan mencintaiku seperti pangeran mencintai cinderella suzy berujar dalam hati, kemudian bebaring dikasur dan memejamkan matanya yang memang kurang tidur

........ MCH .......

Jangan lupa vote dan komen😉






My Cool Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang