Sehun datang untuk mengisi kebosanan teman-teman yang dibeberapa hari terakhir ini hanya di rumah saja :D
Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar ^^
Hampir sebulan berada di rumah sakit, Sehun akhirnya diperbolehkan untuk pulang.
"Selamat bekerja kembali Paman Choi," ucap Sehun riang.
"Iyaa Sehun."
Pak Choi tersenyum melihat wajah bahagia Sehun. Sehun benar-benar berubah. Setelah mendapatkan transplantasi anak itu menjadi lebih ceria dan bahkan lebih banyak berceloteh. Sangat berbeda dengan Oh Sehun yang dingin sebelumnya. Pak Choi sangat bersyukur dengan kemajuaan mood tuannya itu. Seharusnya memang begitu, remaja seusia Sehun seharusnya lebih banyak berbahagia.
"Di mana wanita ini? Kenapa ponselnya tidak aktif?" gerutu Sehun berbicara sendirian sambil menatap layar ponselnya kesal.
"Paman, kita ke rumah Eunbi dulu, ya?!"
Pak Choi tercengang mendengar perintah dari Sehun.
Namun ia kembali menetralisirkan ekspresinya.
"Enngg... Ko.. kondisi anda masih belum baik. Saya tidak mau disalahkan jika terjadi sesuatu dengan anda," jelas Pak Choi yang merupakan alasan untuk menolak perintah Sehun.
"Umm.... Baiklah."
Sehun menghembuskan nafas berat, tak bisa memaksa kehendaknya pada sang sopir, bagaiamana pun ia memang belum dikondisi yang baik untuk berhadapan dengan Eunbi yang ia pikir mungkin gadis itu akan memberi penolakan padanya, mengingat terakhir kali hubungan mereka tidak baik-baik saja. Menghadapi Eunbi dengan segala penolakannya, membutuhkan tenaga tentunya.
..
.
.
Tak terasa musim dingin akan segera berakhir. Orang-orang nampak gembira karena musim semi akan segara menyapa.
Namun tidak dengan Oh Sehun. Kondisinya yang masih lemah pasca operasi mengharuskan ia untuk istirahat total di rumah."Dasar dokter sialan, dokter sok tau, dokter bodoh, dokter gila," umpat Sehun ketika ia menerima pesan dari dokter Han yang masih bersikeras melarang Sehun untuk melakukan aktivitas seperti orang sehat pada umumnya.
"Tidak ada orang di rumah selain Bibi Choi. Paman Choi juga tidak ada. Dan mobil juga terparkir rapi di depan," Sehun bergumam, lalu tersenyum ketika sepercik ide terlintas di benaknya.
"aku akan keluar."
Sehun segera menuju ke lemari hias yang terletak di ruangan tengah untuk mengambil kunci mobil.
"Waohh.... Aku merindukanmu."
Sehun mencium kap depan mobilnya, lalu kemudian beralih membuka pintu kemudi.Namun belum sempat pintu mobil itu terbuka lebar, seseorang dari arah belakang kembali menutupnya.
Tindakan orang itu membuat Sehun kesal tentunya.
"Hyakkk...""Kau mau ke mana, bocah???" Orang yang memiliki tinggi yang sama dengan Sehun itu mengambil kunci mobil dari tangan Sehun.
"Seunggi hyung, kau apa-apaan? Be... " Gerutuan yang akan Sehun lontarkan terpotong karena Seunggi menyentak kuat lengan Sehun. Lalu, membawa paksa sepupunya itu kembali masuk ke rumah.
Seunggi dengan kasar menghempaskan Sehun ke sofa yang berada di kamarnya.
"Hyakk... kenapa kau kasar sekali, hah?? Ada apa denganmu???" Sehun marah, ia tidak suka diperlakukan kasar oleh siapa pun, termasuk Seunggi sekali pun.
"Tadi Kau mau ke mana?" tanya Seunggi tenang, tidak terprovokasi oleh amarah Sehun.
"Bukan urusanmu hyung. Kau sebaiknya pulang saja jika maksudmu datang ke sini hanya untuk menceramahiku untuk tidak melakukan ini, itu, " balas Sehun, masih dengan nada ketusnya.
"Kau mau keluar? Bertemu Eunbi?" Seunggi kembali bertanya. Tapi Sehun tidak merespon. Ia memilih mengabaikan Seunggi dengan berjalan ke arah tempat tidur dan membungkus tubuhnya dengan selimut biru tua yang senada dengan warna seprainya.
"Kau tidak akan pernah bertemu dengannya lagi," ucap Seunggi yang sukses membuat Sehun sedikit terkejut sekaligus bingung.
Namun Sehun memilih untuk tetap bergeming, menunggu kalimat Seunggi selanjutnya.
"Sebelumnya, aku minta maaf baru mengatakannya sekarang,"
"Eunbi, di ... dia sudah tidak ada."
Seunggi akhirnya mengatakan kalimat itu setelah sekian lama sesak merahasiakannya dari Sehun."Kau bicara apa, Lee Seung-gi? Jangan beromong kosong." Sehun menyibak selimutnya dengan kasar, menatap tidak suka ke arah Seunggi, yang menurutnya berbicara tidak jelas.
"Maaf, aku baru memberi tahu mu sekarang," sesal seunggi.
"AKU BILANG, BERHENTI BEROMONG KOSONG!!!" Sehun berteriak dengan wajah dan mata yang memerah. Sungguh, jantung Sehun berdenyut nyeri, terasa ditikam di setiap detakannya meski Seunggi belum memberi penjelasan detail.
Seunggi mendekatkan diri ke arah Sehun. Merengkuh tubuh kurus adik sepupunya itu, Ia berusaha menenangkan Sehun.
Seunggi tahu apa yang dirasakan Sehun saat ini. Seunggi sangat tahu bagaimana perasaan remaja berusia delapan belas tahun di pelukannya itu. Ia semakin mengeratkan pelukannya, memberikan kekuatan lebih kepada Sehun. Sebelum ia menjelaskan lebih jauh tentang Eunbi.
Bersambung~
Masih ada yang antusias menanti???
semoga yaa ^^.
btw, teman2 jaga kesehatan ya di mana pun kalian, kalau bisa stay di rumah aja dulu. Covid19 makin meluas :') , stay safe but don't be panic, okay? ;)
Revision, 200320
KAMU SEDANG MEMBACA
The Winter Day's - OH SEHUN | END✓
FanfictionFate is like snowflake --- Starring cast : Oh Sehun Sehun's sad story. (Revisi) _______ Follow me first before read the story ^^ .