Selain aktivitas di dapur, apartemen mewah itu cukup hening, sampai beberapa saat kemudian terdengar teriakan.
"Aku tidak mau Brengsekk!!!".
Mendengar itu, Seunggi langsung berlari keluar.
Seunggi sudah menduga sebelumnya, untuk kesekian kalinya orang-orang suruhan ayah Sehun datang menjemput paksa anak itu.
"hyung... panggil bagian keamanan cepat," berontak Sehun.
Seunggi menarik nafas sebelum berucap pasrah.
"Hun... pulanglah."
"Tuan Oh mengizinkanku memakai kekerasan jika anda tidak mau ikut bersama kami," ancam salah satu dari lima orang yang ada di sana.
"TCK.... LAKUKAN!!! BUNUH AKU KALAU PERLU, AKU TIDAK MAU TINGGAL DI TEMPAT YANG SEPERTI NERAKA ITU." Bukannya takut, Sehun berteriak menantang para suruhan ayahnya.
Pria dengan wajah dan penampilan menyeramkan itu benar-benar bertindak keras, ia menampar Sehun.
"Hanya itu? Hahh, aku masih bisa memberon..."
Lagi, kali ini perut Sehun yang jadi sasaran, dan bukan hanya melakukan satu atau dua kali saja.
Seunggi yang sudah tidak tahan melihat pemandangan di depannya naik pitam, ia menggerakkan tungkainya melangkah ke arah lima pria berandalan itu.
"Kau berani mendekat?
Hahahahah... kau tidak tahu ada apa dan siapa yang ada di sekitar Lee Seunggi-sshi. Ingat, kau selebriti."
Mendengar ancaman itu Seunggi menghentikan langkahnya, menunggu kalimat apa yang akan keluar selanjutnya dari mulut suruhan ayah Sehun.
"Kami akan membawanya ke rumahnya sendiri, jadi anda tenang saja!"
Dua orang dari mereka memapah Sehun yang sudah setengah kehilangan kesadaran, beranjak meninggalkan apartemen.
***
Setelah kepergian Sehun, apartemen Seunggi semakin sepi.
Hingga Rain memecah keheningan di antara mereka.
"Lee Seung gi-sshi."
"Ummm? Kau mau bertanya tentang apa yang terjadi tadi????" tebak Seunggi yang dibalas anggukan oleh Rain.
Seunggi tersenyum hambar dan mulai menjelaskan.
"Sehun... entahlah, aku tidak tahu pasti. Setiap aku tanya alasan kenapa dia selalu ke sini pasti dia selalu mengalihkan pembicaraan, tapi sepertinya karena orang tuanya."
"Hmmm .... kasihan."
Rain hanya bergumam menanggapi, tidak ingin mencampuri lebih dalam urusan orang lain, apalagi ibunya sudah berpesan mengenai tatakrama jika sedang berada di Korea yang masyarakatnya cenderung liberal. Seunggi juga terlihat sangat jelas enggan bercerita yang sebenarnya walau diawal ia menyambut rasa penasaran Rain.
"Seunggi-sshi..."
"Panggil saja aku oppa," ucap Seunggi memotong kalimat Rain.
"Baiklah, enghh.. bisakah kau meminjamkan ponselmu???"
"Ponsel??? Untuk?"
"Menelpon ayahku. Memang oppa mau aku tinggal di sini terus??? Kalau aku sih tidak masalah," guyon Rain membuat suasana yang tadinya serius mencair karena berhasil memancing tawa Seunggi.
"Hahaahaha... Oke, oke."
***
Di tempat yang lain, Oh Sehun baru saja sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Winter Day's - OH SEHUN | END✓
FanfictionFate is like snowflake --- Starring cast : Oh Sehun Sehun's sad story. (Revisi) _______ Follow me first before read the story ^^ .