Pembaca yang baik tidak akan lupa meninggalkan jejak untuk menghargai penulis.
Kemeja biru yang digunakan Seunggi basah karena air mata Sehun.
Sehun masih terus menangis dan masih enggan melepaskan pelukannya dari Seunggi meskipun cerita Seunggi tentang Eunbi telah berakhir beberapa menit yang lalu.
"Hun, lihat mata hyung."
Seunggi akhirnya melepaskan pelukan Sehun, memerintahkan adik sepupunya itu untuk menatap matanya yang memerah karena menahan air mata.
"Kau masih ingat, kan? Tentang cinta pertamaku yang pernah aku ceritakan?"
"Hyung, benarkah cinta pertama itu tidak akan pernah berhasil???" tanya Sehun yang berbaring di tempat tidur sambil menerawang plafon kamar apertement Seunggi yang bercat putih bersih.
"Ummm...." Seunggi memikirkan sejenak pertanyaan Sehun. "Sepertinya tidak semua. Tapi sebagian besar gagal."
"Bagaimana dengan hyung??? Bagaimana dengan cinta pertamamu?" Sehun yang masih memfokuskan pandangannya ke plafon kembali bertanya.
Wajah Seunggi sedikit menegang mendengar pertanyaan Sehun yang barusan. Namun dengan cepat ia kembali menunjukan ekspresi tenangnya.
"Cinta pertamaku??? Bisa dibilang
dia adalah type ideal semua pria. Namun sayangnya dia terlalu bodoh. Dan karena kebodohannya itulah menjadi alasan kenapa hubungan kami harus berakhir tragis," jelas seunggi, ikut berbaring di samping Sehun."Bodoh, Berakhir tragis? Maksudnya???" Sehun tidak mengerti dengan penjelasan Seunggi.
"Sudahlah, aku lelah." Seunggi memilih tidak menceritakannya sampai akhir kepada Sehun. Sepupunya itu memang sangat suka menggantung.
"Ummm, aku mengingatnya."
"Perempuan bodoh itu, cinta pertamaku... dia.." Ucapan Seunggi terputus sesaat,
"sama seperti Eunbi, dia menyelamatkanku," lanjutnya dengan suara yang sedikit tercekat."Ummm???" Sehun mengernyit tidak mengerti maksud penjelasan Seunggi, setahunya sepupunya itu tidak memiliki penyakit jantung sepertinya ataupun penyakit kronis lainnya.
"Dia... dia seperti Eunbi. Dia juga menjadi penyelamat untuk ku. Wanita itu menyelamatkanku dari kecelakaan,"
"dan kau tau? Aku ... aku seperti pria brengsek yang tidak tahu terima kasih. Aku lebih memilih ikut dengan pelatih Lee Sunhee dari pada menghadiri pemakamannya. Tapi, alasan sebenarnya bukanlah untuk mengejar karirku, aku tidak segila itu untuk menjadi penyanyi. Aku hanya takut menghadapi orang-orang yang menyayangi wanita bodoh itu. Apalagi mengingat orang tuanya memang sudah membenciku dari awal. Brengsek dan pengecut memang hanya beda tipis," jelas Seunggi panjang lebar, diiringi nada sinis di akhir kalimatnya.
"Jadi, nasib sialku ini ditularkan dari hyung?" Sehun tersenyum mengejek entah kepada siapa.
"Aishh..." Seunggi meluncurkan jitakan di kepala Sehun. Membuat Sehun meringis kesakitan.
"Hyakk..."
Sehun ingin membalas perbuatan Seunggi. Namun Seunggi menahan tangannya. Lalu, menatap Sehun dengan serius. Membuat suasana hening.Melihat Sehun yang terlihat baik-baik saja seperti saat ini, malah membuat Seunggi khawatir. Takut, jika tingkah bocah delapan belas tahun di depannya hanya kamuflase untuk menyembunyikan lukanya.
"Kenapa hyung menatapku seperti itu?" tanya Sehun memecah keheningan.
"Hun, dia... cinta pertamamu. Kau tidak akan pernah bisa melupakannya. Dia akan selalu punya tempat di hatimu. Bahkan ketika Tuhan sudah mempertemukan mu dengan cinta sejatimu," ujar Seunggi serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Winter Day's - OH SEHUN | END✓
FanfictionFate is like snowflake --- Starring cast : Oh Sehun Sehun's sad story. (Revisi) _______ Follow me first before read the story ^^ .