"Tapi kau telah berjanji! Bagaimana bisa kau menjadi seperti ini?"
"Maaf, tapi aku tak bisa, aku benar-benar tak bisa melakukannya. Tolong maafkan aku..."
"Maaf? Kau pikir semua ini bisa selesai hanya dengan kata maafmu?! Sekarang jawab.. kenapa kau berubah seperti ini? Kau tampak menjadi seseorang yang begitu berbeda. Apa yang sebenarnya terjadi padamu?"
"Aku, aku tak mengerti. Tapi... a-aku benar-benar tak bisa. Sungguh, ini sangat sulit bagiku"
"Sulit? Apa sesulit itukah? Tapi, apa kau juga pernah mengerti seperti apa kesulitanku selama ini? Aku sudah sangat kesulitan tapi aku selalu bekerja keras untukmu, tak peduli diriku akan hancur tapi aku tetap melaluinya sendiri, benar-benar sendiri. Lalu apakah pernah kau menghargai semua itu? Apakah pernah kau mengerti bagaimana ada diposisiku?! TIDAK! Kau tak pernah tahu rasanya jadi diriku! Kau egois Kim Taehyung, benar-benar egois! Aku tak bisa memahamimu lagi..."
Kenapa...? Aku hanya ingin bahagia dengan seseorang yang aku cintai, tak bisakah aku mendapatkan itu dengan mudah?
Aku menunduk sedih mendengarkan pertengkaran itu, hingga tak lama aku memutuskan untuk pergi ke kamar dan duduk di sisi ranjang.
"K-kau...."
"Kenapa? Kaget? Cih! Benar, aku telah kembali. Lalu kenapa kau masih saja bersama kekasihku, Jungkook sialan? Tidakkah kau sebaiknya mati saja? Apa aku harus menyumpahimu agar Tuhan mencabut nyawamu sekarang juga? Dasar laki-laki tidak tahu diri, jalang pria sepertimu itu benar-benar rendahan"
Mengingat itu.. semakin membuatku menunduk sedih, aku--
Ckleak...
"Jungkook..."
Aku menoleh ke arah pintu lalu ku lihat Taehyung sedang berdiri dengan raut wajah tak kalah muramnya denganku.
Aku mencoba untuk tersenyum,"kemana Jisoo? Apa dia sudah pulang?"
Bukannya menjawab Taehyung malah berlutut didepanku sambil menundukkan kepalanya, setelah itu ia langsung memeluk pinggangku dan meletakkan kepalanya di pahaku.
Aku tersenyum getir lalu mengusap lembut kepala Taehyung,"tak apa..."lirihku.
Taehyung semakin mengeratkan pelukannya,"kumohon... apapun yang terjadi, tetaplah berada disisiku. Jangan pernah meninggalkanku, walau untuk satu hari"
Usapanku pada kepala Taehyung terhenti, aku diam dengan perasaan bergemuruh. Aku menatap Taehyung lekat, entah mengapa rasanya tiba-tiba hatiku diselimuti oleh ketakutan, seolah-olah aku akan kehilangan pria ini walau aku hanya berkedip sebentar saja.
Tak terasa aku meremas surai Taehyung.
"Jungkook..."
Aku tersadar dari lamunanku lalu menghembuskan napasku berat. Sesaat setelahnya aku kembali mengusap kepala Taehyung.
Kau tahu Tae, jika kau berpikir aku akan melakukannya,"kebenarannya aku tak akan pernah pergi..."
"Berjanjilah"
"Ya, aku berjanji"
Seharusnya kau yang berjanji padaku, Kim Taehyung. Bukan aku.
..
.
Tanganku terus bergerak memotong wortel, sementara kini mataku menatap kosong dinding marmer didepanku. Sedangkan pikiranku terus melanglang buana entah kemana.
Aku terus dihampiri oleh ketakutan akhir-akhir ini, hingga membuatku sering melamun.
"Jungkook, aku pulang...!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband and His Girlfriend 1 [BXB] COMPLETED ✔
RomanceKurang apalagi perjuanganku selama ini? Kurang apalagi pengorbanan yang telah aku berikan untuknya? Masih kurang sabar apa aku menghadapi perlakuannya selama ini padaku? Apa cinta yang sudah ku sembahkan untuknya selama ini masih kurang? Atau pembuk...