Aku membenarkan letak tali tas selempang yang sedikit merosot dibahuku. Aku terus berjalan menuju rumahku yang beberapa ratus meter lagi sampai. Ngomong-ngomong, aku baru pulang dari panti untuk memenuhi perintah Choi eomma kemarin.
Ya, seperti yang ku duga. Dia mengintrogasiku lalu aku menceritakan kedekatanku dengan Changmin. Sebenarnya, aku hanya menganggap Changmin teman. Tapi aku tidak tahu jika Changmin mempunyai perasaan yang lebih spesifik kepadaku bahkan aku memberitahu Choi eomma bahwa kemarin Changmin memintaku untuk menikah dengannya.
Dan... itu membuat Choi eomma marah bahkan ia menamparku karena aku dianggap tak tahu diri. Ia bilang, aku harus mengingat jika aku sudah menikah, sudah bersuami, dan sudah memiliki keluarga sendiri. Ia menyuruhkun untuk menjaga jarak dengan Changmin dan aku harus menolak lamarannya.
Ya, aku memang tak ingin menerima lamaran Changmin, tapi... untuk menjaga jarak dengannya... apa aku bisa? Dialah teman ku satu-satunya yang ku miliki.
Aku terus berjalan mendekati rumah namun aku melihat Changmin didepan gerbang, ia sedang menyender disamping mobilnya sambil memainkan handphone.
Aku berhenti melangkah lalu diam beberapa saat.
Mungkin sekarang waktunya.
Aku kembali melanjutkan langkahku lalu mendekati Changmin.
Changmin melirikku lalu tersenyum,"hei... habis darimana? Aku menghungimu dari tadi tapi tidak kau jawab"
"Aku baru pulang dari panti. Maaf, aku tidak membawa handphoneku"
Changmin mengangguk-anggukan kepalanya,"kalau begitu... aku akan mengajakmu ke suatu tempat,"ucap Changmin sambil menarik tanganku untuk ia bawa ke dalam mobil. Aku langsung melepaskan tanganku dari pegangannya lalu Changmin menatapku bingung.
"Maaf, aku tidak bisa. Aku lelah, jadi aku ingin berdiam diri saja dirumah"
"O-oh.. baiklah, kalau begitu aku ingin main saja dirumahmu. Boleh 'kan?"
Aku diam sambil mengedarkan mataku ke segala arah. Aku bingung, haruskah aku menolaknya juga?
"Oke.. kalau begitu cepat buka gerbangnya,"ucap Changmin lalu masuk ke dalam mobilnya.
Aku menggaruk kepalaku.
Hhhh... sudahlah.
Aku membuka gerbang lalu mobil Changmin masuk setelah itu aku menutup gerbang kembali dan menghampiri Changmin yang turun dari mobilnya sambil membawa bingkisan di tangannya.
"Ini, aku membeli buah-buahan untukmu"
Aku menerimanya,"terima kasih"
Kami masuk ke dalam rumah lalu menuju ruang tamu. Changmin duduk sedangkan aku pergi ke dapur untuk mengambil air minum dan pisau juga piring.
Aku meletakkan jus jeruk diatas meja,"ini minumannya"
"Terima kasih Ongkook~"
Aku duduk lalu menyimpan piring dan megambil buah apel untukku kupas. Aku terus sibuk dengan aktifitasku sampai Changmin ku abaikan, bahkan aku tak menampilkan ekspresi apapun sekarang.
"Apa kau ada masalah?"
Aku diam.
"Cerita saja padaku, mungkin aku bisa membantu"
Aku masih diam, sejujurnya aku sedang bingung sekarang.
"Jungkook? Apa kau marah padaku?"
Aku menghela napas lalu menatap Changmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband and His Girlfriend 1 [BXB] COMPLETED ✔
RomanceKurang apalagi perjuanganku selama ini? Kurang apalagi pengorbanan yang telah aku berikan untuknya? Masih kurang sabar apa aku menghadapi perlakuannya selama ini padaku? Apa cinta yang sudah ku sembahkan untuknya selama ini masih kurang? Atau pembuk...