Chapter 42 : Missing You

5.4K 581 29
                                    

Kepalaku bergerak seiring dengan mataku yang kini membuka.

Terang.

Apakah sudah pagi?

Perlahan aku menoleh ke samping lalu tersenyum kecut saat melihat sisi kasur tempat dimana Taehyung sering tidur itu kini kosong.

Taehyung masih belum pulang...

Aku menghela napas berat.

Aku bangkit dari tidurku lalu terduduk dikasur. Aku menyenderkan punggungku di kepala ranjang dan kini aku terus menatap kosong meja rias didepanku.

Aku melamun.

Rasanya hatiku terluka, aku sangat sedih karena sudah beberapa minggu ini Taehyung belum pulang ke rumah.

Aku menekuk lututku lalu menyembunyikan wajahku disana.

Apa yang harus ku lakukan?

Sudah dua minggu berlalu dan Taehyung tidak pulang ke rumah, aku benar-benar merasa kesepian tinggal di rumah ini sendirian.

Apa aku harus pulang ke rumah orang tuaku?

Hhhh, jika besok Taehyung masih belum pulang ke rumah aku akan benar-benar pergi ke Busan. Sepertinya... Taehyung benar-benar akan meninggalkanku.

Dengan tubuh lemas aku bangkit dari kasur lalu melangkah menuju jendela. Aku menyingkap gordennya lalu membuka kaca jendela itu.

Aku menghirup rakus udara segar di pagi hari ini yang kini terlihat begitu cerah.

Aku tersenyum kecut, seharusnya pagi ini adalah pagi yang begitu indah jika saja Taehyung ada disini, disampingku. Tapi... sekali lagi kenyataan sungguh menamparku.

Taehyung pergi, dan sekarang aku sudah benar-benar sendiri.

Menyedihkan memang, tapi mau tidak mau aku harus tetap menjalani hidupku. Karena waktu akan tetap terus berjalan dengan atau tanpa adanya Taehyung disisiku. Lagipula waktu tak akan pernah bermurah hati padaku untuk mengizinkanku pergi ke masa lalu dan memperbaiki semua kesalahanku.

Namun, tetap saja hatiku tidak bisa berbohong. Aku merasa sangat sedih dengan keadaan ini, dan aku benar-benar menderita.

Aku mendongak ke atas saat air mataku sudah terbendung dipelupuk mataku. Aku menolak menangis dan tak ingin membiarkan air mata itu mengalir dipipiku. Walau bagaimanapun juga ini adalah kesalahanku, dan rasanya sangat memalukan jika aku dibuat lemah oleh kesalahanku sendiri.

Saat masih mendongak ke atas aku melihat ada dua ekor burung merpati putih sedang terbang bersama-sama. Mereka terlihat sedang saling mengejar lalu akhirnya kedua burung itu mendarat di atas ranting pohon didepanku. Salah satu burung itu mematuk paruh burung yang lebih kecil seolah mereka sedang berciuman. Melihat itu entah kenapa suasana hatiku semakin memburuk, tubuhku langsung berbalik lalu memilih untuk pergi ke kamar mandi.

Taehyung, ku harap kau segera kembali...

.

.

.

Hari berikutnya ...

"Tuan putri.. bangunlah~"

"Permaisuriku, pangeranmu sudah datang. Ayo, bangunlah..."

"Sayang... ini sudah siang lho, apa kau tak malu dengan seekor ayam yang sudah bangun lebih awal darimu?"

"Sayang, bangun.."

"Istriku, cintaku, cantikku, sayangku.. ayo bangun..."

"Ongkook? Bangun.."

My Husband and His Girlfriend 1 [BXB] COMPLETED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang