Aku terus berjalan dengan sedikit dibantu, punggungku terasa sakit saat orang jahat itu mendorongku dengan kencang hingga membuat punggungku terbentur ujung meja. Untung saja rekan-rekanku dengan sigap langsung menangkap orang jahat itu dan punggungku juga sudah sedikit diobati oleh dokter tadi.
"Jungkook, aku akan ke ruang dokter Goo dulu, dia bilang ingin menyampaikan sesuatu yang penting..."
Aku mengangguk,"baiklah..."
Tanganku yang sedang dia pegang untuk membantuku berjalan kini dilepas, dia melangkah pergi sementara aku menarik knop pintu disampingku, masuk dengan sedikit terpincang ke dalam ruangan dimana orang jahat itu diinterogasi.
Rekan-rekanku dari kepolisian dan beberapa detektif yang membantuku selama beberapa hari ini berdiri mengelilingi orang jahat itu yang kini sedang duduk di atas kursi dengan kedua tangan dan kakinya terikat pada kursi itu.
"Selamat sore semuanya,"sapaku pada mereka dan dijawab oleh anggukan.
Kini mataku menatap lekat orang jahat itu yang kini sedang menunduk, dia masih menggunakan topi dan masker pada wajahnya.
Aku melangkah menghampirinya dengan raut wajah datarku, mataku terus menatap tajam padanya.
Siapa orang ini? Aku sungguh penasaran ingin melihat wajah orang yang sudah mencelakai suamiku.
Tanganku terulur untuk melepaskan topi dikepala orang ini, lalu perlahan melepaskan masker yang menutupi wajahnya, namun orang ini masih tetap menunduk sampai aku tak dapat melihat wajahnya.
Aku terus menatapnya lekat.
Aku... aku seperti mengenal orang ini.
Dengan tidak sabar aku langsung mengangkat wajah orang itu dengan tanganku agar aku bisa melihat wajahnya.
Lalu...
Mataku membulat sempurna, refleks tanganku langsung menutup mulutku lalu kakiku mundur beberapa langkah.
Aku terus terdiam dengan posisi ini sambil menatap tak percaya orang itu.
Ini tidak mungkin...
Orang jahat yang ingin membunuh Taehyung itu ternyata....
"S-Seul... ji...."
Tubuhku kini bergetar lemas, tanganku terkepal dikedua sisi tubuhku, entah kenapa napasku berderu cepat, aku merasa sangat takut ketika melihat orang itu.
Orang yang sudah memperkosaku.
Aku menggigit bibir bawahku, Seulji terus menatap tepat ke mataku lalu bibirnya tersenyum miring.
"Senang bertemu lagi denganmu, sayang..."
Aku berdecih, sungguh, aku merasa sangat jijik melihat wajah orang itu. Hatiku terasa bergelenyar perih saat melihatnya lagi, karena kepalaku harus kembali merekam bayangan ketika aku dilecehkan olehnya. Itu... sungguh hal terburuk dalam hidupku, dan aku sangat benci ketika mengingatnya.
Aku mengatur napasku dan berusaha berperang dengan rasa takutku, aku tak boleh terlihat lemah di matanya. Dengan langkah berani aku langsung mendekatinya lagi lalu menatap tajam padanya.
Aku berdiri didepannya sedangkan ia malah menyeringai.
"Aku sangat merindukan mu jalang, kau... semakin terlihat cantik dan manis saja, kkkk. Dan... tunggu, kulihat kau semakin menggoda saja di mataku... bagaimana? ingin merasakannya lagi denganku?"
Dia terkekeh.
Aku mengepalkan kedua tanganku.
Kurang ajar sekali, bahkan dia berani-beraninya melecehkanku lewat ucapan bejatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband and His Girlfriend 1 [BXB] COMPLETED ✔
Roman d'amourKurang apalagi perjuanganku selama ini? Kurang apalagi pengorbanan yang telah aku berikan untuknya? Masih kurang sabar apa aku menghadapi perlakuannya selama ini padaku? Apa cinta yang sudah ku sembahkan untuknya selama ini masih kurang? Atau pembuk...