Let's kill this love
Yeah yeah yeah
Rum pum pum pum pumPasti tau kan lagu nya hahaha, gue juga lagi suka sama lagunya padahal gue bukan penggemar blackpink
IG: rayindasalma
***
Kami melanjutkan perjalanan menuju selatan. Hore!
Sesekali kami bertemu peri pohon untuk meminta arah yang benar dan peri pohon itu memberi arah yang benar, mereka baik sekali hingga Justin berdecak sambil berkata, aku ingin punya pacar peri pohon.
Dia memang gila dan aku hanya tertawa sebagai tanggapan nya begitu juga Rasverina dan Jason. Hujan salju turun dengan deras, suhu udara turun drastis. Percayalah, aku menggil saat ini. Saat aku menatap Jason, dia tampak lain dari biasanya.
Dia selalu diam belakangan ini, dia selalu gelisah seolah ada yang menganggangunya selama ini. Matanya berkliat-kilat lain dan yang pasti bukan berkilat-kilat semangat atau apapun. Aku sempat bertanya kenapa dia diam saja. Lalu dia bilang seperti ini, aku tidak apa-apa. Ada korek?
Jawaban apa itu? Apa dia akan menghangatkan tubuh? Aku menyerah dan memilih diam. Di belakang ku terdapat Rasverina dan Justin yang tengah bicara serius. Aku tidak tahu mereka bicata apa tapi aku rasa tentang kristal es ini.
Aku yakin kalau aku pasti bisa mengambalikan kristal ini kepada Khione agar dia mengembalikan musim panas di negeri ini. Pasti sangat mudah dan tidak ada pertumpahan darah.
Ya, pasti semudah itu.
****
Kami telah sampai di Kerajaan Khione. Kerajaan itu ternyata terbuat dari es yang membeku. Cahaya purnama memantul saat mengenai es itu dan cahaya itu betpendar indah. Di sebelah kanan ku terdapat air mancur yang sudah membeku mungkin akan terlihat menyeramkan jika tidak ada bunga yang bercahaya, bunga kesukaan ku. Moonlace.
Di sisi kirirku terdaopat kolam ikan yang membeku. Aku tidak tahu ada ikan atau tidak. Aku kagum melihat istana ini bahkan Rasverina memekik sambil berkata, "aku akan membelinya jika Christian memperbolehkan ku."
Justin tertawa, "astaga! Aku akan membuat tempat ini sebagai tempatku dan para peri pohon tadi."
Dan rupanya, Justin tidak bisa melupakan peri pohon tadi. Aki tertawa singkat mendengarnya. Aku melihat tangga es dengan ukuran yang indah agar mencapai istana. Jason menuntun kami agar menaikin tangga itu.
Ternyata, di bawah tangga itu tetdapat jurang yang sangat dalam. Aku bahkan tidak mau melihat ke bawah sangking takutnya.
Saat kami telah sampai di depan gerbang es. Aku merasa gemetar saat memandang pintu ini. Jason semakin gelisah dan Rasverina hanya dima bersama Jistin. Jason memukul pintu itu drngan tangan nya, seketika pintu terbuka menampilkan isi istana yang menganggumkan.
Lampu kristal menggantung indah di langit-langit istana, disebelah kanan ku terdapat pasuoan beku Khione yang membawa panji-panji berwarna biru terang berpambang kristal es.
Di singgasan sana terdapat Khione yang tengah tersenyum. Dia sama saat aku temui di lubang saat itu. Yang membedakan hanya di memakai tiara perak di kepalanya.
"Akhirnya kau datang." kata Khione aku menggeram marah mendengar suaranya. Aku masih kesal dengan nya. Aku baru sadar kalau di sebelah singgasana Khione terdapat Reyna yang membawa pedang dan perisanya. Gesturnya santai tapi percaya diri dan was-was.
"Aku hanya ingin mengembalikan kristal ini kepadamu jadi jangan lukai kami." ujarku berusaha agar tetap tenang.
Khione berdiri dari singgasananya dan menjentikan jarinya. Kejadianya sangat cepat, pasukan beku Reyna melesat kearah kami sambil menodongkan panji-panji mereka yanh ternyata adalah tombak bermata tajam membuatku menahan napas.
Rasverina gemetar karena rasa dingin yang menusuk. Justin menyumpah-nyumpah dan Jason menjadi tegang. Aku juga gemetar merasakan hawa dingin yang kian menusuk. Aku menatap Khione yang tersenyum puas.
"Jadi kau pencuri kristal ku?" tanya nya tajam sambil menatapku tajam.
Aku menggeleng, "tidak sama sekali. Untuk apa aku mencuri kristal mu?"
Khione mengangkat bahu dengan acuh tak acuh sambil tersenyum dingin. "Siapa tahu saja kau mencuri nya."
Aku menatapnya tajam, tidak peduli dengan rasa dingin yang menusuk. Khione menatap ku seolah dia baru ingat sesuatu, "apa perjalanan kalian menyenangkan?" katanya.
Rasverina membentak, "apa yang Anda bicarakan? Tentu saja kami di kejar habis-habisan oleh monstet gila yang ingin membunuh kami! Apa Anda puas?!"
Khione menatapnya, "nah, nah, nah. Jangan galak-galak," lalu dia menatapku. "Kalian tahu kenapa kaliam selalu di kejar oleh monster-monster? Apa kalian tahu kalau salah satu di antara kaliam adalah pengkhianat?"
Apa maksudnya? Bagaimana dia tahu kalau salah seorang di kami adalah pengkhianat? Sebelum pertanyaan ku aku jawab. Khione berkata, "biar Jason yang menjawabnya."
Aku menoleh ke Jason, dia tamoak gelisah dan tegang tapi dia menatapku seolah dia punya rasa salah kepadaku. Lalu dia mengatakan hal yang membuatku marah kepadanya.
"Aku adalah pengkhianat Kerajaan Atlas." [ ]
Hai! Apa kabar? Sehat ya!
Jangan lupa vote dan komen nya, gue tunggu ya!
See u!
KAMU SEDANG MEMBACA
A PRINCESS: The Ice World [#2] ✔
Fantasy(COMPLETED) [Series#2] Liburan musim dingin ini, Sierra harus menyelamatkan Kerajaan Atlas (lagi) dan kali ini ia akan melawan sang Dewi Salju, Khione. Sierra telah mengupayakan semuanya, semua kekuatan dan keahlian yang dia miliki tapi ia tidak dap...