chapter nine - cuek

1.4K 167 18
                                        

Kelas gue hari ini dimulai tepat pukul 7 pagi, nggak lebih dan nggak kurang. Bahkan dosen gue sudah ada di dalam kelas lima belas menit sebelumnya. Kelas pertama sudah berlalu hampir dua sks, tinggal menunggu kurang lebih 20 menitan lagi. Mata kuliah hari ini nggak begitu membosankan sebenarnya, tetapi karena semalam gue nggak bisa tidur cepat dan pulas, jadilah pagi ini gue berakhir mengantuk sepanjang kuliah.

Penyebab kantuk gue berat pagi ini adalah tidak lain dan tidak bukan, dua sahabat kampret gue yang bertandang dan menginap di kamar kost dan memaksa bercerita secara detil kejadian dua hari yang lalu. Tentang bagaimana bisa Doyoung ke rumah gue, bagaimana gue bisa mau diajak pergi, bagaimana bisa jadian hingga bagaimana Doyoung bisa kembali mengantar gue ke kost-an semalam. Btw, ini dua orang sudah menunggu di kost-kost an bahkan sebelum gue sampai sana.

"Ayo cari makan!"

Gue mengangkat wajah, menyadari kelas sudah mulai sepi. "Kelasnya udah kelar?"

"Yaelaah." Bona menoyor kepala gue tanpa ampun. "Ngebo mulu sih lo."

"Ya kan gara-gara lo pada nih semalem gue kurang tidur jadinya."

"Ayo ih buru." Yooa nggak sabar, dia udah beranjak dari meja menuju pintu kelas, gue dan Bona mengikutinya.

"Cari tempat makan yang bisa gelesotan, dong? Ngantuk nih gue." kata gue, berusaha menyamakan langkah dengan Yooa yang udah buru-buru banget.

"Pulang aja sana."

"Males banget, nanti kelas mulai jam setengah 11 juga."

"Mau ke kantin FEB? ada lesehan kan?" Yooa tiba-tiba berhenti, memandang pada gue. Bona juga gitu, menuntut jawaban.

"Yaaa," Gue mengedikkan bahu. "Boleh deh."

"Dih, nggak usah blushing gitu." Bona merangkul pundak gue. "Tau deh yang mau ketemu pa--HMMPP" tau rasa, gue bekap mulutnya Bona. Ember banget abisan.

"Ssstt, jangan berisik."

Yooa malah ngakak sampai kita tiba di kantin FEB yang emang nggak terlalu jauh. Gue langsung memilih tempat duduk lesehan yang agak di pojok sementara Bona sama Yooa memesan makanan. Gue juga minta dipesankan batagor dan es milo. Walaupun ngantuk, gue tetap harus makan dong.

Selesai urusan dengan pesanan, Yooa dan Bona duduk di hadapan gue.

"Eh eh," Bona mendekat, muka udah kayak mau menyebar suatu gosip. "Gue denger sesuatu dari cewek-cewek yang duduk disana." Tuh kan, bener. Dia nggak langsung menunjuk ke arah kumpulan cewek-cewek yang duduk di dekat pintu masuk kantin, tapi mereka malah ngeliat ke arah kita.

"Lagi pada ngomongin Doyoung."

Gue menelan ludah. Entah kenapa tiba-tiba perasaan gue nggak enak.

"Katanya mereka curiga Doy punya cewek."

Gue makin mengkeret dari tempat duduk, lama-lama membenamkan wajah di atas tangan yang terlipat di meja. Cewek-cewek disana masih begitu intens melihat kearah kita.

"Al! Al! Liat deh postingannya Doy!" seruan tertahan Yooa bikin gue mendongak, sementara Bona pindah tempat duduk di sebelah gue dan Yooa menyerahkan ponselnya.

Disana sudah terpampang sebuah postingan instagram dari akun Doyoung. Hanya sebuah bunga dengan sebaris kalimat di bawahnya. Gue nggak begitu sadar sampai Bona juga menyodorkan ponselnya dan membuka story instagram milik gue yang di post semalam.

 Gue nggak begitu sadar sampai Bona juga menyodorkan ponselnya dan membuka story instagram milik gue yang di post semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Walk You HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang